Hai kenalin gue Nabila Latief! Gue anak kedua dari keluarga ya bisa dibilang orang mampu but gue bukan orang yang suka membanggabanggakan harta orangtua gue. Papa gue udah ngediriin ya kurang lebih 12 sekolah di Jakarta dari tingkatan tk-sma. Mama gue cuma seorang perempuan yang mendukung papa gue, yang selalu ada disaat papa gue lagi membutuhkan seseorang. Yap, gue beruntung karena terlahir di keluarga yang harmonis dan bisa dibilang sangat bahagia. Gue punya kakak, nama dia Aurellia Latief. Oiya latief itu kayak semacam nama keluarga gitu deh. Hmm kakak gue orangnya asik, dan friendly. Dan gue cewek manja,lugu,dan polos oksip. Oiya satu lagi, gue gasuka kalo dipanggil dengan nama asli gue yaitu Nabila, gue lebih suka kalo tementemen gue manggil gue dengan nama Bella. Ya bisa dibilang, Bella itu nama tren gue.
"Author's POV"jam weker pun sudah berbunyi dan menunjukkan diangka 05.00 dinihari. Bella yang mendengar ocehan jam itu, langsung melempar jam tersebut sampai tidak terdengar ocehannya lagi. Lantas dia pun melanjutkan tidurnya. Ya, dia paling susah untuk bangun pagi.
" non, bangun non udah siang. Hari ini kan non harus sekolah, buat liat pengumuman kelulusan" kata bi Ina sambil menggoyang goyangkan badan Bella.
"Haduh bi Inaa berisik bgt sih,bawel taugak. Emang sekarang jam brp sih?" Sambil mendengus kesal
"Sekarang jam 06.45 non"
"Oh... HAHHH JAM 06.45??!! bi kenapa gabangunin dari tadi sih? Sekolah Bella itu belnya jam 06.30 . Haduhh udah terlambat 15menit" Bella bergegas menuju kamar mandi, tapi ingat dia tidak mandi, dia sekedar mencuci wajahnya dan menggosok gigi.
"Nih non bel seragamnya. Oiya tadi kata tuan sama nyonya, non Bella berangkat sekolah sendiri ya. Tuan sama nyonya pergi dari tadi pagi pake mobilnya tuan. terus mobil yang satu lagi dibawa sama non Aurell"
"HAHH?? Bella berangkat sendiri bi?" Sambil memakai seragam dan langsung menguncir rambutnya tanpa menyisirnya terlebih dahulu. Ya bella paling bodoamat dengan penampilannya, walaupun mau digimanain juga dia akan tetap cantik.
" Bi!!! Bella udah terlambat, ditambah bella harus berangkat sendiri??!! Bella gamau tau bi Ina harus nganterin aku. Tuh diluar kan ada motor, cepetan sana keluar panasin motornya, Bella pake sepatu dulu"
"Non.. bi..bi kan gabisa naik motor, bibi bisanya naik sepeda, non bel mau bibi antar pakai sepeda?"
"Ah yaudahlah terserah, tapi bi Ina harus ngebut kalo bisa ngetrek. Pokonya Bella gamau terlambat sampe setengah jam!" Bella berdercak sebal, dan langsung menuju bi Ina yang sudah siap dengan sepeda berwarna pinknya itu.
"Non udah siap?" Dijawab dengan anggukan Bella, bi Ina langsung menggoes sepedanya dengan penuh semangat, ya bi Ina sudah menganggap Bella sebagai anaknya sendiri
10 menit berlalu
Bella sudah sampai disekolahnya, melihat pintu gerbang sudah ditutup, akhirnya dia nekat untuk memanjat pagar sekolah tersebut. Ya disisi lain Bella adalah anak yang manja, tapi disisi lain Bella adalah anak yang tomboy dan sangat berani."BELL!! Darimana aja lo? Terus lo kenapa keringetan dan ngosngosan gitusih? Abis dikejar bencong lo?" Gumam Nana disertai tawaan dari sahabat Bella yang lain
"Wah apa abis dikejar anjing? Atau lo dikejar satpol pp? What Bella, lo sejak kapan jadi... OMG gua gabisa ngebayangin seorang Bella jadi-" omongan Fellin langsung terhenti seketika, saat ia melihat lelaki cool,tampan yang berjalan menuju ke arah mereka. Yap, dia adalah Diki cowok populer di SMPnya.
"Bel, ada waktu bentar gak?" Gumam diki sambil tersenyum ke arah Bella, membuat Bella menjadi cengo seketika
"Hah? L-O ng... ngomong sama gue?" Kata Bella sambil menunjuk nunjuk dirinya sendiri.
"Ya iyalah, elo Bella anak dari keluarga Latief. Emang diantara kalian ada yang namanya Bella lagi ya?" Lagilagi Diki tersenyum dan bahkan ia tertawa geli melihat tingkah laku Bella yang bisa dibilang ia menjadi salah tingkah.
Ya gimana gak salah tingkah, dari dulu Bella suka dengan Diki, cowok populer disekolahnya. But, dia gak berani buat ngegreet cowok itu duluan, karna dia juga gamau menjadi cewek yang keganjenan or kecentilan. Bella masih terbengong bengong karna melihat Diki yang senyum bahkan ketawa. Disaat yang sama, pipi Bella langsung ngeblushing. 'OMG, kenapa gue ngerasa pipi gue merah gini ya apa ini cuma perasaan gue doang?' Bisik bella dalam hati.
"Bel... hellooo" Diki yang sedari tadi hanya melihat Bella yang melamun langsung melambailambaikan tangan didepan wajahnya, dan langsung menyadarkan lamunan Bella itu
"Bel gue duluan ya" kata Fellin sambil meninggalkan bella dan diki, kemudian diikuti Nana dan Shila dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In My Friendzone
Teen FictionTapi, kita terjebak dalam satu istilah yaitu "friendzone" kenapa harus ada cinta di antara persahabatan kita? Dan kenapa lo gabisa nganggep gue untuk lebih dari seorang sahabat lo? Gue ingin lebih dari itu. Apakah gue salah? Apa gue egois karena mem...