ALVIN!!!

1.1K 42 0
                                    

"Kiss Via's cheek."

Rio melototkan matanya. "Gila, kamu, Rel!" Serunya.

Arel menyengir. "Ayo, dong, kakakku tersayang.." pinta Arel dengan muka memelasnya.

Rio terdiam sebentar. Lalu ia melirik ke arah Via. Via menunduk.

"Oke," katanya, "tapi aku hanya akan lakukan kalau Via suka sama aku."

Semuanya menoleh ke arah Via. Via yang merasa diperhatikan pun mengangkat kepalanya.

"Apa?" Tanyanya bingung.

"Rio bilang kalau kamu suka sama dia, baru dia jalani dare buat cium pipi kamu." Kata Arel.

"Lha..? Jadi? Kenapa semua melihat ke arahku?" Tanya Via bingung.

Plakk!

"Kamu bodoh atau otak udang, sih, Vi?" Gerutu Arel. "Kayaknya kamu, deh, yang otak udang." Goda Marco lalu terkekeh. Arel melototkan matanya.

"Bodoh sama dengan otak udang." Jelas Mia.

"Ya, aku tau." Kata Arel.

"Jadi..?" Tanya Arel ke Via. "Jadi? Apa?" Tanya Via bingung.

"Kamu suka sama Rio, gak?" Tanya Arel. Via terdiam. Mengapa sangat susah untuk menjawab "tidak"?

"Vi?" Tegur Arel.

"Aku tidak tau." Kata Via.

"Pikirkanlah dahulu."

***

Tok tok tok!

"Masuk!" Teriak Via yang sedang tiduran dari dalam kamar.

Alvin pun masuk ke kamar Via dan menghampirinya. Ia duduk di tepi ranjang Via.

"Vi, aku akan keluar bareng temen. Nanti tolong beritau papa dan mama, ya." Kata Alvin mengusap kepala Via.

"Memangnya Alvin mau kemana?" Tanya Via.

Alvin tersenyum. Ia menyelipkan rambut Via ke belakang tetinganya.

"Via ga usah tau. Pokoknya sampain ke papa mama aja, oke?" Kata Alvin. Via terdiam. Ia merasakan sesuatu yang tidak enak.

"Beritau aku dong.." rengek Via menahan air matanya. Sungguh! Ia merasakan sesuatu yang buruk.

Alvin hanya terdiam. "Alvin.." Via meneteskan air matanya. Alvin mengusap air matanya.

"Alvin.. gapapa kalau kamu ga mau kasih tau. Tapi, please, jangan pergi.." Via menangis lalu memeluk Alvin dengan erat.

Alvin memeluk Via.

"Vin.. jangan pergi, please? Please? Alvinnnnn.." Via menangis tersedu-sedu.

"Via--"

"Jangan pergi.. Firasat Via ga enak.." Via semakin memeluk Alvin dengan erat.

Alvin sebenarnya tidak tega meninggalkan Via. Tapi ia harus. Ada sesuatu yang lebih penting daripada itu.

"Lepasin, Via." Alvin berusaha untuk bersikap tegas, tapi suaranya malah bergetar.

"Please, Vin?" Pinta Via.

Alvin menahan air matanya. Ia tidak tega melihat kembarannya ini menangis. Tapi ia harus pergi sekarang.

"LEPASIN, VIA!" Bentak Alvin. Kalau ia tidak membentak, suaranya akan bergetar.

Via yang kaget pun melepaskan pelukannya secara refleks.

I Love My Twin [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang