CHAPTER 5

256 15 2
                                    

WRITER (POV)

Ari memerhatikan mobil HR-V itu dari balik jendela karena tak kunjung pergi sementara Nadine sudah duduk cantik di sofa. Melepaskan sepatu hak bertalinya.

"Mba, kok bisa pulang dianter dia? Mas Abinya mana?" Tanya Ari begitu mobil HR-V itu pergi.

"Abi mendadak ada urusan." Nadine terpaksa berbohong. Ga mungkin kan dia bilang kalo Abi hangover. "Kok kamu belum tidur?"

"Nungguin mba lah. Mba ga papa kan?" Ari bertanya cemas.

"Ga mungkin mba ga papa de. Ancur banget rasanya. Untung ada Abi. Pelipur lara." Nadine nyengir lebar. Dia tidak mau terlihat menyedihkan didepan adiknya.

"Syukurlah. Setidaknya dia bisa diandelin." Keadaan hening sejenak. "Mba, mba ngga marah sama ibu kan? Karna ibu ga ada niat jahat sama sekali." Nadine mendengarkan. "Jujur aku juga kaget kalau mba masih berhubungan dengan Juna."

"Kamu masih membencinya?"

"Mengingat apa yang udah mereka lakuin ke kita, aku rasa ga ada alesan untuk ga membencinya. Keluarganya yang udah bikin kita seperti ini. Keluarganya yang udah bikin bapak seperti sekarang. Aku ga bisa mengampuni mereka." Ari berucap dengan mata yang membara. Kebencian terlihat jelas dimatanya.

"Tapi mereka ga sepenuhnya salah de. Mba aja yang ga tau diri udah mencintai anak mereka. Jadi, yang sebenernya salah itu mba. Mba yang udah bikin kita semua dalam kesulitan."

"Perasaan tuh ga bisa disalahkan mba. Mereka terlalu naif, terlalu sombong."

Nadine menghela nafas. Kemudian tersenyum getir. "Mba ga mau mengingat masa lalu de. Jangan bahas itu yaaa."

"Iya mba." Cowok berwajah manis itu langsung menurut. "By the way mba, mba inget ga soal projek kantor aku yang aku ceritain?" Nadine bertanya melalui ekspresinya "Itu loooh projek web series brand kecantikan itu."

"Ooooohhhh yang kamu excited banget ngerjainnya itu yaa. Yang ada personil girlband koreanya itu. Duh siapa sih namanya...." Nadine berusaha mengingat.

"Hana." Mata Ari berbinar menyebut namanya. Sementara Nadine manggut-manggut. "Projeknya goal dong mba!! Kliennya setuju." Dia makin bersemangat. Wajar dia bersemangat karena dia adalah fans beratnya.

Sedikit intermezo. Hana adalah salah satu member dari girlband populer asal Korea Selatan. Dia merupakan warga negara Indonesia yang memenangkan audisi untuk trainee di Korea dan debut disana.

Nadine tersenyum senang. Dia acak-acak rambut adikknya sebagai salah satu bentuk ucapan selamat. "Good jooob!!"

"Eitz, berita bagus lainnya adalah...." Ari menahan kalimatnya. Seolah mengumumkan pemenang kuis. "Mba dipilih buat jadi fashion stylishnya."

NADINE (POV)

SERIUSAN!!!
Adikku ga lagi bercanda kan?? Ya Tuhan, Engkau maha baik. Bukankah karirku berjalan dengan sangat mulus? Setidaknya melalui projek ini aku semakin bisa memperluas koneksi. 😢

"Ini beneran?" Aku masih tidak percaya. Seringai lebar menghiasi wajahku.

"Ya iyalah masa bohong. Mereka suka sama proposal yang waktu itu mba kasih."

"Woaaahhh. Makasih yaaa. Hihihi."

"Makasih apaan sih mba. Itu karena mba memang bagus. Apalagi dengan harga segitu. Kita mah seneng banget. Hahahaha" 😅 Ari berucap singkat.

"Pokoknya nanti mba traktir makan enak."
"Beneran yaa. Ditunggu loh."

Nadine mengangguk mantap.

Abi & NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang