Bella Talita here!
======
Seorang gadis memasuki pekarangan sekolah dengan langkah yang sedikit tergesa. Sesekali ia menyeka bulir keringat di dahinya dengan punggung tangan. Pagi ini lumayan cerah. Gadis itu sesekali tersenyum saat ia melihat teman-teman nya yang lain. Lalu ia mulai menaiki anak tangga dan berjalan di koridor yang ramai.
"Oi! Lo yang namanya Bella ya?" suara berat membuat gadis itu menoleh kaget, kok dia tau nama gue? Tapi agaknya gue pernah liat tuh orang. Batin nya. Gadis itu tidak mengubris sama sekali. Ia hanya mempercepat langkah nya menuju kelas.
Sayup-sayup ia mendengar suara petikan gitar. Arfa pasti bawa gitar. batin nya. Dan benar saja saat ia memasuki kelas Arfa sedang berkumpul sambil menyanyikan lagu dari Taylor Swift.
"We are never ever ever getting back together," suara merdu menggema di ruang kelas.
Arfa yang melihat Bella menghampiri nya segera menghentikan gitar nya.
"Asiikk, ga kesiangan lagi nih." Arfa memperlihatkan deretan gigi nya yang putih lalu menaruh gitar di samping tempat duduk nya.
"Iya doong kan ada Zoey yang bangunin," Bella segera menghempaskan bokongnya di salah satu kursi di belakang Arfa.
"Loh bukan nya dia kuliah di Semarang?"
"Iya, katanya dia ada tugas di sini," Ralat Bella. "Oiya, btw tumben lo bawa gitar."
"Oiyaaa gue lupa, kemaren Pak Rudi nelfon gue. Terus katanya sekolah kita di undang buat lomba akustik di SMA 6 Jakarta, nah perwakilan nya gue sama lo. Dan lombanya minggu depan." jelas Arfa
Bella yang tadinya menyimak kini mengerutkan dahi nya "gue? gue main piano masih amatiran kali. Terus kan minggu depan kita udah UAS,"
"Yaa, gatau gue. Pokok nya nanti abis istirahat kita suruh ke ruangan Pak Rudi."
Bella hanya manggut-manggut. Entah apa yang harus ia persiapkan untuk minggu depan.
"ADAAA BU RESTIII!!" tiba-tiba salah seorang murid laki-laki berlarian dari luar. Seketika semua nya duduk di tempat semula. Benar saja, selang beberapa detik Bu Resti sudah memasuki kelas dengan langkah elegant nya.
"Bell, jangan bilang lo belom ngerjain pr sejarah?" Arfa setengah berbisik dan menoleh.
"Hah? Demi apa lo ada pr sejarah?!" dengan cepat Bella membuka buku catatan sejarah. Benar saja, ia belum mengerjakan pr. "Mampus gue!" ia menepuk jidat nya.
"Pagi anak-anak. Ya, minggu kemarin ibu memberikan pr untuk kalian, segera kumpulkan di depan." ucap bu Resti.
Mampus! Mati aja lo Bell! Huh. Batin nya.
"Yang tidak mengerjakan pr...." belum sempat Bu Resti meneruskan kata-katanya Bella sudah mengangkat tangan nya seolah tahu apa yang akan di ucapkan Bu Resti.
Bu Resti hanya geleng-geleng kepala. Tanpa basa basi Bu Resti segera menghukumnya. "Kamu... Hitung rumput yang ada di taman belakang sekolah."
Bella terbelalak. Whats?! Ngitung rumput?! Kelaarr idup lo Bell!
KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted
Teen FictionMereka bilang, waktu menyembuhkan. Bagiku tidak, waktu hanya membiasakan. Karena saat mengingatmu aku masih mampu Merasa luka, hanya saja kali ini tanpa air mata.