C&F1 (Pertemuan dan Rasa Frustasi)

1.5K 112 10
                                    

Awas typo.
Enjoy :)

***

"Gila! kalian serius nantangin aku kayak gitu. Itu sih sama aja ngejatuhin harga diri dan martabatku yang udah aku junjung setinggi menara Burj Khalifa tau," Seru gadis berambut sebahu yang sering dipanggil Ara.

Ia menatap ketiga temannya dengan jengkel. Bagaimana tidak? ketiga sahabatnya sejak jaman ingus dilap pakai dasi ini menantangnya hal yang sedikit membuatnya berang.

"Ayolah, Ra. Cuma buat seru-seruan kali. Biasanya juga kamu yang paling gila," Sahut Andine. Sedangkan kedua temannya yang lain hanya terkikik untuk menimpali ucapan Andine.

Ara berpikir sejenak, memang benar sih. Diantara mereka berempat memang dia-lah yang sering bertindak berani gila. Tapi jangan salah, ketiga temannya-lah sumber dari kegilaan yang Ara lakukan.

Jadi, begini ceritanya, di setiap kesempatan saat kumpul bersama mereka selalu mempunyai tradisi unik yang sudah mereka lakukan sejak zaman masih ingusan. Yaitu melakukan permainan lakukan atau lakukan. Yaa ini semacam permainan menguji tingkat percaya diri saja. Lakukan yang pertama berarti melakuka tantangan, sedangkan lakukan yang kedua berarti hukuman. Mereka yang berhasil akan mendapat hadia dari pemain lainnya, tapi jika kalah hukumannya sering membuat tabungan ludes.

Dan permainan ini hanya berlaku untuk 1 orang saja di setiap pertemuannya.

Yah beginilah mereka, selalu mempunyai ide untuk membuat suasana menjadi gila seperti keinginan mereka. Contohnya seperti sekarang, salah satu temannya bernama Andine Zahrani menantang Ara yang memang gilirannya, untuk mengganggu salah satu pasangan yang ada di cafe ini hingga sedikit ribut. Jika tantangan itu berhasil, Ara bisa meminta 3 hal sesukanya pada ketiga temannya, tapi jika gagal... Ara harus menerima pernyataan cinta seseorang yang sudah ia tolak berkali-kali.

Sial! Satu kata itu yang ada dibenak Ara. Gadis cantik bertubuh mungil itu memang terkenal negatif dalam hal percintaan dan para lelaki karena kebiasaannya yang sering bergonta-ganti pacar atau menolak banyak lelaki. Tapi ketahuilah, Ara bukanlah gadis yang akan merusak hubungan orang lain. Tidak, tidak akan mau! Tapi jika ia tak melakukannya, itu sama saja ia menjatuhkan dirinya pada lelaki kelinci seperti David yang terus ditolaknya itu.

"Ganti yang lain deh, jangan itu. Takut karma ah, gangguin hubungan orang." Ara menatap ketiga temannya dengan mata yang ia kedip-kedipkan-bergaya seimut mungkin.

"Yee, udah jangan pasang muka sok imut kayak gitu deh. Bikin gemes pengen cium mas-mas ganteng dipojok sana aja."

Dahi Ara berkerut mendengar penuturan Dina. Membuatnya, Andine dan Selly ikut menoleh ke arah yang dimaksud gadis yang sedikit berisi itu.

Terlihat pemuda tampan yang duduk sendirian di meja pojok dengan laptop yang ada di depannya. Lalu tak lama dua manusia lain menghampiri pemuda itu, seorang perempuan dan seorang pemuda lain kini duduk di kursi seberang si pemuda tampan.

"Hmm.. buat Dina apa aja asal cakep juga pasti disosor," Seru Ara membuat teman lainnya tertawa.

"Bener tuh, kodok di make up-in juga pasti disosor." Sambung Selly.

Dina mendelik garang kearah ketiga temannya yang masih tertawa meledek. "Yee, siapa tahu itu kodok bisa berubah jadi pangeran tampan."

"Yaa kali... ada pangeran warnanya ijo lumut licin-licin kayak gitu." Timpal Ara lagi, gelak tawa membahana di meja mereka. Membuat beberapa pengunjung melirik kearah meja mereka.

"Udah ah, kenapa pada ngebully aku sih. Tuh, Ara kapan ngelakuin tantangannya?"

"Iya -iya jangan marah dong, say. Kita ganti aja tantangannya," ujar Andine. Ketiga temannya menatapnya penasaran.

Code & Food Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang