"Jadi gini, pasien yang bernama Bella membutuhkan donor darah secepatnya karena ia kehilangan banyak darah. Karena stock darah di rumah sakit ini habis, jadi terpaksa keluarganya atau kerabatnya harus mencarikan donor darah yang cocok untuk Bella. Ingat harus cocok, kalau tidak cocok maka akan menimbulkan penyakit lain di tubuh Bella" jelas Dokter
Ragil sempat menegang mendengarkan omongan Dokter. "Misalnya kita gak dapet darahnya gimana,Dok?" Tanya Ragil cemas
"Nyawa Bella yang akan jadi korbannya" ucap Dokter
Seketika Ragil lemas mendengar ucapan Dokter. Nyawa katanya? Apa maksudnya Bella akan meninggal? "Ma-maksud Dokter? Dia bisa meninggal?" Tanya Ragil tak percaya
"Bisa di bilang seperti itu. Sekarang kita harus berdoa dan berusaha sebisa mungkin mencarikan donor darah untuk Bella" ujar Dokter
"Emang goldar Bella apa Dok?" Tanya Ragil
"O bombai. Dan itu jarang yang memilikinya" ucap Dokter
"Dokter, saya O bombai" ujar Ragil tenang
"Apa kamu mau mendonorkan darah untuk pasien?"
"Sure,Dok" ucap Ragil tersenyum
***
"Lo serius bakalan donorin darah lo?" Tanya Ezra ketika Ragil sudah keluar dari ruangan dokter
"Kenapa enggak? Doain semoga gue bisa donorin darah buat dia" ucap Ragil
"Kalo lo mau donorin darah, sekarang lo harus makan biar stamina lo ada. Kalo gaada stamina, lo gak mungkin bisa buat donorin ke Bella" jelas Iqbal
"Ya bang" ucap Ragil
Kini semuanya sedang makan di kantin RS, jujur mereka sangat kelaparan. Tapi ya bagaimana, rasanya nafsu untuk makan pun jadi berkurang. Shila yang seharusnya duduk di atas ranjang rumah sakit malah ikut duduk di atas kursi kantin. Tak lupa Rio yang menyusul mereka ke kantin.
"Pada mau mesen apa?" Tanya Iqbal
"Nasipadang aja deh gue. Lauknya apa aja" jawab Nana
"Yaudah samain semua aja" usul Fellin
"Bang, Shila beliin bubur ayam aja ya sama teh anget" jawab Kevin
Shila sempat terkejut mendengar jawaban Kevin. 'Aaaa Eri sweet banget sih..makin cinta deh' batin Shila
"Serah lo" jawab Shila sekenanya.
'Yaela Shil sok-sokan cuek padahal lagi kesenengan banget di peduliin' batin dia lagi-_-
Fellin yang menyadari bahwa Shila sedang kepedean malah menoyor kepala Shila. "Heh lo ngapain senyam-senyum dasar"
Seketika Shila langsung meringis kesakitan tepat di bagian yang sedang di perban. Ya Fellin lupa bahwa Shila sedang luka.
"Awwwww" ringis Shila
"Eh maaf Shil, gue lupa. Maaf ya Shill" ucap Fellin
Shila hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab permohonan maaf Fellin. Tak lama Iqbal datang membawakan pesanan. Tak lupa Rio yang membantu membawakannya
"Nih bubur sama teh anget buat lo" ucap Rio kepada Shila
Shila hanya tersenyum canggung kepada Rio, perihal tadi ia secara tak langsung bilang bahwa ia tak kenal dengan Rio. "Makasih" jawab Shila singkat
"Hmm" gumam Rio
Kevin tahu betul, Rio menyimpan rasa kepada Shila. Sungguh, ia tak mau kalah dari Rio. Dia akan mendapatkan Shila, dan tak ada yang bisa mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Love In My Friendzone
Teen FictionTapi, kita terjebak dalam satu istilah yaitu "friendzone" kenapa harus ada cinta di antara persahabatan kita? Dan kenapa lo gabisa nganggep gue untuk lebih dari seorang sahabat lo? Gue ingin lebih dari itu. Apakah gue salah? Apa gue egois karena mem...