Aku merindukanmu. Rindu dengan sikap manismu. Rindu dengan semua yang berkaitan denganmu. Bodoh karena aku masih saja mempertahankan perasaan ini. Disaat aku tau bahwa aku sedang mengalami cinta sendirian, cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang tak akan pernah menjadi kebahagiaan. Bahkan, untuk membayangkannya saja aku tak mampu. Aku takut untuk semakin berharap, karena aku tau berharap kepadamu adalah hal yang sangat sia-sia. Berharap kepada orang yang salah tidak akan menghasilkan apa-apa.
Untuk kamu, orang yang selalu menganggapku hanya sebagai temanmu.
-Nabila
Bella memasukkan note ke dalam tas nya, sempat ia menghapus air matanya yang tak sengaja turun dari kedua matanya. Bella menangis. Menangis karena tau bahwa perasaannya mungkin tak pernah terbalas. Mengapa sesakit ini rasanya? 5 pertanyaan yang terus berbunyi di hati dan fikirannya, membuat Bella semakin merasakan sakitnya cinta sendirian.
1. Kenapa lo mesti dateng di saat gue lagi rapuh-rapuhnya waktu itu? Di saat Diki ngeduain gue
2. Kenapa lo selalu bisa membuat gue ketawa dan seneng ketika ada di deket lo?
3. Kenapa lo selalu ngelindungin gue?
4. Kenapa lo seakan-akan ngasih harapan sama gue?
5. Dan kenapa lo sukses buat gue jatuh cinta sama lo? Gue udah jatuh terlalu dalam sama lo. Gue nyesel, kenapa orangnya mesti lo, Gil?
'Aku membutuhkanmu.
Mengapa aku jatuh cinta sendiri? Mengapa aku sakit sendiri?
Aku membutuhkanmu..
Mengapa aku tetap membutuhkanmu jika aku tahu aku akan sakit?'5 pertanyaan tersebut yang masih menggerayangi fikiran Bella, tak lama isakan tangis terdengar dari Bella disertakan dengan getaran yang ada di bahunya. Nana yang menyadarinya sontak terkejut dan menoel Fellin serta Shila agar membantu untuk menenangkan Bella. Untung saja bel istirahat sudah berbunyi tadi, guru PKN sudah meninggalkan ruangan kelas. Beberapa murid yang lain sudah pergi ke kantin. Di kelas hanya ada Bella&the geng, Ragil, Ezra, Rio, dan juga Utty
Nana dan Fellin berusaha membangunkan posisi Bella, karena kini posisinya adalah wajah Bella yang di taruh di atas lipatan kedua tangannya. Shila hanya diam saja, sadar bahwa ia sedang ada masalah dengan Bella. Tapi dalam hati kecilnya, Shila tak tega melihat Bella seperti ini
Sedangkan di ujung sana, Ragil memperhatikan Bella. 'Bella nangis? Apa dia nangis karna gue?' Batin Ragil. Sedangkan Ezra kini sudah ada di samping Nana untuk ikut menenangkan Bella. Rio masih berkutat dengan headset yang tersumpal di telinganya. Dan Utty, ia memperhatikan wajah Ragil dengan tangan terkepal. 'Ngapain lo masih peduli sama dia gil' batin Utty
"Bel kenapa? Cerita sama kita.. jangan diem dan tiba-tiba nangis gini. Gue juga jadinya bingung karna gatau permasalahannya apa" ucap Nana
Shila yang semakin merasa tak enak, akhirnya membuka mulutnya "apa karna gue Bel? Gue udah gak marah kok sama lo. Tenang aja ya, udah si gausah nangis. Masa lo nangis karna marahan sama gue. Lebay taugak" ucap Shila
Kemudian Bella tertawa kecil di sela tangisannya itu. Ia mengangkat mukanya dan menghadap kepada teman-temannya.
"Gue kangen sama Ragil. I miss him so much. Walaupun baru sehari gue diem-dieman sama dia, gue tetep aja rindu sama dia. Gue pengen kita kayak dulu lagi. Walaupun dia gak bisa bales perasaan gue gapapa, yang penting gue bisa deket lagi sama dia. Karna di jauhin sama orang yang kita sayang itu menyakitkan. Sangat menyakitkan. Gue terlanjur sayang sama Ragil" ucap Bella. Ia tak menyadari keberadaan Ragil di pojok kelas. Ragil yang secara langsung mendengar perkataan Bella seketika menegang di tempat. Ia semakin merasa bersalah kepada Bella
Utty juga tak kalah kagetnya dengan Ragil, ia juga ikut menegang ketika mendengar apa yang barusan di bilang Bella. 'Sial, kenapa dia harus bilang itu sih. Sengaja banget kayaknya, gatau apa masih ada Ragil disini. Ini pasti bikin Ragil jadi ngerasa bersalah sama tu cewek. Dasar cewek licik' batin Utty geram
Berbeda dengan ekpresi yang ditunjukkan Utty dan Ragil. Ketiga sahabatnya Bella beserta Ezra hanya tersenyum mendengar penjelasan Bella. Karna mereka menyadari satu hal.
Ragil masih disini. Dan dia denger semuanya. Secara live.
Bella yang menyadari respon dari sahabatnya itu hanya bingung. Apa yang lucu? Mengapa mereka semua senyum senyum?
"Lo pada kenapa si ih, gue lagi galau tau. Bukannya pada ngehibur gue,ini malah jadi pada senyam senyum sendiri kek org kesurupan" ucap Bella
Setelah itu Ragil pun keluar kelas tak lupa dengan Utty yang berada di belakangnya. Menyadari akan hal itu, Bella lantas menutup mulutnya. Matanya membulat sempurna, disertai mulut yang menganga. Awas kemasukan kecoa.ck
"JADI DARI TADI MASIH ADA RAGIL DI DALEM KELAS?!!!!" Jerit Bella histeris,tak lupa dengan wajahnya yang memerah menahan malu. Ya malu untuk yang kedua kalinya. Kali kedua Ragil mendengarkan curahan hati Bella tidak sengaja. Kali kedua...
.
.
.
.
.
.
.Jadi pengen nyanyi lagu nya teteh Raisa deh. Ck,fokus fokus trulala~
Nana,Shila,dan Fellin hanya manggut-manggut menjawab pertanyaan heboh Bella. Dan senyum jahil masih terukir di wajah ketiganya. Ezra hanya terkekeh melihat kelakuan pacar dan teman2nya itu
"Selamet ya Bel lo udh keceplosan! Tenang aja gue bakalan bantu lo buat sama Ragil kok. Btw gue nyusul Ragil ya, gue yakin sehabis ini hubungan lo sama Ragil bakalan baik-baik aja" ucap Ezra menatap Bella, kemudian ia menatap pacarnya. "Na lo disini kan? Biar nanti gue bawain makanan ya" ucap Ezra pengertian, Nana lagi-lagi hanya manggut-manggut menjawab ucapan Ezra. Setelah itu, Ezra benar-benar meninggalkan ruangan kelas
"Skip lupain dulu masalah gue sama Ragil. Gue mau ngebahas masalah gue sama lo Shil" ucap Bella tegas
Shila langsung tersenyum mendengarnya. "Tenang aja Bel, gue udah gak marah sama lo. Gue tau, lo gak suka kan sama Kevin? Dan yap tebakan lo bener waktu itu. Gue beneran suka sama Kevin. Maafin gue ya Bel. Gue tau, hati lo udah buat Ragil. Just Ragil. Am i Right,hm?" Ucap Shila sambil terkekeh kecil
"Maafin gue juga karna udah bikin lo salah paham sama gue. Tapi kalo lo suka sama Kevin kenapa gak jujur aja waktu itu? Bahkan waktu itu lo bilang kalo lo udah punya pacar. Dan satu hal yang gue bingungin, kenapa lo ngira kalo gue suka sama Kevin begitupula sebaliknya?" Tanya Bella
Nana dan Fellin memilih untuk diam, tidak mencampuri urusan kedua sahabatnya itu. Biarkan mereka yang memperbaiki ini berdua. Nana dan Fellin hanya menjadi penyimak sejati
"ya gue gamau jujur karna gue kira lo suka sama dia. Gue bilang punya pacar juga biar lo gak curiga sama perasaan gue buat Kevin. Hell no, bahkan gue aja baru kenal Kevin pas kemarin waktu pulang sekolah. Kenapa bisa gue ngerasain efek yang begitu dahsyat disaat ada di deket Kevin? Efek jatuh cinta. I'm fall in love with him. Tadinya gue ngerelain cinta pertama gue buat lo Bel, gue rela biar lo gak galau lagi. Biar lo gak galauin Ragil lagi. Gue juga ngerasa kalo Kevin itu sukanya sama lo kok. Jadi ya mungkin my first love emang bukan di takdirin buat gue,melainkan buat sahabat gue. My best friend" ucapan Shila membuat Bella merinding terharu pastinya. Seketika Bella langsung memeluk Shila, dan tangisan pun terjatuh di antara keduanya. Oh tak lupa, Fellin dan Nana dengan matanya yang berkaca-kaca
"Gak Shil. Lo gak tau, dia itu suka sama lo. Gue bisa ngeliat itu. Dari awal gue ada niat buat nyatuin kalian Shil. Tenang, gue sahabat lo. Gue gak akan merebut cinta pertama lo. Karna gue tau, lo baru kali ini ngerasain cinta. Dulu, susah banget lo buat buka hati kan? Dan disaat sekarang lo udah berhasil buat buka hati lo, gak mungkin gue dengan teganya merusak itu semua. You're my best friend Shil" ucap Bella kemudian Fellin dan Nana ikut menyusul memeluk Bella dan Shila
Ingat, di kelas masih ada 1 orang yang menyaksikan betapa manisnya persahabatan keempat orang itu
'Haduh lebay bgt deh. Mau muntah gue. Dasar cewek alay' batin Rio sambil mendengus jengkel
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In My Friendzone
Teen FictionTapi, kita terjebak dalam satu istilah yaitu "friendzone" kenapa harus ada cinta di antara persahabatan kita? Dan kenapa lo gabisa nganggep gue untuk lebih dari seorang sahabat lo? Gue ingin lebih dari itu. Apakah gue salah? Apa gue egois karena mem...