Warning! Typo bertebaran. Don't forget to leave your vote and comment! Thanks.
***
Audie berjalan tergesa gesa dengan raut ekspresi yang tidak bersahabat. Alis menukik tajam dan tatapan mata yang membara, membuat orang yang berada di sekitarnya bergidik ngeri.
"Audie!" panggil seseorang di belakang Audie. Lalu Audie pun segera menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya tadi.
Seketika ekspresi menyeramkannya tadi pun menghilang digantikan ekspresi ceria penuh senyuman. "Eh Bang Sat!" kata Audie keras.
Satria tampak menatap tajam ke arah Audie karena telah memanggil dirinya dengan 'Bang Sat', seperti mengumpat saja.
"Eh maksud gue Satria. Maaf lah hehe" kata Audie dengan cengirannya dan mengacungkan kedua jarinya membentuk tanda piece.
"Hm okelah" kata Satria pelan.
"Oh ya, kenapa lo jalan tergesa gesa? Trus, tumben gak jalan sama sahabat lo? Siapa tuh namanya, Ka–Karin? Eh siapa sih lupa gue" tanya Satria. Audie mulai berjalan bersisian dengan Satria.
Audie tersenyum kecil mendengar perkataan Satria. "Lo kira awkarin apa. Namanya Kanya tau. Dan soal gue kok gak jalan sama Kanya, karena gue lagi sebel sama dia. Udah ah jangan bahas Kanya. Bikin bete" kata Kanya seraya mengibaskan tangannya tanda tidak penting.
"Oh jadi lo lagi bete. Gimana kalo nanti pulang sekolah gue ajak lo jalan? Lumayan lah biar bete lo ilang. Mau nggak?" tawar Satria membuat mata Audie berbinar cerah.
Dengan semangat Audie mengangguk. "Mau dong. Kapan lagi jalan sama doi" kata Audie tidak sadar.
Satria mengeryit mendengar perkataan Audie. "Eh apa? Doi?"
"Hah?"
"Lo tadi bilang apa? Doi?" ulang Satria.
"Eh... Emm... Anu itu Do–Dori! Nah iya Dori! Hehe" kata Audie gugup.
Audie diam-diam merutuk dalam hatinya. Kenapa bisa keceplosan di depan Satria.
Sebenarnya gue itu suka sama Satria apa Angkasa sih? Tanyanya sendiri dalam batin. Karena dirinya bingung, bila bertemu dengan Satria, jantungnya berdebar sangat keras dan membuat mood Audie bagus dengan seketika. Contohnya kejadian tadi.
Ah gue kan sukanya cuma sama Satria. Fix pokoknya sama Satria. Kalo Angkasa kan gue cuma baper doang. Iya baper doang pokoknya. Gue mah orangnya baperan. Tegasnya dalam hati.
"Kok bisa sampe Dori sih? Apa hubungannya coba?" Satria tampaknya masih bingung dan belum menerima alasan tidak masuk akal Audie itu.
"Ah... Itu... Dori itu seleb ask. Hehe. Yaudah nanti kabari aku lewat line aja ya Sat. Dadah" kata Audie tergesa gesa.
Sedangkan Satria terdiam berpikir. Bukannya Dori itu ikan ya? Ikan yang agak bloon itu? Kok malah seleb ask sih? Ga ngerti deh sama jalan pikiran Audie. Ah sudahlah. Pikir Satria sambil berjalan menuju kelasnya.
Ketika Audie sudah berjalan agak jauh dari jangkauan Satria, Audie menepuk keningnya sendiri. Merutuki kebodohannya tadi.
Dasar Audie bodoh! Pe'a! Oon! Umpatnya pada diri sendiri. Lalu Audie teringat bahwa tadi ia belum membayar siomay nya. Ah biarlah Kanya yang bayar.
***
Selama pelajaran berlangsung, Audie mendiamkan Kanya seperti dulu. Audie menganggap Kanya seperti makhluk tak kasat mata. Jahat? Memang. Audie bila marah memang menyebalkan sekaligus jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy
Teen FictionNathaniel Angkasa Wijaya adalah seorang cowok yang supel, menyenangkan, berprestasi, ramah ke semua orang tapi playboy! Bahkan saking supelnya, dia bisa mematahkan hati semua gadis karena keramahan dirinya yang kelewat batas. Dengan memacari satu ga...