Ayo lirik mulmed. Itu castnya Angkasa loh. Ganteng gak? Imut gak? Hehe. Btw ada yang tau itu siapa? Coba tebak! Dia selebgram loh. Wkwk. Ada saran buat castnya Audie?Jangan lupa tinggalkan vote dan komen-nya yaaa! Makasih juga buat silent reader, semoga silent reader meninggalkan jejak juga. Hehe :)
***
Keesokan harinya, Audie berangkat sekolah seperti biasa. Berhubung kedua kakaknya tidak bisa mengantarnya, ia terpaksa harus naik bis. Ia berjalan menuju halte terdekat rumahnya. Sudah seperempat jam Audie menunggu, namun belum ada satupun bis yang lewat. Wajah Audie berubah menjadi pias, pasalnya ia takut telat. Dan dirinya tidak pernah terlambat masuk sekolah.
Audie berjalan mondar mandir di halte dengan pikiran gelisah. Sempat terbesit dipikiran Audie bahwa dirinya bisa saja meminta Angkasa untuk menjemputnya namun Audie tidak berani. Sepertinya Angkasa sedang marah karena kejadian kemarin, walaupun Audie tidak tau apa sebab Angkasa marah dan mendiamkan dirinya.
Audie juga sempat berharap tiba-tiba saja Angkasa muncul dan sudah berada didepannya dengan mobil hitam yang sudah bertengger manis di depan halte siap untuk mengantar Audie sekolah. Namun lagi lagi itu hanya ada di bayangan Audie saja.
Ketika ada taksi lewat, tanpa pikir panjang Audie menyetopnya. Biarlah uang sakunya berkurang gara gara membayar taksi, yang penting dirinya tidak terlambat sekolah.
Dengan gelisah Audie menengok jam tangannya. Kurang delapan menit lagi sudah jam tujuh. Dan untung saja taksi itu segera sampai di depan sekolahnya tepat pada pukul 06:56. Audie menghela nafas lega. Setidaknya dia tidak terlambat masuk dan gerbang sekolah belum tertutup.
Dengan kekuatan super, Audie berlari dengan kencang menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Sebelum mencapai kelasnya, Audie harus melewati lapangan yang luasnya minta ampun. Nafasnya sudah terengah engah dan bulir keringat sudah menetes di pelipisnya. Ia mengistirahatkan dirinya sejenak di depan tangga.
Ketika Audie berjalan akan menuju kelasnya, ia melihat Angkasa sedang bersandar di depan pintu kelasnya dengan kedua tangan yang dimasukkan dalam sakunya. Tiba tiba pandangan mereka bertemu. Audie akan menyapa namun Angkasa sudah melengos dan masuk ke dalam kelasnya meninggalkan Audie yang menyisakan tanda tanya. Ternyata dugaannya benar. Angkasa marah kepada dirinya. Nanti Audie akan mencari tau. Tapi nanti.
***
Audie menghempaskan tubuhnya di bangkunya, lalu menelungkupkan kepalanya diatas meja. Kanya melihat Audie heran.
"Tumben lo telat?" tanya Kanya.
Audie mengangkat kepalanya. "Kakak gue ga ada yang bisa nganter. Trus tadi bis nya gak dateng dateng. Yaudah gue pake taksi."
"Kenapa gak nelpon Angkasa aja? Dulu gue juga pernah suruh Angkasa jemput. Dan dia jemput gue juga." kata Kanya.
Wajah Audie terlihat murung, "Kayaknya Angkasa marah sama gue deh."
Kanya terlihat kaget, "Hah? Marah sama lo? Emang kenapa? Lo bikin dia kesel ya?"
Audie hanya mengangkat kedua bahunya. "Perasaan, gue engga bikin masalah deh sama dia. Gue kemaren juga gak ngomong aneh aneh ke dia"
"Angkasa kalo kesel atau marah tu kek gitu. Harusnya lo bujuk dia kek, minta maaf kek atau ngapain kek. Bikin dia seneng. Trus lo tanyain apa yang bikin dia marah. Angkasa kalo marah nyeremin lo." kata Kanya menasehati Audie.
"Gue harus gimana? Tadi pas gue mau nyapa aja dianya melengos." keluh Audie.
"Gini aja, lo line dia kek. Kalo gak kirim pesan lewat whatsapp. Lo ajak dia jalan atau apa gitu. Dia gak bakal nolak kok. Soalnya dulu gue juga gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy
Teen FictionNathaniel Angkasa Wijaya adalah seorang cowok yang supel, menyenangkan, berprestasi, ramah ke semua orang tapi playboy! Bahkan saking supelnya, dia bisa mematahkan hati semua gadis karena keramahan dirinya yang kelewat batas. Dengan memacari satu ga...