Hai.ceritanya makin ganyambung.maaf. kehilangan inspirasi. Huaaaaa
-----------------------------------------------------
Ezra pergi ke kantin untuk menyusul Ragil, ia tak sabar untuk mencomblangkan sahabatnya itu dengan sahabat pacarnya. Namun niat itu di urungkan ketika Ezra melihat Ragil sedang duduk berdua dengan kakak kelas yang Ezra tahu namanya adalah Rara. 'Kenapa dia duduk sama si Rara? Utty juga mana, dia kan tadi bareng Ragil' batin Ezra. Lalu Ezra memilih untuk duduk di tempat yang lumayan jauh dari tempat Ragil dan Rara, namun masih bisa di lihat Ezra. Ezra memperhatikan gerak-gerik keduanya secara detail, tak ada yang terlewatkan satupun. Bahkan, omongan mereka pun terdengar, karena Ezra memiliki indra pendengaran yang cukup tajam
"Ra gue kesini mau ngomong serius sama lo" ucap Ragil tegas, sesekali ia meneguk jus Alpukatnya
"Ada apa? Tumben banget lo datengin gue. Oh apa mungkin lo nyesel karna waktu itu lebih ngebelain si Bella daripada gue? Terus sekarang mana si cewek manja itu? Gue kok jarang liat dia ya" ucap Rara sambil memainkan ujung rambutnya. Sudah terlihat, Rara termasuk cewek centil yang berada di sekolahnya.
"Gak usah bawa-bawa nama Bella ya. Gue kesini bukan bahas tentang dia. Tapi gue mau bahas tentang Dara" ucap Ragil. Jujur ia merasa tak terima ketika Bella dihina oleh Rara, tapi mengapa? Toh Ragil tidak menyukai Bella.
Rara yang sebelumnya sedang meminum, kemudian ia tersedak ketika mendengar ucapan Ragil. "Uhuk uhukkkk. Gila lo ngomong gak pas banget timing-nya. Nunggu gue selesai minum dulu sih" ucap Rara
"Gada waktu. Gue cuma mau nanya, dimana Dara sekarang!" Seru Ragil, dia sudah tak tahan dengan wanita yang berada di depannya
Rara tertawa kecil ketika melihat Ragil yang sudah mulai kesal. "Lo ngapain masih nyariin dia. Dia sekarang udah mati Gil. Dan itu juga karna kita berdua. Dia itu suka sama lo, dan saat dia tau kalo gue jadian sama lo akhirnya dia frustasi. Dia depresi dan akhirnya bunuh diri. Percuma, kalo lo masih mau cari dia kemanapun juga gak akan ketemu. Dia.udah.mati" ucap Rara penuh penekanan pada kalimat terakhirnya
Emosi Ragil sudah mencapai ubun-ubun. Tapi kemudian ia meredam emosinya, sungguh ia tak mau cari ribut dengan wanita gila itu. "Lo itu setres atau psikopat sebenernya ra? Dia itu Dara! Dara kembaran lo! Dia itu adek lo! Dan kenapa lo gak bilang kalo ternyata dia itu suka sama gue, kenapa ra.. bahkan sebelum gue jadian sama lo, gue itu sayangnya sama Dara BUKAN SAMA LO. Bahkan sampe sekarang gue masih sayang sama Dara. Kasih tau gue dimana Dara sekarang! Gue nyesel karna lebih milih lo dan ninggalin Dara. Gue nyesel lebih milih iblis dibanding malaikat" ucap Ragil penuh emosi dan kemudian di balas tawaan oleh Rara
"Penyesalan datang di akhir Ragil... tapi ini masih belum di akhir cerita, dan gue bakal pastiin kalo di akhir cerita kita akan balik bersama kayak dulu" ucap Rara
'Gila itu cewek psycho abis' batin Ezra yang dari tadi masih setia menguping omongan Ragil dan Rara
"Dasar cewek gila. Gak akan gue balik ke lo, lebih baik gue sama Bella daripada sama lo" ucap Ragil keceplosan. Ezra yang mendengarnya hanya senyam-senyum penuh arti.
"Bella? Oke, dia bakalan jadi target selanjutnya. Bella, nasib dia akan sama seperti Dara" ucap Rara lalu pergi meninggalkan Ragil yang masih bergidik ngeri mendengar ucapan terakhir Rara. Ragil tak menyangka, Rara akan sesadis ini.
Sadis...
.
.
Terlalu sadis caramu....
.
.
Ck,back to the story.Ezra juga bergidik ngeri ketika mendengar ucapan Rara terakhir kali sebelum ia meninggalkan Ragil. Setelah Rara pergi, Ezra langsung duduk di depan Ragil
"Bro lo kenapa? Muka lo kayaknya gelisah gitu" ucap Ezra berpura-pura tak tahu dengan apa yang telah terjadi
Ragil hanya mengacak rambutnya frustasi,kemudian ia menjawab "gue harus lindungin Bella" ucap Ragil lalu pergi meninggalkan Ezra
'Apa kata gue, sebenernya Ragil itu ada rasa sama Bella. Tapi dia gak nyadar akan hal itu' batin Ezra
Utty yang dari tadi tidak terlihat, akhirnya muncul di depan Ezra. Ezra terkejut karena Utty yang tiba-tiba berada di depannya
"Dasar setan,tiba-tiba dateng. Ngapain lo" ucap Ezra sinis. Jujur,ia juga tak suka dengan Utty. Poor,Utty.
"Gue kesini nyamperin Ragil, lo ngapain kesini?" Tanya Utty
"Gue cuma mau ngingetin satu hal ke lo" ucap Ezra dengan wajah yang datar
"Apa?" Tanya Utty tak kalah datar
"Jauhin Ragil. Karena mulai saat ini, Ragil dan Bella resmi jadian. Dan kalo lo mau jadi PHO, lo akan berurusan sama gue" ucap Ezra lalu pergi meninggalkan Utty.
Utty hanya tersenyum kecut mendengarnya,tangannya terkepal keras, matanya pun ikut memanas. Tak butuh waktu lama, satu tetes air mata mendarat sukses di pipinya. 'Kenapa cepet banget gil, padahal baru kemaren kita ketawa-ketawa. Baru kemaren lo jadiin gue sebagai pacar bohongan lo. Gua ga akan tinggal diem gil' batin Utty
Sedangkan di sisi lain, Rara melihat kejadian itu. Rara melihat Ezra yang menghampiri Ragil, lalu Ragil pergi meninggalkannya. Kemudian Utty menghampiri Ezra, dan Ezra meninggalkan Utty dengan keadaan menangis. 'Ada apaan sih' batin Rara
"Hey, boleh duduk di sini gak?" Ucap Rara membuat Utty menoleh ke arah Rara. Utty hanya mengangguk menandakan bahwa Rara boleh duduk di depannya
"Hm gue mau nanya, lo ada hubungan apa sama Ragil?" Ucap Rara to the point
Utty terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan kakak kelasnya itu, bahkan ia tak mengenalnya. "Gue suka sama dia, tapi dia udah jadian sama orang lain" ucap Utty lirih
Mendengar jawaban Utty, Rara memasang senyum miringnya. Kemudian ia mempunyai ide yang sangat bagus untuk ia dan Utty. Setelah membisikkan ide itu, Utty langsung mengembangkan senyum liciknya.
Ya,ini baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In My Friendzone
Teen FictionTapi, kita terjebak dalam satu istilah yaitu "friendzone" kenapa harus ada cinta di antara persahabatan kita? Dan kenapa lo gabisa nganggep gue untuk lebih dari seorang sahabat lo? Gue ingin lebih dari itu. Apakah gue salah? Apa gue egois karena mem...