Bella Talita here👌
======One week ago...
Pagi ini, tepat hari selasa dimana Bella dan Arfa mengikuti lomba. Ya, sesuai dengan perjanjian nya ia mengikuti lomba. Hari ini pun bertepatan dengan UAS. Dan ia harus mengikuti UAS susulan. Gadis itu masih berkutik di depan cermin mengoles sedikit make up di wajah nya. Lalu ia memeriksa tas nya mencari sesuatu, ponsel.
Arfa Putri Lamira: Bell, gue otw.
Dengan tergesa ia memasukan kembali ponsel ke dalam tas nya, lalu ia bercermin melihat dirinya sendiri.
"Pasti bisa! Lo pasti bisa," gadis itu memeberi semangat pada dirinya sendiri, lalu ia membuka kenop pintu dengan tempo cepat ia menuruni anak tangga.
"Zoey, ayo gue nanti telat,"
Zoey--sepupu nya yang akhir-akhir ini berada di rumah nya kini tengah asik menonton tv.
"Eeh udah siap ternyata,"
laki-laki itu menyambar kunci mobil yang terletak di atas meja. Ya, Bella memang mempunyai mobil tapi tidak pernah sekalipun ia menyentuh mobil itu, mobil itu sengaja di tinggalkan ayah nya 'kalo kamu mau kemana-mana pake aja mobil nya, nanti papa tinggal bilang Zoey kalo kamu mau belajar.'
Itu yang ia ingat ketika ayah nya berpesan sebelum bekerja ke luar negeri.Mobil Fortuner berwarna hitam berjalan mulus menuju padat nya jalan raya, Bella tampak gelisah sesekali melihat ponsel nya karena merasa Arfa tidak menghubungi nya.
"Muka nya biasa dong, tenang lo ga bakal telat." Zoey yang sedang menyetir dan terfokus pada jalan raya membuka suara.
"Haduuh, Zoey. Bukan takut telat, tapi ini termasuk lomba akustik pertama yang gue ikutin. First time Zoey,"
Laki-laki di sebelah nya hanya terkikik pelan lalu melajukan mobil nya lebih kencang.
Jalan raya yang nampak padat pada pagi ini cukup membuat Bella gelisah setengah mampus. Di sela fikiran nya yang gelisah ia juga memikirkan kedua orang tuanya, ia tidak mau membuat orang tuanya kecewa karena nilai nya yang menurun. Ia tidak tau lagi harus berbuat apa.
Menghadapi dunia seperti ini tidak membuat nya jengah sedikit pun. Ia harus tetap belajar karena ia tidak mau mengecewakan orang-orang di sekitar nya.
=========
Seorang gadis turun dari sebuah mobil fortuner hitam, ia melangkahkan kaki nya ke depan pintu gerbang sekolah SMA 6 Jakarta. Gadis itu terkesiap, melihat banyak nya manusia di dalam nya. Seperti lautan manusia yang di tumpah kan. Kaki nya kini mulai terasa lemas. Gugup. Itu yang ia rasakan.
"Kalo lo gugup terus lo gabakalan berhasil," ucap Zoey seperti bisa membaca fikiran. "Mana lo yang dulu? Gapernah ada yang namanya gugup atau malu ngehadapin situasi apa pun."
Gadis itu hanya menarik napas seperti menenangkan diri, lalu ia memberanikan diri memasuki gerbang, ia mengedarkan pandangan nya mencari seseorang. Di pojok sana ia menemukan Arfa sedang melambai ke arah nya. Gadis itu berlari kecil tidak memperdulikan mata yang memandang.
"Untung lo cepet datang, kalo ngga udah di diskualifikasi kali." Arfa mengerlingkan bola matanya.
"Loh kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted
Teen FictionMereka bilang, waktu menyembuhkan. Bagiku tidak, waktu hanya membiasakan. Karena saat mengingatmu aku masih mampu Merasa luka, hanya saja kali ini tanpa air mata.