Beginning

17.1K 274 5
                                    

Alvia's POV

"Viaaaa..!" Ah, suara itu. Suara kakak kembarku. Aku mencintainya. Andai kita bukan kembar, pasti ya ... gak tau deh.

Sejak kecil, kamar kami berdampingan. Dan dari kamarnya, bisa tembus ke kamarku. Hehehe.

"Viaaaaa ...! Bangun, Via ...!" serunya lagi. Perlahan, kubuka mataku. "Hoahhmm ..."

"Heh, bangun! Nanti kita telat, Via!" serunya.

"Gak mauuu ... telat ya, Via salahkan Apin dong!" Jawabku. Hahaha! Goda kakak kembar dipagi hari memang seru, ya?

"Heh! Via! Bangunnnnnn ...!" Dia berusaha tarik tanganku supaya aku bangun. Dan aku sengaja tidak mau bangun.

"Huh! Kalau masih tidak mau bangun, Apin gendong nih kebawah!" serunya. Apa? Gendong? Ah! Gak mau! Nanti dimarahi papa mama. Alasannya ya udah dewasa gak boleh digendong.

Aku segera mengalah karena pada akhirnya pastinya aku yang akan kalah. Aku pun beranjak menuju kamar mandi. Memang sih aku punya perasaan sama dia ... tapi aku gak suka kalau kita lagi berantam.

"Nah gitu dong dari tadi! Masa dari dulu harus dibilangin kek gitu dulu baru jalan, sih?!" serunya kesal.

Kan cuma melucu. Hehehe ...

Setelah selesai mandi, kami tidak sarapan dan langsung pergi ke sekolah. Di sekolah, kami memasuki kelas yang sama. Kakak kembarku duduk disebelahku.

Oh ya, perkenalkan, namaku Alvia Alexandra, panggil saja aku Via. Kakak kembarku bernama Alvin Alexander. Aku biasanya memanggilnya 'Apin' jika sedang di rumah. Just for fun. Kami berada di kelas SMP 2 sekarang.

Setelah menaruh tas, seperti biasa Apin akan mengajakku jalan keluar. Dan kita akan jalan bersama.

"Vi, jalan yuk!" Ajaknya. "Ayuk!" Jawabku. Dan kami pun jalan bersama.

***

Alvin's POV

"Vi, jalan yuk!" ajakku pada adik kembarku, Via.

"Ayuk!" jawabnya dan kami pun jalan bersama.

Dia memanggilku Apin jika dirumah. Kadang-kadang disekolah dia juga memanggilku Apin. Dan dulu aku juga pernah memanggilnya Apia. Tapi dia tidak menyukainya dan berakhir ngambek padaku. Katanya 'Apia' adalah nama yang jelek. Dulu saat kupanggil "Pia" maupun "Pi" ㅡjust for funㅡdia marah-marah. Lucu emang.

Tapi ada sesuatu yang ingin kuberitau pada kalian. I love my own twin. Kalian pasti akan menganggapku gila. Tapi itulah kenyataannya.

"Pin, ke kantin yuk! Via lapar nih!" rengeknya. Hahaha! Adikku ini memang yang tercantik dan terimut, deh! All for her deh, pokoknya.

"Oke," balasku dan kami berjalan bergandengan ke kantin. Sebenarnya, kami lebih cocok untuk terlihat seperti orang pacaran. Tapi aku yakin, hal itu pasti takkan pernah terjadi. Why? Kami adalah saudara kembar. Andai saja dia bukan kembaranku, dia pasti sudah menjadi pacarku.

"Via mau makan apa? Biar Apin pesanin," kataku setelah tiba dikantin.

"Ehm ... terserah Apin aja, deh. Apin makan apa ya Via ikut aja," katanya.

"Oke," jawabku.

Aku pergi memesan makanan untuk sarapan pagi kami. Para murid perempuan maupun laki laki melihat kami iri. Hahaha! Emang aku mikirin?

"Ini," ujarku sambil memberikan sarapannya setelah aku kembali ke tempat duduk kami.

"Eh, Pin! Menurut kamu, bu Stella kejam gak?" Tanyanya. Nah ... kita akan mulai menggosip deh.

I Love My Twin [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang