-2-

9.1K 410 1
                                    

"Audie!"

"......."

"Ish Audie! Gue udah ngomong lebih dari 10 menit sampe mulut gue yang sexy dan manis ini berbusa. Ih iya iya gue tau. Gue salah. Gue minta maap elah" kata Kanya berusaha membujuk Audie. Namun masih tidak ada tanggapan dari Audie.

Sepertinya Audie sedang ngambek. Dan bila ngambek, Audie hanya diam saja dan bagi Kanya ini sangat berbahaya. Mau dibujuk pake cara apapun gak bakalan mempan. Mau minta maaf 100 kali kek, mau roll depan, roll belakang, kayang, hand stand di depan Audie, ga bakalan di gubris. Audie orangnya batu emang. Kecuali bila rasa ngambek nya udah usai, dia akan kembali seperti Audie yang seperti biasa. Contohnya seperti saat ini. Kanya sudah meminta maaf lebih dari 10 menit yang lalu. Tapi apa hasilnya? Zonk!! Poor Kanya.

"Audie jangan diem gini dong. Ngomong apa kek gitu." Kanya memang benar-benar tidak menyerah untuk mendapatkan maaf dari Audie

"Audie, lebih baik lo cerewet aja deh daripada diem begini" masih saja Audie tidak merespon perkataan Kanya. Dirinya masih terlalu sebal karena Kanya membohonginya. Dan itu membuat dirinya malu di depan seorang Angkasa! Tiba-tiba Kanya ada ide menarik untuk mendapatkan maaf dari Audie.

"Audie, lo dicari Satria noh!" kata Kanya sambil menunjuk Satria yang kebetulan sedang lewat di depan kelas mereka saat ini. Ingat! Kebetulan. Dan Kanya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan saat ini.

"Mana?" kata Audie yang membuat Kanya bergembira di dalam hatinya. Es sudah mencair rupanya. Batin Kanya.

"Tuh liat aja" kata Kanya menunjuk Satria berada.

"Oke. Gue maafin lo kali ini, tapi kalo lo bohongin gue lagi, gue gak segan buat lo menderita daripada ini! Bye" kata Audie meninggalkan Kanya yang melongo.

Untung dia sahabatku kalau bukan, mungkin udah gue tonjok muka cantik lo, jambak rambut badai lo. Rasain noh, gue colok mata indah lo. Hahaha. Batin Kanya jahat, dan mungkin saja sisi setan Kanya sedang keluar.

Eh tapi ga boleh begitu, bagaimana pun dia juga sahabatku. Sisi malaikat Kanya muncul.

Sementara itu...

"Sat! Satriaaaa!" Audie berteriak keras di koridor karena melihat Satria. Beberapa pasang mata yang melihat tingkah Audie pun hanya geleng-geleng kepala dan elus dada. Audie pun tidak menggubris tatapan aneh dari mereka. Mereka sudah memaklumi sifat Audie yang agak liar di depan Satria, padahal sepertinya Audie adalah anak yang kalem.

"Woi! Elah tungguin Satria! Bang Sat!!" Pada dasarnya, Audie tidak tau malu bila selama ia berhadapan dengan Satria. Satria pun menoleh karena merasa dipanggil.

"Jangan panggil gue Bang Sat lah Di. Gue ga suka" kata Satria sebal karena panggilan dari Audie. Sedangkan Audie malah nyengir ga jelas.

"Lah kan gue biasanya manggil lo Bang Satria, lebih singkatnya Bang Sat sih. Hehe" Audie lagi-lagi hanya nyengir dan mengacungkan dua tangannya membentuk tanda 'peace'.

"Heh, hargai gue dong sebagai kakak kelas. Mana disini banyak cewek lagi. Bisa hilang harga diri gue gara gara lo, cewek tengil" kata Satria sambil menarik hidung Audie gemas.

Ya, Satria Wicaksono atau biasa dipanggil Satria adalah kakak kelas Audie. Kenapa Audie tidak memanggil Satria dengan sebutan 'kak'? Entah tanyakan saja pada Satria sendiri. Ia yang menyuruh untuk memanggilnya tanpa embel-embel 'kak'. Sebelumnya Audie belum mengenal Satria. Dia mengenal Satria ketika acara MOS dulu berlangsung. Bagi Audie, Satria adalah kakak kelas yang paling baik, paling sopan, paling ganteng -pastinya Angkasa kalah- eh kok malah membandingkan Angkasa dengan Satria sih? Dan juga, Satria adalah kakak kelas yang amat sangat disukai Audie. Namun sayangnya, Satria tidak mengetahui perasaan Audie. Bagi Audie, ia lebih baik memendam perasaan ini sendirian saja. Audie takut bila Satria akan menjauh darinya setelah mengetahui fakta itu dan ini akan berdapampak pada jalinan pertemanan mereka yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Dan Audie tidak ingin bila ia harus berjauhan dengan Satria. Audie pun rela walaupun harus 'kaka-adek zone' dengan Satria.

BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang