Aldo POV
Keluarga gue itu perfect.
Ayah yang pemberi nasehat. Bunda yang pemberi keceriaan.
Dan adik gue -Keyla ,adik kecil unyu gue yang baru berumur 2 tahun yang pemberi keramaian rumah.
Gue? Ya lo semua pasti tau lah, jadi apa peran gue dirumah.Dari kecil gue lebih deket sama Ayah, mungkin karena kita sama - sama punya jiwa yang sama. Hmm, maksud gue kita sama - sama lelaki gitu.
My Daddy is My Hero! Itu kenyataanya benar, Ayah gue pelindung gue dari siapapun dan apapun. Dan, asal lo tau gue bangga punya Ayah seperti Ayah Naufal.
Ayah gue pekerja keras, tapi disela kesibukannya dia pasti sempet ngeluangin waktu buat Bunda, Gue dan Keyla.
Terkadang hari Sabtu tiba Ayah sering ngajak gue mancing ikan. Kita cuma berdua, disitulah momen gue lebih sering bersama Ayah.
Sembari menunggu umpan dilahap ikan. Ayah biasanya cerita tentang masa - masa SMAnya dulu yang selalu ngejar - ngejar Bunda.
"Bunda itu perempuan kutu buku yang sering ngeluangin waktu di perpustakaan. Bahkan, Ayah sering ditegur penjaga perpus karena berisik sangking seringnya modusin Bunda." Cerita Ayah ke gue.
Mungkin, alasan gue sering ngeluangin waktu di perpus waktu istirahat itu faktor keturunan gen dari Bunda. Haha, tapi ya bedanya gue ngga kutu buku. Tapiya kalau dipelajaran lumayanlah!
Dirumah, keluarga kecil gue punya sebuah perpustakaan kecil. Dimulai dari buku pelajaran,komik Ayah, novel Bunda, buku - buku tua pokoknya semuanya ada.
Perpustakaan kecil, tapi semua buku ada? Anehya? Wkwk.
Keluarga kami sering ngeluangin waktu buat baca buku dimanapun dan kapanpun.
Entah kenapa, gue punya kebiasaan baca buku sambil berjalan.
Kalau kalian nanya, gue baca buku sambil jalan jatoh apa ngga. Jawabannya jatoh, sering malah. Tapi, abis jatoh berdiri terus baca lagi. Semacam sakit, tapi cepet hilang gitu deh.
Semuanya indah, semuanya nyaman, semuanya tentram.
Hidup gue tenang tanpa beban apapun. Walaupun ada masalah pasti Ayah yang selalu semangatin gue dan bikin gue ngga down lagi.
Tapi, tiba - tiba aja semua berubah.
Semua tak lagi sama.
Mengapa kebahagiaan hanya datang sesaat?Sekarang, ngga ada kalimat Daddy is My Hero!
Semuanya cuma memori indah yang terselip di otak gue.
Semuanya hancur, hidup gue berubah.
Lebih tepatnya, hati gue sakit.
Rasanya, kalau hidup ngga ada masalah apapun tuh kurang berwarna. Awalnya gue anggap ini masalah kecil yang bakalan jadi angin lewat.
Tapi, kenyataan berkata lain.
Semuanya ngga sesuai perkiraan gue.
Hidup gue berubah bahkan 360°.Ngga ada keluarga perfect lagi. Semuanya beda. Semuanya berubah.
Ayah bukan orang yang gue banggain lagi. Dia berubah layaknya bukan Ayah yang gue kenal. Ayah jadi sering bentak Bunda dan gue ngga suka hal itu.
Gue muak. Gue ngga betah diem dirumah karena suasana yang selalu kaya pasar. Berisik, pasti selalu ada barang yang pecah. Dan, gue ngga tahan.
Ayah selalu pulang malam, bahkan pernah ia ngga pulang sama sekali dalam seminggu.
Sekalinya pulang ya kaya gini. Selalu berantem.
Oleh sebab itu, gue sering kabur lewat balkon kamar gue. Dan berakhir kelayapan sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionKesendirianku adalah ketika merindukanmu berharap hadirnya sosok hidupmu disampingku saat ini.