Hai.. pasti kalian kaget liat title story ini. But jangan nethink dulu ya. Maksudnya ini hari pertama Bella dan Diki resmi pacaran wkwk. Oke lanjut ke cerita! Semoga kalian gak bosen buat baca post-an gue ini!!
*Diki's POV*
'Hmm ganyangka kalo gue dengan mudahnya bikin Bella jatuh digenggaman gue. Ya dia cewek yang cantik,pintar, memiliki banyak kemampuan dibidang seni, tapi dia orangnya juga jutek dan polos. Siapa sih yang gak tertarik sama cewek kayak gitu? Bahkan dia berhasil bikin gue Diki Senanta seorang cowok populer di kalangan gadis gadis SMP takluk dengannya. Menakjubkan bukan?'
"Dik, kamu ngapain di dalem kamar ketawaketawa gajelas sendirian? Kamu gak kesurupan kan?" Tanya mamah, yang mungkin ini pertanyaan konyol
Selintas ide jahil merasuk ke pikiran gue. Gimana kalo gue purapura kesurupan aja? Hmm pasti bakalan seru
Gue membuka pintu dengan mata yg melotot, melihat mamah yg tersentak kaget ngeliat tingkah laku gue yg mungkin bisa dibilang gak waras
"Dik kamu kenapa? Jangan nakut-nakutin mamah ah" ucap mamah yang meringis ketakutan
"Hmm lo siapa... aing teh macan. Aing teh kadie ingin mencari sepotong daging. Errrrrr"
"Itu ambil dikulkas, tapi jangan makan daging saya ya macan.. jangan ya" sekarang mamah udh nangis gakaru-karuan
Okesip ini emak gue yg lebay atau acting gue yg kelewatan? Pengen ngakak gue liatnya yaAllah wakakaka. Mak,mak gampang amat di kibulin. Duh durhaka bgt nih gue.
"Mah.. maafin Diki ya, tadi Diki bercanda serius. Diki ganyangka mamah jadi takut bgt gini" suer, gue ngerasa bersalah bgt
"Dikii kamu jail bgt, mamah hampir jantungan taugak. Kalo mamah tibatiba ma-"
"Mah plis jangan lanjutin omongan mamah ya, jangan tinggalin Diki sendiri"
*AUTHOR'S POV"
Bella yang masih tidak menyangka bahwa dirinya telah resmi jadian dengan Diki, ia masih senyumsenyum sendiri dikamarnya, sampai pada akhirnya handphone Bella pun bergetar
*membuka handphone, ya message from Diki*
"Morning bel. Have a nice day. Jangan lupa sarapan ya my bel:p"
Bella pun semakin melebarkan senyumnya, dan tak usah menunggu berapa lama ia langsung membalas message dari pacarnya tersebut
"Morning too ki. Have a nice day too. Aku udah sarapan kok. Don't forget your breakfast too my boy:p "
"Bel, bosen nih. Dirumah gangapangapain, libur panjang bgt lagi, jalan yuk"
"Hmm yuk. Kemana?"
"Udah lo siapsiap aja ya, sejam lagi gue udah ada didepan rumah lo"
*read*
Bella yang melihat message itu pun langsung bergegas menuju lemari bajunya, memilihmilih pakaian yang menurutnya cocok untuk hangout di hari pertamanya dengan her boyfriend.
"Duhelah, baju gue kenapa jelek semua sih... Biiii, bi Inaaaaaaaaa" teriakan Bella membuat bi Ina langsung menuju kamarnya
"Duh ini baju nya kenapa berantakan semua non?" Tanya bi Ina yang bingung karena baju Bella yang berserakan dimanamana seperti sampah
"Bi bantuin Bella,pilihin baju yang cocok buat bella. Bella mau pergi sama pacar bella"
Ya tidak seharusnya Bella menanyakan hal ini kepada bi Ina. Ia hanya seorang wanita paruh baya dan pindahan dari kampung. Tau apa dia tentang style fashion? Yang Bella butuhkan saat ini ialah sosok mamanya. Tapi apa boleh buat, mama papanya jarang dirumah karena sibuk untuk mengurus sekolah yang ingin dibangunnya lagi
*1 jam kemudian*
Suara klakson motor udah terdengar dari luar rumah Bella, lantas Bella langsung pergi meninggalkan bi Ina yang sedang membereskan bajubaju yang berserakan. Ya Bella sudah menemukan pakaian yang cocok. Simple. Hanya kaos berlengan pendek, dan celana jeans serta sneakersnya. Tak lupa rambut yang ia urai . Ya dia sangat sederhana dengan penampilannya
"Dik, lo rapih bgt hari ini. Duh gue saltum nih. Gue sederhana bgt pakaiannya ya. Gue ganti baju dulu ya. Lo masuk dulu aja"
Ketika Bella ingin masuk, ada tangan yang menahannya untuk pergi. Ya siapa lagi kalau bukan tangan Diki.
"Lo gaperlu repot repot ganti baju bel. Gue suka lo yang apa adanya. Mungkin gue yang terlalu kesenengan, sampe akhirnya gue yg terlalu ribet nyari baju yg menurut gue bikin gue makin ganteng haha"
Omongan Diki kali ini benarbenar menyentuh hati Bella. Ya menyentuh sampai hati yang paling dalam. Lagilagi pipi Bella ngeblush dibuatnya
"Duh lo lucu kalo lagi salting.. bikin gemes taugak" Diki langsung menyubiti pipi Bella, dan membuat detak jantung Bella menjerit tak karuan
*di perjalanan*
Hening menyeruak diantara mereka berdua. Hanya terdengar suara kendaraan berlalulalang. Hanya ada hembusan angin yang menusuk kulit lembut Bella. Sampai akhirnya Bella memecah keheningan diantara mereka berdua
"Ki.. pelanpelan, dingin bgt tau. Gak tahan nihh" gumam Bella sambil mengusapngusap kedua lengannya
Sungguh Diki tidak tahan melihat tingkah laku Bella yang seperti anak kecil dari balik spionnya
"Okay babe! Kalo masih kedinginan nih pake jaket gue ya"
Diki langsung meminggirkan motornya sebentar, ia membuka jaketnya dan kini ia turun dari motornya. Diki langsung menjaketi tubuh Bella yang mungil itu, disertai genggaman hangat di tangan Bella
"Bel. Asal lo tau ya, gue sayang banget sama lo. Gue janji, gue gabakalan ninggalin lo. Gue pengen kita kayak gini mulu, walaupun nanti di SMA kita beda sekolah, lo jangan berpaling dari gue ya Bel"
Sontak Bella kaget mendengar ucapan Diki, ya baru sehari mereka pacaran, tapi Diki benarbenar cowok yang sangat sweet dan romantis. Sungguh ini benarbenar tak terbayangkan...
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In My Friendzone
Teen FictionTapi, kita terjebak dalam satu istilah yaitu "friendzone" kenapa harus ada cinta di antara persahabatan kita? Dan kenapa lo gabisa nganggep gue untuk lebih dari seorang sahabat lo? Gue ingin lebih dari itu. Apakah gue salah? Apa gue egois karena mem...