C&F 12 (Azel-Andine II)

725 64 2
                                    

"Ayo kalian makan yang banyak! Ini bunda masakin buat kalian lo!" Kata bunda pada lima muda-mudi dihadapannya. Di sana ada Ara, Azel, Andine, Gara dan Izat. Saat ini mereka sedang makan siang bersama di rumah bunda Ara.

"Ra, itu makanannya nak Gara diurusin dulu dong." Suruh bunda pada putrinya itu.

"Iya bunda, ini juga Ara mau ambilin makanan buat mas Gara dulu."

Gadis itu menuangkan sayur asem dan ayam goreng diatas nasi Gara, lalu menyerahkannya pada pemuda yang duduk di samping kanannya. Gara tersenyum sebagai balasan terima kasih.

"Cih! Itu pacar atau baby sister sih, makan aja pake disiapin." Sindir Azel sebal sambil menyuap nasi ke mulutnya.

"Idih gak suka banget sih lihat adeknya senang. Makanya cari istri sana! Biar ada yang merhatiin."

"Ya emang gitu, Zel. Namanya juga pacar sendiri, ya harus saling perhatian walaupu itu hal-hal kecil. Mereka juga kan udah pada dewasa, jadi pacaran tujuannya buat nikah, bukan main-main lagi. Dan kayak gini itu, itung-itung adek kamu belajar jadi istri."

Pipi Ara tiba-tiba bersemu saat mendengar kalimat akhir bundanya.

"Ciyee lihat itu bun, pipi Ara blushing gitu. Haha."

Tunjuk Andine pada Ara yang spontan menuntup kedua pipinya dengan tepalak tangannya. Gara tersenyum dan mengacak lembut rambut gadis tersayangnya itu.

Setelah selesai makan siang, Azel, Gara, Izat bersama Andine kembali mendiskusikan proyek pembangunan restoran mereka yang ada di Pulau Lombok. Restoran ini adalah hasil kerjasama antara Azel, Gara dan Izar. 3 pemuda itu ingin membuat sebuah restoran impian mereka saat masih remaja dulu. Restoran dengan konsep penyatuhan game tradisional dan modern itu cocok untuk seluruh kalangan yang ingin menghabiskan waktu bersama teman ataupun keluarga.

Rencananya ketiga pemuda itu juga ingin mengusung restoran dengan suasana rumahan yang dipadukan dengan pemandangan salah satu pantai di pulau Lombok. Mereka juga akan menyajikan makanan khas daerah-daerah di Indonesia untuk menu restoran dan kini, dengan bantuan Andine untuk mendesain restoran tersebut, mereka akan mewujudkannya.

"Terus kapan mulai pembangunannya?" Tanya Ara pada orang-orang yang sedang berdiskusi. Gadis yang baru bergabung itu meletakan 3 minuman dingin dan camilan diatas meja.

"Bulan depan kita baru akan meninjau lokasi disana. Setelah itu, insyaAllah baru tahap pembangunannya," Jawab Gara.

"Wah! Ara boleh ikut mas? Sekalian kita bisa liburan bareng gitu."

"Ra, kita kerja disana! Bukan liburan." Timpal Azel membuat Ara mencebik kesal. Sedang Gara membelai rambut Ara lembut.

"Kapan-kapan kita liburan bersama. Oke?" Hibur Gara yang dibalas senyuman manis Ara. Gadis itu tak sungkan memeluk Gara dengan erat, membuat Azel yang melihatnya menjadi geram dan Andine yang merasa iri karena kemesraan pasangan itu.

"Eum.. baiklah! Sepertinya sampai disini dulu rapat ini."

"Loh! Kamu mau balik, Ndine? Gak nanti aja bareng kita."

"Maaf, Ra. Ada hal yang harus aku urus sekarang di kantor. Lagian kita gak searah, kasian nanti mas Gara bolak-balik." Andine segera membereskan berkas miliknya, memasukan tab dan benda bawaannya kedalam tasnya dengan tergesa-gesa.

"Ndine, ada urusan apaan sih kok kayak buru-buru gitu?"

"Eh' eum.. enggak kok Ra, cuma urusan sama om Kenan aja di kantor. Hehe." Ara memicingkan matanya curiga. Ia merasa ada sesuatu terjadi pada sahabatnya itu.

"Yaudah kalo gitu diantar mas Azel aja. Dia juga mau balik ke pabrik kok. Ya kan mas?" Azel yang terkejut namanya disebut hanya memasang wajah bingungnya, tapi tak urung mengiyakan ucapan adiknya.

Code & Food Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang