12

3.8K 109 1
                                    

Ruangan ini sepi, tidak ada suara bising apapun kecuali suara kursi yang digeser perlahan.

Sunyi, sepi, tapi mungkin tidak untuk beberapa detik mendatang.

Seorang perempuan, berlarian memasuki perpustakaan.

"Jangan berisik!" Ditegurnya si perempuan itu.

"Maaf bu" perempuan itu malu.

"Kiara?" Panggil seorang lelaki yang sedang terduduk dengan buku di hadapannya.

"Aldoo!" Teriak perempuan itu, Kiara.

"Ssssst" Seisi ruangan perpustakaan menegur Kiara.

Kiara berjalan menuju Aldo, ditariknya lengan Aldo menuju keluar perpustakaan.

"Gila malu banget gue" Kiara mengeluh kesal.

"Ra, lo kenapadah lari - lari ke perpus. Nyari gue ya?" Aldo nyengir gajelas.

Kiara melotot, dilepasnya lengan Aldo dari gengamannya. "Gue cuma ngerasa bersalah karena udah tinggalin lo kemarin. Ya, tadinya sih mau traktir lo, tapi lima menit lagi masuk. Yaudah, gajadi."

"Yah, Ra. Lima menit Ra. Gue makan cuma lima menit kok." Aldo memelas.

Kiara mengeluh, ia tidak tega jika ada orang yang memelas dihadapannya.

"Yau-"

Tuuuuuuuuts.

Belum sempat Kiara melanjutkan, bel sudah berbunyi. Tanda istirahat sudah selesai.

"Nah, bel lagi berpihak di gue. Jadi traktir lo musnah! Haha" Ucap Kiara puas.

"Yaelah, baru mau makan gratis juga."

Kiara tertawa, "Yaudah. Pulang bareng gue, naik bis."

Aldo semangat "Bener ya!"

"Iya, Bora!" Kiara meledek.

Aldo yang tak paham disebut 'Bora' hanya terdiam. "Bora apa Ra?"

"Bora itu....." Kiara sengaja melambat.

Mata Aldo berbinar, "Iya???"





















"Ntar gue kasih tau sepulang sekolah. Gue cabut kelas. Bye!" Kiara pergi berlarian menuju kelasnya karena ini sudah terlambat satu menit.

"Dih, Kiara - Kiara. Eh, kelas kita kan sebelahan ngapain duluan? Ra! Tungguin woy!!" Aldo berteriak.

----------
"Kelas lo lama banget keluarnya?" Kiara mengeluh setelah janji akan pulang bersama dengan Aldo, dan menunggu didepan kelas Aldo yang jadwal pulangnya sengaja dilambatkan.

"Biasa, Pak Reyhan. Ngajar udah kaya siput. Whaha!" Aldo meledek.

Kiara tertawa keras, "Parah banget lo. Tapi, emang bener sih. Hahaha!"

Dengan sisa tawanya, Aldo berhenti dan duduk di kursi halte.

"Hai Aldo" Ucap seseorang menepuk bahu Aldo.

Aldo menengok, "Eh, hai Jen."

"Jejen? Bukannya lo pulang bareng Kenan?" Tanya Kiara tiba - tiba.

Jejen menengok, "Mmm, gue lagi males sama dia Ra. Pulang bareng lo ya, Ra?"

Kiara mengangguk.

"Lo setiap hari pulang bareng Kiara, Do?" Tanya Jejen.

Aldo menggeleng, "Ngga setiap hari, baru kali ini. Kemarin dia dijemput."

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang