"Lo!" tunjuknya pada Audie. Audie hanya bisa pasrah bila pemilik mobil ini marah. Lagipula ini mobil mahal, pasti pemiliknya akan marah bila mobilnya tertabrak. Ia memang pantas disalahkan. Ia siap menerima segala resiko yang akan diterimanya. Bunuh hati di rawa-rawa bang. Adek udah gak kuat nih. Batin Audie pasrah.
Audie POV
"Heh! Lo yang nabrak mobil gue. Sini!" bentak pemilik mobil itu.
Alamak mampus! Aku ga berani liat mukanya ya Allah. Sumpah udah gak kuat sekarang. Aku hanya bisa nunduk menghindari murka orang ini.
"Heh!" bentak pemilik mobil itu lagi. Tiba-tiba daguku di tarik untuk mendongak ke atas. Dan kalian tau bagaimana ekspresiku sekarang? Mata melotot, pokoknya ga enak gitu deh. Dan seketika rasanya dunia berhenti berputar. Aku semakin pusing, aku gak kuat lagi nahan tubuh ini. Rasanya aku mau pingsan. Ah lebih baik aku pingsan daripada dimarahin kek gini.
Tiba-tiba...
Brukk
Ah akhirnya gue pingsan juga. Setidaknya gue selamat untuk saat ini. Tapi badan gue kok sakit banget gini ya?
"Eh anjiir ni anak malah pingsan" gerutu cowok ini.
"Anjiir lah. Cewek asing ini nyusahin gue mulu daritadi. Emang sial hidup gue di deket dia" omel Angkasa.
"Sumpah lo berat banget njiiir. Ini ngangkatnya gimana coba" kata Angkasa yang bingung karena tidak bisa mengangkat Audie.
"Ck nyusahin aja" omel Angkasa yang sedang mengendarai mobilnya menuju ke rumahnya.
***
Aku terbangun karena guncangan kasar di lenganku. "Woi bangun! Di rumah orang aja belagu lo" terdengar suara cowok di depanku. Aku belum sepenuhnya sadar. Ketika aku mencoba mengucek mata, aku kaget melihat orang di depanku. Astaga dragon! Kenapa ada si playboy cap kecap nih? Oh iya, aku kan tadi nabrak mobil milik si playboy ini.
"Eh akhirnya lo sadar juga. Lo gak liat apa lo ada dimana?" tanya Angkasa sarkastik.
"Mm.. Yang pasti bukan rumah gue maupun rumah sakit" jawabku sambil melihat keadaan sekitar. Yang kulihat hanya sebuah kamar dengan ukuran besar dicat menggunakan warna putih dan abu-abu. Secara keseluruhan rapi dan wangi.
"Eh badan gue kok sakit gini ya? Aduh tangan gue kegores gini, aduh gimana ini" keluhku sakit. Bayangan bila ketika aku pingsan akan ditangkap oleh seorang Prince charming pun sirna. Nyatanya, pas aku pingsan, aku terjatuh ke bawah dan tidak ada yang menangkapku sama sekali. Kan aku pengennya kayak yang di novel-novel gitu. Jatuh di pelukan sang Pangeran.
Yah meskipun wajah Angkasa emang udah kayak Prince charming gitu, tapi kelakuannya ga kayak seorang Prince! Huh dasar playboy cap kecap! Memangnya apa yang gue harapkan dari dia Audie!
"Gausah manja. Gini gue mau ngomong sama lo" kata Angkasa mendekatkan diri lebih dekat denganku, spontan saja aku langsung mundur, sayangnya punggungku udah mentok.
"Emangnya apaan?" tanyaku tenang. Walaupun sebenernya dalam hati udah ketakutan setengah mati melihat tatapan tajam dengan jarak sedekat ini dan apa yang ia bicarakan nanti.
"Lo tau kan mobil gue lo tabrak?" tanya Angkasa pelan.
"Uh um" aku mengangguk kecil.
"Lo juga tau, mobil gue kegores parah?" aku mengangguk lagi. Aku gak berani melihat wajah tampan milik Angkasa. Eh? Tampan?
"Lo juga tau kan biaya buat benerin mobil gue yang mahal itu ga sedikit?" lagi-lagi aku hanya mengangguk.
Elah, kenapa aku jadi kayak boneka anjing yang biasanya ada di dashboard mobil? Lupakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy
Teen FictionNathaniel Angkasa Wijaya adalah seorang cowok yang supel, menyenangkan, berprestasi, ramah ke semua orang tapi playboy! Bahkan saking supelnya, dia bisa mematahkan hati semua gadis karena keramahan dirinya yang kelewat batas. Dengan memacari satu ga...