Author POV
Zello sedang mengantri untuk membeli tiket masuk. Sedangkan, Kiara sedang duduk dibawah pohon rindang sembari menunggu Zello.
Pandangan Kiara terus menerus memperhatikan Zello. Sadar diperhatikan, Zello memandang Kiara. Dan, ia tersenyum.
"Mau makan dulu atau langsung main? Zello bertanya. Mungkin karena hari libur jadi membuat jalanan macet. Takutnya Kiara sudah kelaparan.
Kiara terdiam, "Main aja dulu yuk. Pasti wahana udah pada penuh."
Mereka berjalan disekitar Dufan. Wahana pertama yang mereka naiki adalah histeria.
"Yakin mau naik ini?" Zello khawatir.
"Iya, yuk" Ajak Kiara.
Kiara dan Zello sedang mengantri wahana histeria. Antriannya lumayan panjang yang membuat Kiara jenuh.
Zello tersenyum, ia memiliki sejuta ide dikala kegundahannya.
"Tadi itu Bunda kamu ya Ra?" Tanyanya basa - basi.
Kiara menengok, "Iya."
Zello terdiam, setelah mendapatkan respon yang datar. Sejuta ide itu tiba - tiba menghilang.
"Ayolah! Kok malah jadi canggung gini sih Zel?" Batin Zello berucap.
"Ohiya, kamu kapan pulang ke asrama?" Kiara bertanya tiba - tiba.
Zello berfikir, "Mungkin.. Sekitar dua minggu lagi."
"Lama jugaya?" Kiara menghitung hari. Mungkin, ia ingin libur cepat juga.
"Iya, eh Ra itu udah yuk" Zello mengajak Kiara, tanpa sadar ia memegang lengan Kiara. Yang membuat si pemilik lengan blushing sekarang.
"Kalau takut pegang tangan aku aja ya, Ra" Zello memerintah sebelum wahana naik.
Kiara menganggukan kepalanya.
"Aaaaaaaaaaaaaaa" Teriakan dari para pemain wahana histeria. Wahana ini memang sangat memacu adrenalin, disebabkan dinaikkannya tempat duduk kita hingga ke atas lalu diturunkan kebawah. Seperti terbang.
"Kamu kenapa Zel?" Kiara bertanya setelah turun dari histeria.
"Ah, kaki aku. Masih napak kan?" Tanyanya.
Kiara tertawa, "Hahaha, masih napak lah. Tuh liat, kamu nginjek tanah kok."
Zello terdiam, malu ditertawakan. Ia menutup mulut Kiara yang sedang tertawa dengan lengannya.
"Iih, jahat" Kiara mengomel.
"Abisnya kamu sih, udah yuk kita main..." Zello melihat papan wahana. "Istana boneka. Mau?" Ajak Zello.
"Mauuuu" Kiara kegirangan ditempat.
Zello mengenggam lengan Kiara. Awalnya Kiara malu. Tapi, kini lengan mereka saling berpautan.
"Iih, bonekanya lucu - lucu serem gitu ya?" Kiara berucap.
"Iya, matanya serem. Liat deh" Zello melihat - lihat.
Kiara mencari, "Mana? Kayaknya matanya ngga serem."
Zello menoleh ke arah Kiara. "Wleeee"
"Ih, Zello. Ngga lucudeh" Kiara sebal.
Zello membalikkan matanya, jadi seperti anak kecil lagi.
"Kiara tunggu" Zello berteriak, setelah mereka keluar dari wahana istana boneka. Kiara keluar lalu berjalan lebih dahulu dari Zello.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionKesendirianku adalah ketika merindukanmu berharap hadirnya sosok hidupmu disampingku saat ini.