Ruangan ini serba putih. Dimulai dari tirai yang berwarna putih, tempat tidur putih, dan dinding ini berwarna putih juga.
"Gue dimana?" Aldo membuka matanya perlahan.
Tiba - tiba seseorang memeluknya, pandangan Aldo belum normal sehingga ia tidak tau siapa yang memeluknya itu.
"Kamu udah sadar sayang, Bunda khawatir." Seseorang yang memeluk Aldo menangis.
Itu adalah Bunda Aldo, "Bun, kenapa nangis?"
Bunda Aldo melepas pelukannya, "Kamu semalam tiba - tiba ngga sadarkan diri dikamar sayang. Dan, ngga bangun lagi. Tapi, bersyukur kamu sudah sadar. Bunda khawatir."
Aldo tersenyum, "Aku? Pingsan?"
Bunda Aldo mengangguk.
Flashback On
"Yang tadi nolongin gue ke UKS, Kiara bukan sih?Tapi, ngga mungkin dia kan lagi marah sama gue, tanpa gue tau salah gue apa. Jejen kaliya, yang tolongin gue." Aldo memikirkan kejadian tadi.Drttt drttt drtt
Handphone Aldo berbunyi, saat dilihat tidak ada nama siapapun yang tertera disana.
"Halo?"
Terdengar suara batuk disana, "Aldo, kamu apa kabar?"
"A.....Ayah?" Dan setelah itu yang Aldo tau ia sudah berada dirumah sakit dengan infus yang terpasang dilengannya.
Flashback OffBunda Aldo mengambil makanan yang diberi perawat. "Kamu makan dulu ya, dari semalam belum makan apapun."
"Dari kemarin pagi Bun. Lebih tepatnya" Aldo bergumam dalam hati.
Bunda Aldo memberikan lagi satu sendok makanan kedalam mulut Aldo.
"Kakakk!" Datang seorang anak berusia lima tahun yang segera memeluk Aldo.
Aldo tersenyum, "Keyla kangen sama kakak ya?"
"Iya, semalam aku kerjain tugas dibantuin bunda, karena kakak katanya pusing. Tapi, kakak sakitnya jadi lebih parah." Keyla berucap sembari memainkan rambutnya.
Aldo tertawa, "Kata siapa kakak sakitnya jadi parah?"
Keyla menunjuk bunda disampingnya, "Kata bunda kak. Tapi kakak sudah sembuhkan? Dirumah sepi."
"Key, kakak kamu nanti pulang cepat. Kamu doain ya, sayang." Bunda Aldo membelai rambut putrinya.
"Iya! Aku doain kakak." Keyla tersenyum menunjukkan deretan gigi putih yang sudah tumbuh semua.
"Yaudah, kakak makan dulu. Keyla mau peluk kakak kaya gini terus?" Aldo melepaskan pelukan adiknya.
"Iya, heheh. Maaf" Keyla duduk diujung tepi tempat tidur Aldo.
-------------------------
Setelah mengembalikkan buku di rak perpustakaan, Kiara terduduk mengambil buku baru lalu duduk diantara meja dan kursi yang disediakan diperpustakaan.
Kiara menatap buku itu lamat - lamat. Ini adalah pertama kalinya ia keperpustakaan tanpa kehadiran Aldo.
"Hai, Ra" Seseorang menyapa Kiara dengan suara yang amat pelan.
Kiara menoleh, "Hai Al..... Kenan." Hampir saja ia salah menyebut nama Kenan menjadi Aldo.
Kenan tersenyum, terduduk dihadapan Kiara dengan buku digengamannya.
"Lo ngapain?" Tanya Kenan.
Kiara melanjutkan membacanya, "Lagi mandi."
Kenan tertawa, "Hahaha, lo. Haha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionKesendirianku adalah ketika merindukanmu berharap hadirnya sosok hidupmu disampingku saat ini.