CHAPTER 6

239 14 0
                                    

HANA (POV)

Aku membaca script dengan teliti. Mencoba meresapi karakter. Mencoba memahami jalan pikirannya. Sebenernya cerita drama web ini standar. Tapi castingnya pasti bisa mendompleng cerita biasa menjadi luar biasa. Bayangkan saja, untuk ukuran web series mereka memasangkan Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Raisa dan Keenan Pearce. Acha Septriasa dan Dwi Sasono. BCL dan suaminya. Lalu, bagaimana denganku. Siapa pasangan mainku?? Kenapa disini ga ditulis?

"Siapa lawan mainku?" Tanyaku langsung.
"Kami masih dalam tahap negosiasi dengan managmentnya Abi. Ternyata cukup sulit untuk membujuknya bermain didrama ini."

Mataku berbinar. "Jadi aku dipasangkan lagi dengan Abi Oppa?? Sungguh??"

Mereka bertiga mengangguk. "Maunya sih begitu. Balik lagi, sulit mendapatkannya."

"Tenang saja. Aku akan membantu kalian. Abi oppa, serahkan saja dia padaku. Aku akan memberi kabar pada kalian 2 hari dari sekarang." Kulihat mata mereka berbinar, kecuali Ari. Kenapa dengan dia? Seharusnya dia merasa senang.

"Kamu." Ucapku pada Ari. "Kenapa ada yang salah?"

Dia segera menggeleng. "Tidak. Terimakasih sudah mau membantu. Aku akan sangat menunggu kabar baiknya."

"Baiklah. Sekarang aku mau ke toilet."

Manager segera berdiri bersiap menemaniku. "Koko tunggu saja disini berbincanglah soal bisnis dengan mereka berdua." Ucapku pada Ko Alvin. Managerku. "Kau!" Kini kutunjuk Ari. "Kau saja yang menemaniku."

Dia terperangah. Sepertinya tidak percaya dengan ajakanku. "Kau yang menemaniku. Cepat!"

Tanpa pikir panjang, dia langsung mengikutiku. Dia diam tak bersuara. Berjalan 10 langkah dibelakangku. Sial. Baru kali ini aku merasa tidak dianggap. Padahal aku sengaja 'menculiknya'.

"Heh kau" ucapku dalam bahasa korea. Aku berbalik kearahnya. Dan sepertinya dia terkejut. "Kamu kayak penguntit tau gak? Jalanlah berdampingan. Kalau mau jalan dibelakangku pun jangan sejauh itu. Aneh sekali."

Kini dia mendekat. Perlahan tapi pasti terus mendekat hingga berhenti tepat didepanku.

Tuhan, ternyata dia tinggi juga. Aku sampai harus dongak agar bisa melihatnya. Omooo. Dilihat dari dekat dia makin manis.

Hei Hana sadarlah apa yang kau pikirkan.

"Maaf. Aku hanya ngga mau kamu kena gosip karna aku jalan disamping kamu."

Oh my God. Dia memikirkanku sampai sebegitunya. Padahal aku sendiri ga kepikiran sama sekali.

"Bener juga. Oke. Jalanlah tiga langkah dibelakangku."

Benar saja dia mengikuti perintahku. "Tunggu disini. Awasi. Jangan sampai ada pria yang masuk kedalam toilet. Mengerti?" Dia mengangguk.

Didalam toilet, aku bercermin. Merapikan penampilanku. Menambah bedak, blush on, dan lipstik.

"Aaaah seharusnya aku tetap dandan maksimal. Pakai pakaian maksimal. Makeupku. Aishhh. Pucat sekali. Bajuku kali ini juga kurang seksi. Ahhhh! Dia mana tertarik dengan pakaian tertutup seperti ini." Kutampar pelan tepat diwajahku. "Hana kau pasti sudah gila! Tapi dia cute sekali." Aku nyerocos sendiri dalam bahasa korea.

Setelah kurasa puas dengan makeupku aku pun keluar. Begitu keluar entah kenapa DIA TERLIHAT KEREN SEKALI!! Ya Tuhan. Padahal dia hanya bersandar ditembok menghadap ke toilet wanita dan langsung tersenyum begitu melihatku.

"Sudah selesai?" Ucapnya begitu aku berdiri didekatnya yang ku jawab dengan sebuah anggukan kecil. Kini dia mengisyaratkanku untuk jalan duluan dengan gerakan tangannya.

Abi & NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang