Glosarium 19

9 2 0
                                    

Alunan musik seru sudah menyelimuti malam ini di rumah Andra. Bintang bintangpun juga sudah siap bersinar menyinari malam yang mengharukan ini. Entah apa yang akan direncanakan oleh Andra nantinya untuk Erika, Nata tetap diam dan memikirkan bagaimana Rara nantinya. Perasaanya akan terkoyak oleh rasa sakit yang luar biasa oleh Andra nantinya.

Tak lama, beberapa tamu mulai datang di rumah Andra. Andra menyambut satu persatu tamu undangannya di rumahnya. Di pojok sudut makanan, sudah ada Adi dan Tian yang tengah mencicipi tiap hidangan yang disajikan. Di sebelah kolam renang ada Rio yang sedang berjoget ria dengan cewek cewek disana. Dan di bagian tengah acara, ada Andra dan Nata yang tengah berbincang begitu serius tentang acara ulang tahun ini.

Tak lama Erika dan kawan kawan datang dan tentu saja disambut oleh Andra yang elegan. Dengan pelukan khas. Nata hanya tersenyum basi oleh sikap mereka berdua. Geng Erika membelah acara ulang tahun yang seru ini dengan mengajak yang lain berbincang.

"Kayaknya udah deh tamu tamu gue," ucap Andra sambil menyapu pandangan ke seluruh teman temannya.

"Tunggu Ndra, Rara sama temen temennya belum dateng," balas Nata mengingatkan.

"Oh iya ya, pantesan tuh Tian gak heboh."

Selang beberapa waktu, sorot mata semua tamu tertuju pada satu tujuan, datanglah Rara dan kedua sahabatnya dengan menggunakan baju yang berwarna sama, yaitu putih. Membuat Nata mengerjap tak percaya bahwa Rara benar benar anggun malam ini. Dengan sedikit polesan cantik di di wajahnya dan rambutnya yang dbiarkan terurai asik, membuat penampilan Rara terlihat cantik. Andra segera menyambutnya dan mempersilahkan mereka masuk ke acara. Sedangkan Tian, tentu saja cowok itu langsung memboking Tiara sebagai tamu spesialnya.

Andra segera memasuki ke acara dan berpesta dengan teman temannya. Sedangkan Nata, cowok itu segera menarik tangan Rara dari kejauhan dan kerumunan.

"Lo– lo ngapain dateng kesini, mau sakit hati?" tanya Nata dengan gugup di hadapan Rara yang begitu cantik.

Rara terkekeh kecil sambil menggaruk tengkuk lehernya. "Gue cuma pengen dateng aja kok Nat. Lagian di rumah gue gak ada acara," jawabnya sambil tersenyum membuat Nata semakin berada di suhu panas.

Semua seisi tamu yang ada di acara ini berpesta, kecuali Rara yang tengah menahan rasa sakitnya. Setelah melihat Andra dan Erika tengah berbincang. Sontak Nata yang tahu soal sorot mata itu, langsung mengajak Rara untuk berhambur ke pesta.

"Mau dansa sama gue gak?" ajak Nata sedikit canggung.

Rara tersenyum miring. Mengingat bahwa cowok di hadapannya ini bukan tipikal animal party yang bisa membuat suatu pesta menjadi berkesan.

"Emang lo bisa dansa?" ledek Rara.

"Gue yang nanya lo malah nanya balik. Palingan lo yang gak bisa dansa sama gue."

"Kita lihat aja nanti."

Sepersekian detik kemudian Nata menggandeng tangan Nata ke tengah acara untuk menghambur menari disana. Tentu saja mereka berdua menjadi pasangan yang cocok. Walau tidak ada hubungan yang spesial diantara keduanya.

Melihat Nata dan Rara yang tengah berdansa, membuat Erika sedikit sakit hati. Rasa sakitnya kini bercampur dengan kebencian. Dengan ide gila, ia mengajak teman temannya untuk merencanakan sesuatu.

Setelah selesai berdansa dengan Nata. Rara mengakui bahwa cowok di hadapannya ini bisa berdansa dan bisa menyeimbangkan alunan musik. Tapi rasa sakit masih ada dalam hatinya. Untuk menghilangkan separuh rasa sakitnya, dia memilih untuk menuju ke sebelah kolam renang, dan dia menjadi pusat perhatian saat ini. Karena dengan tampilan yang anggun dan spesial.

GlosariumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang