*Ethan's POV*
Kami memasuki aula sekolah, ternyata sudah ramai. Sophia terus mengikutiku kemanapun aku pergi aku risih dengannya.
Tunggu, aku melihat olive dengan dressnya begitu cantik, rambutnya tertata rapi dan dia mengenakan sedikit make up jadi dia terlihat berbeda. Tapi tunggu, dia bersama.. Shawn ya dia bersama shawn. Oh pantas olive begitu saja melepasku ternyata dia sudah menemukan pengganti posisiku.
"Babe, mau aku ambilkan minum?" Tawar sophia.
"First, jangan panggil aku babe karna kau tahulah. Yang kedua aku bisa mengambil minum sendiri, thanks." Ucapku lalu beranjak pergi ke halaman belakang, tapi sophia masih mengikutiku. Aku biarkan saja daripada aku harus capek capek mengeluarkan tenaga untuk memarahinya.
Halaman belakang begitu sepi, tapi lampu tamannya menyala semua. Jika disini aku jadi teringat kejadian beberapa hari lalu olive memutuskanku.
Sophia tiba tiba ada dihadapanku, sontak aku kaget mengapa dia dekat sekali denganku.
"Ethan, aku menginginkanmu untuk menjadi milikku. Aku mencintaimu. Dari dulu begitu, aku bodoh meninggalkanmu begitu saja tapi aku sangat sangat mencintaimu ethan." Katanya begitu.
Jaraknya denganku semakin dekat, dia terlihat cantik ya tentu saja dia kan model.
Cups. Dia menempelkan bibirnya tepat dibibirku. Aku langsung mendorongnya. Sialan apa yang dilakukan wanita jalang ini. Benar apa yang dikatakan gray dia hanyalah wanita murahan. Astaga aku melihat olive ada disini. Dia diam sewaktu aku menatap ke arahnya, apa dia melihat apa yang baru saja terjadi? Ethan kau bodoh mengapa kau tidak mendengar orang yg disekitarmu seperti gray misalnya malah aku dekat dengan sophia. Sialan aku termakan omongan sophia jadinya seperti ini dasar wanita murahan. Setelah mematung beberapa saat olive terlihat sedikit berlari dan aku langsung mengejarnya.
"Dasar kau. Ini semua karnamu. Bitch" Makiku pada sophia sebelum mengejar olive."Olive tunggu." Kataku sambil menahan tangannya agar tidak menjauh lagi. Tunggu.. Dia menangis. Yatuhan apa yang telah aku lakukan.
Aku langsung memeluknya tetapi dia mendorongku agar menjauh tapi aku menahannya bagaimanapun tenagaku lebih besar.
"Lepaskan aku ethan.." Ujarnya pelan sambil berusaha mendorongku. Aku melepasnya, padahal aku sangat merindukan saat dipeluknya.
"Olivia." Kataku sambil menatapnya dalam. Aku sakit jika melihatnya menangis seperti itu.
"Sudah cukup ethan. Kau buat aku hancur lalu sekarang apa lagi hah? Kau mau membuatku hancur sampai bagaimana lagi? Apa kau tidak puas?!" Aku menyesal. Apa benar aku telah membuatnya sehancur itu?
"Aku minta maaf aku tidak bermaksud." Ujarku.
"Haha tidak bermaksud? Apa kau mau mengelak lagi? Kau memang cocok dengan sophia itu. Pergilah. Jangan temui aku lagi." Katanya begitu menyakitiku. Aku salah. Aku mengaku tapi apakah tidak ada kesempatan untukku lagi?
"Aku bisa menjelaskan semuanya okay. I just want you not her okay. Why you can't understand me? Aku minta maaf okay. Kita bisa membicarakannya baik baik secara jelas."*Olivia's POV*
Sudah cukup bagiku, tadinya aku berniat kehalaman belakang untuk menghindari keramaian tetapi disini aku malah melihat orang yang sedang berciuman dan parahnya lagi itu adalah ethan dan sophia.
"Aku bisa menjelaskan semuanya okay. I just want you not her okay. Why you can't understand me? Aku minta maaf okay. Kita bisa membicarakannya baik baik secara jelas." Kata katanya semua pasti hanya omong kosong saja.
"Kau mau menjelaskan apa lagi? Sepertinya sudah tidak ada lagi yang harus dijelaskan. Aku pergi ethan, permisi." Ucapku lalu melangkahkan kaki tetapi ethan malah menarikku ke pelukkannya lagi. Aku semakin menangis jika ada sandaran.
"I'm so sorry olive. I love you so much babe. I'm sorry." Bisik ethan.
"Sepertinya aku harus pulang." Ucapku sambil mendorong ethan agar tidak terlalu dekat.
"Aku antar." Ucap ethan dengan menarik tanganku.
"Tidak, kau antarkan saja sophia. Kasihan dia. Aku takut shawn mencariku jadi aku pulang dengannya saja." Kataku pada ethan.
"Tidak tidak. Dia bisa pulang sendiri atau mencari lelaki yang mau mengantarnya. Aku harus mengantarmu." Dia ngotot ingin mengantarku pulang tapi aku tidak bisa. Jika dijalan aku menangis nanti dia menyebutku lemah.
"Tidak. Tolong aku mohon padamu, aku pulang dengan shawn saja okay." Ethan menganggukan kepalanya lalu memelukku lagi.
"I love you" bisiknya, ingin sekali aku membalasnya tapi aku tidak bisa padahal aku sangat mencintainya.
"Say you love me too." Perintah ethan.
"You love me too." Ethan tersenyum, aku merindukan senyumannya.
"Aku menyanyangimu." Ucap ethan lalu aku pergi meninggalkannya. Aku tidak bisa mencari shawn dengan keadaan seperti ini, make upku sudah berantakan karena menangis jadi aku memutuskan untuk menghubunginya.
Setelah 5menit menunggu shawn akhirnya datang dan langsung menanyaiku dengan 1000 pertanyaannya tapi aku tidak meresponnya. Bayangkan saja kalian diposisiku, aku hancur melihat orang yang kita sayang berciuman dengan orang lain tapi setelah itu dia membuat kita terbang dan entah apa yang akan dilakukannya lagi setelah mencampurkan perasaan ini. Apa dia akan membuatnya semakin hancur atau membuat kupu kupu di perutku berterbangan?