Bella Talita here!
=============
Pagi ini hari senin, hari di mana semua orang malas. Minggu lalu Bella baru saja menyelesaikan Ujian Akhir Semester. Dan hari ini, pasti hari dimana semua nilai yang kemarin diujikan keluar. Lagi-lagi soal nilai. Ia sudah angkat tangan jika membicarakan nilai. Ia melirik ke jam weker yang berasa di atas nakas nya, masih jam enam kurang. Masih ada waktu untuk ia menyiapkan dirinya untuk ke sekolah.
Ia mengibakan selimutnya, lalu berdiri dan menyambar handuk nya yang tergantung di belakang pintu. Dengan langkah gontai sedikit masih terkantuk ia berjalan menuju kamar mandi.
Hanya butuh waktu lima belas menit untuk ia mandi. Kini gadis itu sudah siap dengan seragam putih abunya, lalu ia menyambar dasi yang terletak di dalam laci meja rias nya. Ia juga mengkuncir kuda rambut nya. Karena ini hari senin, upacara, pasti panas. Ia juga mengoles sedikit bibir nya dengan lip gloss pink. Tak lupa ia menyemprotkan minyak wangi love paradise kesukaan nya.
Minyak wangi itu ia beli ketika kedua orang tuanya sedang berada di indonesia. Ia suka sekali minyak wangi itu karena membuat ia teringat akan kedua orang tuanya. Lalu ia menyambar tas pink nya yang merupakan hadiah ulang tahun dari kedua orang tuanya tahun lalu. Gadis itu kini menyambar sepatu yang tertata rapi di rak, lalu ia mengikat tali nya kencang agar tidak lepas.
Ia menuruni anak tangga dengan langkah cepat, dan mendapati Zoey tengah sarapan pagi di meja makan.
"Zoey gue berangkat ya," pamit ku pada Zoey.
"Lo ga sarapan dulu? Udah gue bikinin roti bakar nih," sahut nya asik mengunyah roti yang ia buat sendiri.
Aku berjalan menuju dapur. Membuka kitchen set lalu mengambil kotak makan. Aku berjalan lagi ke arah meja makan tempat Zoey berada.
"Roti bakar nya gue bawa," aku memasukan roti bakar yang di sediakan Zoey untuku ke dalam kotak makan. Laki-laki itu kini hanya tersenyum penuh kemenangan. "Yaudah, gue berangkat. Udah telat."
Aku berlari kecil ke arah pintu utama, entah Zoey menganggapku apa, aku tak peduli. Aku berjalan menyusuri gang rumah ku. Ramai. Jam segini semua memulai aktifitas nya. Ada ibu-ibu yang sedang menjemur pakaian nya, atau sekedar menyapu halaman rumah, juga yang sedang membeli sayuran dari Pak Yono. Kini aku sudah berada di pinggir jalan, menunggu angkutan umum yang lewat.
Penuh. Setiap angkutan yang lewat pasti penuh. Aku bisa kesiangan jika tidak segera berangkat. Dari kejauhan sebuah motor ninja berwarna merah berjalan agak lambat lalu seketika berhenti di depan Bella. Laki-laki yang berada di atas motor itu lantas membuka helm nya. Aldi--laki-laki itu kini berdiri di sebelah Bella.
"Bella, lagi ngapain di sini?" tanya Aldi saat ia berdiri tepat di samping Bella.
"Yaa, gue nunggu angkot lah mau ke sekolah,"
"Oh, yaudah bareng aja sama gua yuk, daripada nanti lo telat." sergah Aldi.
"Hah? Ga usah deh gue naik angkutan aja. Mending lo cepet-cepet berangkat, nanti keburu telat."
"Yang ada juga lo yang cepet-cepet berangkat. Lo mau nanti kalo lo telat gegara nungguin angkutan, terus nanti nyampe sekolah lo malah di hukum sama bu Resti, ngitung rumput lagi. lo mau?" cerocos Aldi panjang kali lebar.
Bella hanya tertegun mendengar Aldi berkata seperti itu. Ia jadi malu, karena akhir-akhir ini ia lebih terpandang orang karena sering di hukum.
"Ok, yuk berangkat." Aldi memasang senyum di wajah nya, senyum yang lagi-lagi membuat Bella seperti melayang. Kini gadis itu sudah bertengker di atas motor Aldi. Membelah jalan raya pada pagi hari yang begitu padat. Namun kali ini berbeda, tidak seperti biasanya ia seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted
Teen FictionMereka bilang, waktu menyembuhkan. Bagiku tidak, waktu hanya membiasakan. Karena saat mengingatmu aku masih mampu Merasa luka, hanya saja kali ini tanpa air mata.