C&F7 (pergi untuk merindu)

858 82 7
                                    

Awas typo...
Enjoy 😊😊

****

Ara dan Andine segara berdiri saat melihat dua pemuda mendekati mereka. Senyum keduanya, mereka persembahkan untuk masing-masing pemuda itu.

"Siapa yang php tadi?" Pertanyaan itu terlontar lagi dari seorang pemuda yang kini lengannya menjadi tempat glayutan Andine.

"Nggak usah kepo deh, Dit," sungut Ara cepat yang dihadiai plototan tajam dari kedua pasangan itu.

"Sahabat kamu yang satu ini emang gak pernah berubah deh, Yang. Kalo ketemu rasanya ngajak ribut mulu."

"Hehehe Ara mah emang gitu, mas... maklumlah tuan rumah ring tinju dia."

"Sialan nih anak, giliran ada Adit aja, aku dianak tirikan." Ara menatap keduanya jengah, lalu beralih menatap Gara yang dengan datar mengamati mereka tadi.

"Eh mas Gara mau kemana? Kok bisa sama curut ini sih," tanya Ara sambil menunjuk Adit.

"Eh kampret! Enak bener nyamain pacar aku sama curut."

"Yaelah Ndin, emang bener Adit kayak curut comberan kan ya." Ejek Ara yang dibalas dengan sabetan tas milik Andine.

"Sudahlah, Yang... biarin dia mau manggil aku apa aja, yang pentingkan kamu manggil aku di setiap doa-doa kamu."

"Hweekkk!!" Ara seakan memuntahkan isi perutnya, memutar bola matanya jengah mendengar gombalan Adit.

"Yee iri kan, Ra?? Tuh dapetin dulu hatinya mas Gara. Hehe." Ara mendelik galak.

"Eh bentaran, Yang. Kalian kenal sama mas Gara? Mas Gara kenal mereka?" Tanya Adit.

Gara mengangguk masih dengan wajah datarnya, "Maura adiknya temanku, Dit."

"Ara tuh yang kenal, mas. Aku sih hanya sekali-dua kali ketemu. Mas Gara ini cowok yang ditaksir sama si tukang masak ini mas... eh ups!"

Sontak Ara melotot ke arah Andine yang seenaknya mengumbar omongan. Dan sialnya sahabatnya itu hanya cengengesan dipelukan kekasihnya. Sedangkan Gara masih betah dengan wajah tanpa perasaannya.

"Hahah seriusan, Ra?? Jangan bilang kamu nolak David gara2 kecantol sama mas Gara? Yaelah Ra, mas Gara mah tipenya bukan kayak kamu tau!" Ara memukul lengan Adit dengan tasnya keras.

"Sialan lo! Terserah aku ya nolak teman kamu itu gara-gara apa. Lagian dia sama kamu itu sebelas-sebelas. Gak ada bedanya. Mana mau aku sama model curut, dan siapa kamu bisa tahu aku tipenya mas Gara atau enggak?"

"Yeee aku mah sepupunya mas Gara," jawab Adit enteng membuat dua gadis itu menatapnya kaget.

"Eh serius mas Gara?"

"Hm. Adit adik sepupuh saya."

"Waaah Ra. Kita bakal jadi saudara loh," kata Andine antusias.

"Big no sayang! Mana mau aku punya saudara ipar kayak dia."

"Yee! Kamu kira aku iklhas sodaran sama kamu, Dit." Sungut Ara tak terima membuat kedua orang tersebut beraduh ejekan.

"Sudah-sudah! Heran deh, kalian nih kalo ketemu gak pernah akur. Udah yuk mas makan, aku lapar." Adit mengangguk cepat menyetujui permintaan kekasihnya. Diambilnya kunci mobil yang disodorkan Andine padanya.

"Mas Gara makan bareng yuk!" Ajak Adit tanpa mengajak Ara.

"Masih ada kerjaan, Dit. Duluan aja."

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya mas. Bye Ra. Muah!"

Andine menarik pergi tangan Adit. Ia juga sengaja tidak mengajak Ara, karena ia tahu sahabatnya itu ada keperluan sendiri dengan pemuda berwajah datar tadi.

Code & Food Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang