-5-

5.2K 317 2
                                    

"Lo kenapa Nyak kok diem gitu?" gue bingung banget ini. Gak biasanya dia diem gini.

"Itu dibelakang lo ada Angkasa" cicit Kanya sambil menujuk orang yang ada di belakangku.

Omegosh! O em jii!

Dengan perlahan gue memutar badan gue kebelakang, seketika gue udah berhadapan dengan wajah penuh murka milik Angkasa. Gue gatau apa salah gue kenapa tiba-tiba Angkasa marah kek gini? Dan tamatlah riwayat gue saat ini.

***

"Sini lo ikut gue" tiba-tiba tangan gue di tarik sama Angkasa. Angkasa membawa gue keluar dari kelas dan ia membawa gue ke tempat yang sepi.

"Eh lepasin tangan gue!" gue mencoba melepaskan cengkraman tangan gue dari tangan Angkasa.

"Weits selow" akhirnya Angkasa melepaskan cengkramannya dan mengangkat kedua tangannya ke atas seperti buronan yang tertangkap mencuri sesuatu.

"Mau apa lo!"

"Simple. Gue cuma mau uang 50 juta gue kembali besok pagi. Gue gak mau tau apa alasan lo!" seketika gue melotot mendengar perkataan Angkasa yang menurut gue absurd. Sedangkan Angkasa? Dia hanya berekspresi datar.

"WHATT?! BESOK? Lo gak bohong kan?" gue udah sempoyongan saat ini, badan gue tiba tiba lemes , kepala gue pusing banget nih.

"Gue gak peduli ya pokoknya uangnya harus ada besok!" tegasnya.

Cukup. Gue udah muak dengan kelakuan Angkasa bego bin kampret itu! Gue udah gak tahan untuk mengeluarkan semua unek unek yang ada di kepala cerdas gue ini.

"LO PIKIR GUE SEKAYA ITU HAH?! DAPET UANG 50 JUTA DALAM SEHARI? GUE GAK SEKAYA LO BEGO! Dan.. Dan lo dengan gampangnya bicara kek gitu" oke kayaknya gue keterlaluan nih aktingnya. Sampe sampe gue nangis karna mendalami peran ini.

Tau ah

Yang penting Angkasa luluh kali ini.

Dan seketika Angkasa tertegun. Karena baru kali ini ia melihat seorang cewek menangis. Dan Angkasa merasa tidak tega saat ini. Awalnya Angkasa hanya ingin mengerjai Audie saja. Bahkan untuk service mobilnya tidak mencapai 50 juta. Kurang dari 5 juta bahkan? Ia hanya mengada-ada saja. Ia ingin mempermainkan Audie sebentar saja, namun ia merasa kali ini keterlaluan sampai membuat Audie menangis seperti ini. Ia seharusnya minta maaf, namun ego nya menahan untuk meminta maaf.

Suasana disini hening, dan hanya terdengar suara isakan milik Audie.

Ayolah kapan lo luluh sih Ang? Gue udah capek nangis nih. Menguras tenaga banget tau. Omel Audie di dalam batinnya.

"Hm baiklah, lo gausah ganti rugi uang 50 juta besok. Tapi ada syaratnya" kata Angkasa sinis dengan mengeluarkan senyum smirk nya, bertanda bahwa di dalam otak Angkasa saat ini hanya ada kelicikan.

Sesaat Audie merasa bahagia dan akan menampakkan euforianya ketika mendengar perkataan Angkasa, namun saat itu juga Audie merasa terjun ke dalam jurang yang curam.

Apa lagi ini? Belum puas buat idup gue menderita?! Batin gue jengkel.

"Oke! Gue terima apa aja syarat lo itu. Asalkan gue gak ganti rugi" sepertinya ini bukan pertanda baik kalau gue menyetujui apa rencana Angkasa.

"Cukup gampang kok syaratnya. Lo mulai hari ini harus jadi pacar gue! Ga ada bantahan oke? Tadi lo udah setuju kan?" katanya santai tanpa memikirkan perasaan gue saat ini.

Sedangkan gue? Ya amsyong gue mimpi apa semalem? Kenapa gue harus ketiban sial mulu bila berada di samping Angkasa sih??!

Sial. Memang ternyata firasatku tadi tidak meleset. Dasar Angkasa tay!

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang