Chap.9

153 15 0
                                    

*Olivia's POV*
Hari ini aku sekolah karena ada tugas yang belum aku kumpulkan. Semalam shawn bilang akan berangkat bersamaku, dia akan menjemputku.
Aku aneh pada ethan, setelah anniv kita jarang menghubungi ataupun saling mengirim pesan.

Shawn: hei, dimana ?
Olivia: sedang sarapan
Shawn: cepat, aku sudah di dpn gerbang rumahmu.
Olivia : ya tunggu, kau sudah sarapan blm?
Shawn: belum
Olivia: baiklah aku bawakan sesuatu. Tunggu bentar.
Shawn: iya.
Read.

Setelah selesai memasukkan sandwich kedalam kotak, aku langsung kedepan karena takut shawn lama menunggu.
"Nih." Kataku sambil memberi kotak makan pada shawn saat sudah memasuki mobilnya.
"Apa nih?" Tanyanya.
"Katanya kau belum sarapan. Sudahlah ayo kita berangkat nanti telat." Aku memasang sabuk sebelum shawn melajukan mobilnya.
Tidak lama kami sampai di sekolah. Shawn berterimakasih atas sandwichnya dan aku juga berterimakasih atas tumpangannya.
Akhir-akhir ini aku jarang dijemput oleh ethan karena dia juga diantarkan oleh cameron. Jadi aku diantar oleh louis jika ada di rumah ataupun membawa mobil sendiri, jika shawn menawari tumpangan aku ikut dengannya.
"Olive aku akan ke kelas biologi. Kau ke kelas fisika kan?" Tanya shawn.
"Iya, sampai jumpa shawn." Aku langsung berlalu ke kelas fisika untuk mengumpulkan tugas. Akhirnya aku tidak dibebani oleh tugas tugas lagi karna 3hari lagi kelulusan dan prom night.

Aku membuka lokerku untuk membawa buku bahasaku. Tapi apa? Aku malah menemukan amplop tetapi aku tidak tahu dalamnya apa. Biasanya yg memasukkan amplop kedalam lokerku hanyalah fans louis yang mengirim fan artnya, sengaja aku suka membawanya pulang lalu dikasihkan pada louis. Aku memasukkan amplop tersebut dalam tas, karena masih ada kelas bahasa yang harus aku hadiri.

*Ethan's POV*
Aku merasa kasihan pada sophia, dari kemarin aku masih memikirkan perkataannya. Grayson bilang dia hanya berakting hanya untuk mengambil hatiku lagi. Tapi jika melihat wajahnya menangis aku jadi tidak tega.
"Aku akan ke apartemen Kian terlebih dulu. Kau duluan saja." Kata gray.
"Aku juga akan pulang telat, jadi jangan suruh cam menjemput." Karena sophia memaksaku untuk keluar jadi aku iyakan saja permintaanya.
"Okay. Aku duluan ya. Kau dan olive have fun ya." Ujar gray sambil berjalan menuju keluar. Olive? Astaga aku lupa tidak mengabarinya sudah lama. Tidak apalah, olive juga dia mengerti keadaanku pastinya.

Sophia: aku tunggu di cafe viiji, 15 menit dari sekolahmu.
Ethan: aku tidak membawa mobil. Jemput saja aku disini.
Sophia: baiklah, tunggu.

Aku menyuruh sophia agar menjemputku, malas sekali jika harus naik taxi atau sebagainya. Lagian mengapa mobil di rumah harus masuk bengkel segala.
"Hei." Seseorang memberhentikan mobilnya tepat didepanku. Ternyata itu sophia. Aku langsung menaiki mobilnya.
"Kita akan makan dimana?" Tanya sophia.
"Up to you." Malas sekali rasanya entah kenapa. Akhirnya sophia membawku ke cafe viiji katanya biar tidak terlalu jauh.

*Olivia's POV*
Aku pulang mengenakan taxi karena shawn masih harus kumpul bersama organisasinya.
Ethan? Aku tidak melihatnya disekolah seharian ini.
Sampai dirumah seperti biasa sepi.
"Nona mau saya buatkan jus?" Tanya maid padaku.
"Iya, boleh. Apel saja ya. Oh ya louis tidak pulang?" Aku ingin mengasihkan amplop tadi pada louis.
"Tadi tuan sudah pulang nona. Tapi dia bilang akan pergi ke studio bersama niall." Jelasnya. Aku merindukan niall, sudah lama aku tidak bertemu dengan member 1D yg lain.
-via telp-
O:hi, lou
L: eiii wassup?
O: kau dimana?
L: studio
O:oh. Boleh aku kesana?
L: tentu saja. Disini ada niall juga.
O: baiklah, aku akan kesana. Tunggu aku ya.
L: iya baiklah, dahh.. See ya
O: see ya.

Aku langsung bersiap setelah menelpon louis karna di rumah bosan jadi aku akan ke studio saja.
Aku membawa amplop yang tadi kutemukan di lokerku. Ada 5 amplop dan itu semua tulisannya To:Louis Tomlinson tapi tunggu ada satu yang tulisannya To:Olivia Avery Tomlinson.
Aku penasaran siapa juga yang mengirimiku ini.
Aku membukanya, sepertinya isinya ada beberapa lembar karena terasa tebal.

Don't Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang