Author POV
"Ra, tunggu!" Panggil seseorang dibelakang Kiara.
Sekarang sudah pulang sekolah, dimana lorong sekolah pasti ramai oleh murid yang akan pulang kerumah.
Kiara menepi, berusaha mencari tau siapa yang memanggilnya tadi.
"Ra, lo ma...u kemana?" Tanya Aldo, seseorang yang memanggil Kiara tadi.
Kiara terlihat kebingungan, masalahnya. Ada urusan apa sampai - sampai Aldo berlarian? Apakah sepenting itu info yang akan ia berikan?
"Lo kenapa lari? Ada perlu apa?" Tanya Kiara yang mengacuhkan pertanyaan Aldo.
Aldo masih mengatur nafasnya, "Lo mau kemana?" Aldo mengulang pertanyaanya lagi.
"Gue mau pulang, kenapa?" Tanya Kiara menyerah pertanyaanya tidak dijawab.
"Pulang bareng gue ya!" Aldo terlihat sudah stabil.
"Tapi, gue naik bis." Ucap Kiara jujur.
"I...iya, gue naik bis juga bareng lo." Aldo dengan segala kepaksaannya.
Kiara menaikkan bahu, "Yaudah, yuk."
Mereka berjalan menyusuri lorong, melewati anak - anak OSIS yang sedang berkumpul di gerbang, dan melewati sekumpulan anak perempuan yang diam - diam berbisik satu sama lainnya. Membicarakan tentang, Apakah Kiara dan Aldo berpacaran? Biarlah, mereka yang menyimpulkan.
"Emang rumah lo dimana, Do?" Tanya Kiara sesampainya di halte bis.
Aldo tampak berfikir, "Di, Jalan Bangau Indah."
"Oh, berarti turunnya duluan gue ya?" Kiara tampak menebak.
"Memangnya rumah lo dimana?" Tanya Aldo.
"Sebelah lo, adiknya bangau." Ucap Kiara teka - teki.
Aldo tampak berfikir, "Di Jalan Bebek Indah?"
"Hahaha, memang adiknya bangau, bebek ya?" Kiara tersenyum.
"Kali aja gitu, kalau bukan bebek apa dong?" Aldo menaikkan alisnya.
Kiara tersenyum, "Di Jalan Pigeon Damai."
Aldo terkikik, kini ia sudah tertawa sendirian di halte.
Karena merasa aneh dengan tatapan siswa lain yang duduk disekitaran halte, Kiara menjauh sedikit dari tempat duduknya. Berusaha agar orang - orang berfikir bahwa lelaki gila yang sedang tertawa sendirian itu bukanlah teman Kiara.
Melihat kelakuan aneh Kiara, Aldo berhenti tertawa.
"Lo kenapa Ra? Ngejauh gitu sih?" Aldo tampam keheranan.
Kiara diam, berusaha memberi 'kode' dengan gerakkan matanya.
Aldo terdiam, entahlah. Diam mengerti atau tidak mengerti.
Kiara menepak keningnya, kesal dengan Aldo yang memandangnya dalam.
Bis datang, semua orang yang terduduk di halte berdiri untuk masuk kedalam bis.
Kiara berdiri, mengacuhkan Aldo yang masih kebingungan.
Baru selangkah lagi kaki Kiara memasuki bis, seseorang menarik lengannya. Hingga Kiara kini terduduk kembali di halte dengan lelaki gila yang menariknya tadi.
"Lo kenapasih? Bisnya pergi. Lama lagi deh gue nunggunya." Kiara menggerutu kesal.
Aldo tersenyum, "Sorry, tadi gue mau nanya maksud lirikkan mata lo kenapa? Lo sakit mata?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Novela JuvenilKesendirianku adalah ketika merindukanmu berharap hadirnya sosok hidupmu disampingku saat ini.