-10-

4.9K 394 6
                                    

Pokoknya part ini harus ada yang comment! Oke? Hehe. Warning! Typo bertebaran!

***


Entah kenapa jantungku berdebar dengan kencang ketika melihat senyum tulus Angkasa, biasanya kan dia hanya mengeluarkan senyum sinisnya. Aku menatapnya memuja. Ah Angkasa memang tampan. "Eh by the way, ngapain lo ngajak gue jalan? Nyamperin ke rumah gue lagi" tanyaku ketika sudah tersadar bila aku sudah menatapnya terlalu lama.

Dengan santainya ia menjawab "Gapapa ngajak pacar gue jalan" seraya mengangkat bahunya cuek.

"Idiiih"

"Kenapa? Ga boleh?" tanyanya bingung.

"Ga boleh lah" jawabku ketus.

"Emang kenapa gak boleh?" tanyanya lagi.

"Emm... Kerena..." aduh alesannya apa ya? Bingung mau jawab ini!

"Karena?" desaknya lagi

"Ya gitu"

Angkasa tersenyum miring seolah mengejekku "Lo gak bisa ngasih alesan kan?"

"Ih enggak!" sanggahku.

Angkasa mendengus tak percaya "Alesan aja lo. Lo pasti seneng kan gue ajak jalan gini?"

"Pede amat lo?"

"Gue kan emang ganteng" katanya pede sambil menaik turunkan alisnya yang tebal itu. Uh gemes banget deh sama alisnya. Rasanya pengen ngelus alisnya yang tebel. Pasti alus deh. Eh

"Kata siapa lo ganteng?" tanyaku sewot

"Lo tadi"

"Alah iyain aja deh biar seneng" aku mengalah saja, toh percuma juga kalau protes.

"Iya my love" gombal Angkasa.

"Idih, dikata gue sprei apa? Musnah sana makhluk hina" Aku mengibaskan tanganku seolah mengusirnya.

Angkasa mengeryitkan dahinya bingung "Loh kok sprei sih?"

Ish ni orang gak pernah liat iklan apa? Jelas jelas my love itu merk sprei.

"Iya lelaki menyebalkan. Pergi lo hina" kataku seraya mendorong lengannya.

"Yaudah gue pergi" kata Angkasa seraya berdiri dan merapikan rambutnya yang sempat berantakan akibat naik roller coaster tadi.

"Eh lo mau kemana?" aku menarik tangan Angkasa dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Katanya tadi suruh pergi?" kata Angkasa dengan polosnya.

"Ya gak pergi beneran juga kali" Dasar cowok gak peka ih!

"Loh la trus gimana?"

"Ih lo ganteng-ganteng lemot juga ya? Nanti kalo lo pulang duluan, gue pulangnya gimana? Kan gue kesini sama lo! Masa gue pulang sendiri? Berangkat bareng, pulang juga bareng dong! Gak gentle amat lo jadi cowok."

"Maap deh kalo gue lemot- eh apa tadi? Lo bilang kalo gue ganteng?" sepertinya Angkasa tersadar apa yang aku katakan tadi. Angkasa tersenyum kecil.

Mampus! Gawat! Masa aku ngaku kalo Angkasa ganteng? Ntar dianya jadi baper gimana?

"Gak. Siapa yang bilang coba?" aku melipat tanganku di depan dadaku.

"Ngaku aja deh" goda Angkasa seraya mencubit pipiku. Aku segera menepus tangan Angkasa yang masih aja nemplok di pipiku yang chubi ini.

"Bawel ah" aku segera bangkit dari duduk dan berjalan menuju tempat yang sedari tadi menarik perhatianku. Aku merasakan Angkasa berjalan pelan dibelakangku. Aku tak menghiraukannya dan segera menuju ke tempat itu.

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang