3

9.4K 257 0
                                    

Zello POV

Terbangun dipagi hari yang cerah seperti biasanya. Bergegas menuju kamar mandi asrama dan mengantri sepanjang masa.

Iya, inilah kehidupan pagiku disetiap harinya.

Jika tidak bangun secepat mungkin, maka akan terlambat untuk mengantri mandi. Otomatis sama saja mencari masalah dengan guru BK karena terlambat masuk kelas.

"Mampus, perut gue udah kebelet buat pup" Ucap seseorang dari antrian belakang.

"Duh, lama banget sih tuh yang mandi!" Riuh antrian menggaduh terlalu lama.

Kamar mandi yang tersedia ada tiga puluh, dan masing - masing sepuluh kamar mandi untuk setiap angkatan.

Dan, aku angkatan terakhir yaitu kelas 9. Dimana jumlah siswa lebih banyak daripada angkatan lainnya yang berarti sangat diharuskan untuk rutinitas 'bangun lebih awal' disetiap paginya.

Ah, akhirnya giliranku juga.

Akupun mandi, terkadang aku sebal jika seseorang diluar sana mengetuk pintu selagi aku masih mandi didalam.

Rasanya, sangat menyebalkan.

Setelah mandi dan berpakaian layaknya pelajar lainnya. Akupun bergegas menuju kantin untuk sarapan pagi.

Aku terkadang tidak datang kekantin karena sudah sangat terlambatnya menuju kelas. Tetapi, terkadang teman terbaikku membawakanku makanan ringan untuk sarapan pagi.

Namun pagi ini berbeda, masih ada sekitar dua puluh lima menit lagi sebelum pukul tujuh pas. Dan, biasanya aku akan makan secepat yang kubisa.

Nasi putih dipadukan dengan tempe kecap dan sayur bayam. Hmm, menu rumahan. Mengingatkanku pada masakan Bunda. Ah, masih ada 12 hari lagi untuk liburan.

Bicara tentang liburan, liburan nanti aku akan bertemu dengan perempuan cantik yang aku kenal lewat media sosial feedchat.

Awalnya temanku yang mengajakku untuk mencoba feedchat diselang waktu istirahat kami. Tetapi, aku menolak rasanya cukup aneh bagiku untuk berkenalan dengan orang asing yang tidak kuketahui asal usulnya.

Hingga akhirnya hanya aku sendirian dikelas yang tidak menggunakan feedchat.

Dan, kau taulah. Jika terjadi perbedaan diantara dirimu. Maka akan terjadi perang mulut antara dirimu dengan ribuan orang. Dan itulah yang sering terjadi diantara sekolah - sekolah. Bully.

"Yaelah, norak lo ngga ngerti medsos"

Masalah buat hidup lo? Yang norak kan gue?

"Zel, lo tinggal dimana sih sampe ngga mau interaksi sama orang lain?"

Lah? Gue kan tinggal diasrama bareng lo? Interaksi, persuasi atau modifikasi? Wkwk.

"Eh bro, jangan buku mulu yang lo kenal. Kali - kali kenalan sama someone di feedchat biar ngga kudet!"

Buku itu udah seperti pacar buat gue, iyasih kadang bosen. But, beda tema baca jadi kaga bosen kok. Dan urusan kudet, gue ngga masalah yang kudet gue ini bukan lo yang penting nilai gue naik titik.

Dan masih banyak lagi bully-an aneh lainnya. Bahkan, lebih parahnya aku dijuluki sebagai orang TER-KUDET? Ah, persetan dengan teman sekelasku.

Terkadang aku jenuh dengan bully-an mereka. Tetapi, entahlah teman terbaikku selalu menyemangatiku untuk tidak mendengarkan perkataan mereka. Dan, dia adalah Alvin.
Chairmateku sejak kelas 7 hingga kelas 9. Dan hanya dia satu orang yang memakai feedchat tetapi tidak membullyku. Ya, dia kawan terbaikku.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang