-1-

10.3K 552 4
                                    

"Audie!!" teriak Kanya histeris.

"Apaan sih Nya? Pagi pagi udah bikin ribut sama suara lo yang toa" kata Audie yang masih sibuk dengan novelnya dan bahkan belum menoleh ke arah Kanya.

"Ish Audie! Gue mau ngomong sesuatu yang penting nih!" rengek Kanya karena belum di gubris oleh Audie.

"Ngomong tinggal ngomong aja kok susah" lagi-lagi Audie menjawab dengan datar dan belum juga memalingkan wajahnya dari novel.

"Gue hamil" kata Kanya lesu.

"Apaaa?!! Lo hamil?!" teriak Audie keras sambil menggebrak meja. Jangan bayangkan wajah Audie saat ini. Wajah garang, mata melotot, mulut menganga, tangan masih bersandar pada meja. Untung saja suasana kelas masih sepi, kalau tidak, ini akan menjadi berita heboh seantero sekolah.

"Jelasin ke gue gimana lo bisa hamil Nya!! Bapaknya siapa!" kata Audie sambil mengguncang bahu Kanya dengan keras.

"Elaaah.. Sekarang lo malah yang membuat ribut di pagi hari ini" kata Kanya malas sambil memutar kedua bola matanya.

"Kanya! Jelasin sekarang gimana lo bisa hamil!" teriak Audie gak jelas.

"Laaah kalau orang hamil menurutmu habis ngelakuin apa hm?" kata Kanya santai. Kelewat santai malah.

"Kanya! Gue tanya serius nih. Siapa bapaknya!!" kata Audie tidak sabaran. Bagaimana Kanya bisa bersikap sesantai ini bila ia hamil! Harusnya ia panik, frustasi, ga pengen hidup, ga pengen mati, atau dia jadi gila mungkin?

"Menurut lo?" dalam hati Kanya hanya cengengesan melihat tingkah Audie.

"Pacar lo sekarang?" tanya Audie memastikan.

"Ralat. Mantan pacar gue, bukan pacar" kata Kanya membenarkan kalimat Audie.

"Maksud lo Angkasa si playboy cap kecap itu? Jawab Nya!" Audie terlihat sudah tidak sabar dengan jawaban Kanya.

"Iya lah. Menurut lo siapa lagi?" Audie sudah benar-benar murka saat ini. "Kan udah gue bilang ga usah berhubungan dengan Angkasa brengsek itu! Akibatnya lo jadi rugi gini kan?!" Betapa brengseknya Angkasa! Audie harus memberi Angkasa peringatan dan pelajaran padanya. Atau mungkin melaporkan Angkasa ke BK dan ia akan dikeluarkan dari sekolah. Ya itu ide yang bagus. Batin Audie.

Namun sebelum melaporkannya ke BK, ia akan memastikan bahwa memang Angkasa yang melakukannya. Tiba-tiba Audie berjalan dengan tergesa-gesa keluar kelas. Ia akan menuju ke kelas Angkasa yang tepat berada di sebelah kelasnya, yakni kelas XI IPS 1

Audie membuka pintu kelas dengan lantang dan membuat siswa kelas itu pun terbelalak kaget. Mata Audie melirik liar setiap penjuru kelas. Audie tambah marah dan geram melihat Angkasa sedang berada di pojok kelas berduaan dengan cewek.

Dasar brengsek! Sudah membuat sahabatku hamil, dia bisa-bisanya bermesraan dengan cewek lain! Cowok ini benar-benar! Batin Audie marah.

Tiba-tiba saja Audie menarik tangan Angkasa keluar dari kelas menuju kelapangan basket. Karena masih pagi, lapangan basket masih sepi. Ia menatap Angkasa dengan garang dengan tangan berkaca di pinggang.

Sedangkan Angkasa , ia heran kenapa tangannya diseret begitu saja oleh cewek asing yang bahkan ia tidak mengetahui namanya. Ia sempat sebal karena momen berduaan dengan cewek barunya terganggu.

"Eh lo harus tanggung jawab!" kata Audie berang. Angkasa yang tidak mengetahui apa apa pun semakin tambah bingung. Cewek asing ini telah membuat pagi harinya berantakan.

Sejenak, Audie tertegun. Eh anjir ternyata Angkasa ganteng amat yak? Padahal kemaren-kemaren mukanya biasa aja. Eh pasti otak gue udah konslet nih sampe ngatain Angkasa ganteng. Fokus Audie! Fokus! Batin Audie.

Seketika Audie tersadar dari lamunannya ketika Angkasa berbicara. "Tanggung jawab apaan? Lo mau minta tanggung jawab karna lo hamil?" seketika Audie melotot mendengar perkataan Angkasa .

"Heh cewek asing, gue kenal lo aja kagak" kata Angkasa santai.

"Lo bisa-bisanya!! Bukan gue! Sahabat gue! Kanya!" Audie tidak bisa mendiskripsikan perasaannya saat ini.

"Oh Kanya sahabat lo? Gue aja gak nyentuh dia sama sekali" jawab Angkasa sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.

"Tapi dia bilang kalau dia hamil anak lo!"

Angkasa malah hanya terseyum manis. Tampaknya cewek asing ini benar-benar salah paham.

Eh ngapain nih cowok malah tersenyum manis, aih tambah ganteng amat kalo senyum gitu. Gue jadi baper nih. Eh Audie! Otak lo fix konslet. Batin Audie lagi.

"Audie!! Audie!!!" teriak seseorang di belakang Audie. Yang merasa terpanggil pun menoleh. Audie menoleh dengan pandangan mau-apa-lo-kemari? Kanya tampak capek setelah sekian lama ia mencari Audie diseluruh sekolah, ternyata malah di lapangan basket.

"Audie lo salah paham" kata Kanya ngos-ngosan.

"Salah paham gimana?" tanya Audie bingung.

"Gue gak hamil bego! Gue tu tadi cuma bercanda elaah" seketika Audie menatap horror ke arah Kanya. "Hah?" dengan polosnya Audie berteriak.

"Iya gue tadi cuma boong. Masa iya gue berani ngelakuin hal kek gituan. Gue masih takut kali. Dosa tau" Kanya tiba-tiba terduduk dan meluruskan kakinya karena kelelahan mencari sahabatnya yang agak somplak itu.

"Kok gitu?" ternyata saat ini Audie masih belum paham apa yang Kanya bicarakan.

"Iya. Abisan gue dari tadi ngomong gak lo perhatiin. Ih gue kan jadinya sebel. Yaudah gue bilang aja kalau gue hamil. Eh malah reaksi lo kayak gitu" jelas Kanya akhirnya.

"Tuh cewek asing! Makanya dengerin penjelasan dulu dari Kanya. Bukannya malah nyeret gue seenak jidat lo. Bikin gue pusing tau gak. Dan lo ngerusak pagi hari gue yang indah ini" keluh Angkasa .

Tiba-tiba saja Audie berlari menjauh dari hadapan mereka berdua. Meninggalkan dua orang manusia yang bertatapan dengan pandangan bingung bercampur heran. Audie benar-benar malu saat ini. Oh bumi, sembunyikan gue sekarang juga. Batinnya malu merutuki dirinya yang menyeret orang seenaknya.

***
TBC

Aku harap ada feedback ya. Thankyou :)) xoxo

19/03/16

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang