part 31

158 16 0
                                    

Akhirnya ulangan tengah semester selesai, semuanya berjalan dengan lancar. Bella yang sudah jauh dengan Ragil,namun ia menjadi sangat dekat dengan Rara. Shila yang semakin dekat dengan Kevin. Dan Utty yang semakin dekat dengan Sarah&the geng. Sarah sudah memberi tahu idenya kepada gengnya. Awalnya mereka tak setuju karna itu adalah hal yang merugikan orang lain. Tapi,demi Sarah mereka rela melakukannya.

"Akhirnya selesai utsnya, gilak bt banget gue. Besok refreshing yukk" ajak Bella kepada sahabatnya, tak lupa di sana ada Rara

"Gimana kalo kita ke Anyer? Seru tuh kayaknya" ide Rara

"Boleh tuh,yuk mau kapan?" Ucap Bella, tetapi ketiga sahabatnya hanya diam. Sungguh,mereka masih tak bisa percaya dengan Rara

"Hm kayaknya temen lo pada gak setuju ya. Yaudah gue gajadi ikut deh gapapa" ucap Rara

"Lo ikut aja kak, mereka mungkin belum terbiasa dengan adanya lo di antara kita. Tapi nanti mereka bakalan terbuka kok" ucap Bella yakin

"Oh ya? Kata siapa?" Kali ini Fellin yang membuka mulutnya. Ia sudah muak, belakangan ini Bella lebih dekat dengan Rara di banding dengan sahabatnya

"Kalo lo emang mau liburan sama orang ini gapapa. Biar gue sama kedua sahabat gue aja" ucap Shila

"Maksud kalian apaan sih? Terlalu sensitif taugak. Kita juga harus bisa nerima kak Rara disini. Dia udah berubah, udah gak kayak dulu lagi" ucap Bella

"Yaudah,kita balik duluan Bel. Hati-hati siapa tau yang di depan lo bukan orang tapi iblis" ucap Nana, lalu mereka pergi meninggalkan Bella dan Rara di Kantin

Bella hanya memandangi kepergian ketiga sahabatnya itu, ia juga tak berniat untuk mencegahnya.

"Maafin gue Bel, karna gue lo jadi berantem sama sahabat lo" ucap Rara lirih

"Bukan salah lo kak. Gue jadi gak abis fikir, mereka masih kayak anak kecil. Gak bisa ngendaliin rasa egonya masing-masing" ujar Bella

"Yaudah yaudah, yang penting kita jadi liburan kan ke Anyer?" Tanya Rara

Bella hanya mengangguk semangat untuk menjawab pertanyaan Rara. "Nanti gue boleh ajak temen gak?" Tanya Bella

"Hm serah lo sih mau ngajak temen atau engga. Tapi apa mereka mau? Mereka kan bilangnya mau liburan bertiga" ucap Rara hati-hati

"Oh iya gue lupa. Yaudah kalo gitu kita aja" ucap Bella

"Gue bawa temen kok. Jadi ya bakalan rame lah. Oiya, lo kenal kok sama orangnya" ucap Rara misterius

"Oh ya siapa?" Tanya Bella penasaran

"Liat aja besok" ucap Rara masih dengan wajah misteriusnya

***

Malam ini adalah malam yang mengejutkan bagi Bella. Karena malam ini, Ragil menghubunginya lagi. Mengapa? Mengapa ia datang disaat hati sudah mulai melupakannya? Bella hanya memandangi telfonnya tanpa ada niat untuk mengangkat panggilan dari Ragil. Jantungnya berdegup kencang, dan lagi-lagi air matanya sukses meluncur di pipinya. Lagi, ia kembali merasakan sakit di hatinya. Ragil bagaikan teka-teki,dan terlalu sulit untuk Bella pecahkan. Ragil datang, lalu meninggalkan, dan sekarang ia datang kembali.

'Jangan datang jika hanya untuk bersinggah.Ini hati bukan Villa. Yang bisa di tempatin, lalu di tinggalin, tapi nanti kembali lagi. Tapi hati ini adalah rumah yang terbuka untuk orang yang benar-benar ingin menetap'

Sudah berkali-kali ponsel Bella berdering. Pesan masuk pun sudah banyak diterima di ponsel Bella. Setelah memantapkan hati, akhirnya Bella memberanikan diri untuk mengangkat panggilan dari Ragil.

"Halo" ucap lelaki dengan suara berat khasnya

"Kenapa?"

"Akhirnya lo ngangkat telfon gue juga. Udah berkali-kali tapi baru sekarang di angkat. Ya tapi gapapalah, bersyukur di angkat. Ya gak haha"

"To the point aja, lo mau ngomong apa"

"Lo masih judes ya Bel haha, gue cuma mau ngingetin lo gak usah terlalu deket sama Rara" ucap Ragil mengingatkan

"Kenapa? Dan lo siapa ngatur-ngatur kehidupan gue?" Ucap Bella sinis

"Lo gak tau dia yang sebenernya Bel. Gue cuma gamau lo kenapa-kenapa"

"Gue kenal kok sama dia. Dia baik,bahkan besok gue mau ke Anyer sama dia. Oh ya satu hal, lo gak usah sok peduli sama gue. Karena nyatanya lo yang jahat sama gue"

"Oke maafin gue. Gue tau lo masih belum bisa lupain hal itu. Gue bener-bener minta maaf Bel. Dan setelah gue fikir-fikir perasaan itu udah muncul Bel. Gue mulai suka sama lo"

"Lo gak bisa ngebohongin gue untuk yang kedua kalinya Gil. Cukup sekali gue tertipu sama semua kelakuan lo, sama semua harapan palsu lo. Please, gue bener-bener muak. Gue gak mau jatuh ke lubang itu lagi. Gue gak mau ngerasain kecewa yang kedua kalinya hiks..hiks.." ucap Bella, kini sudah terdengar suara isakan tangis yang bersumber dari Bella

"Bel? Lo nangis? Please maafin gue,jangan nangis. Tapi gue jujur, gue mulai suka sama lo. Disaat kita diem-dieman gini, gue selalu mikirin lo. Gue kangen sama lo Bel"

"Please, mulai sekarang jauhin gue"

Akhirnya Bella memutuskan hubungan telfonnya secara sepihak, tanpa izin dengan orang yang sedari tadi mengobrol dengannya. Sungguh,Bella tak tahan lagi. Mengapa Ragil datang kembali? Ragil datang membawakan harapan lagi kepada Bella. Entah kali ini harapan palsu atau nyata. Yang jelas Bella tak ingin terjebak kedua kalinya. Ia tak ingin melanjutkan perasaannya kepada Ragil.

Dan...
Bukan maksudku
Bukan inginku
Melukaimu, sadarkah kau disini ku pun terluka
Melupakanmu, munafikkanmu
Maafkan aku

(Sheilla on 7- Dan)

'Maaf Gil. Kali ini, gue bener² akan lupain lo' batin Bella

------------------------------

"Nyatanya,perasaan seseorang memang tak pernah bisa di tebak. Hari ini mungkin kita membencinya, tapi bisa jadi lusa kita yang sangat mencintainya. Maka, janganlah kamu menyia-nyiakan seseorang yang mempunyai perasaan tulus kepadamu. Karena saat dia sudah tak lagi berpihak padamu, kamu akan benar-benar merasakan pedihnya kehilangan seseorang yang terlambat untuk kita sayangi"

-CahyaniNabila

There's Love In My FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang