Warning : Part ini belum di edit maaf ya klo ada typo
Happy reading
-----------☆☆☆-----------1 minggu kemudian.
" Jakarta i am back yuhu " teriak radika begitu mereka baru saja mendarat dari pesawat yang mereka tumpangi.
Lutfi hanya mengelengkan kepala sambil tersenyum kecil, dia lalu merangkul radika dan membawanya berjalan menjauhi pesawat pribadinya.
" senang banget ya kamu sampai teriak - teriak gitu " ucap lutfi dengan nada geli.
" Iya dong aku senang banget karena bisa pulang lebih cepat, aku kangen rumah " ucap radika senang, matanya masih berbinar - binar bahagia.
" Kangen rumah atau kangen ... Aww ... Sakit rad " pekik lutfi sambil mengelus lengannya yang di cubit oleh radika, niatnya untuk menjahili radika malam lengannya yang jadi sasaran cubitan pedas milik radika.
Radika terkekeh geli, dia memang suka sekali mencubit lengan atau pinggang lutfi bila di jahili oleh nya.
" lagian kaka suka banget ngejahili aku " ucap radika dia mengembungkan pipinya kesal.
Lutfi yang melihat tingkah kekanakan radika pun mengerutkan keningnya.
" kamu kenapa jadi kekanakan begini " ucap lutfi, dia memang merasa bahwa belakangan ini sifat radika berubah menjadi kekanakan dan emosinya juga sering naik turun.
" aku gak kaya kekanakan kok ka mungkin perasaan kaka aja kali " ucap radika.
" tapi kamu memang kaya gitu rad, emosi mu juga sering naik turun " ucap lutfi tetap kekeh dengan pendiriannya.
" masa sih kok aku ... Huek " radika menutup mulutnya, perutnya tiba - tiba bergejolak.
Lutfi pun ikut berhenti saat melihat radika berhenti sambil menutup mulutnya.
" Kamu kenapa rad " ucap lutfi khawatir, sementara radika masih di posisi semula berdiri dengan tangan membekap mulutnya.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya radika menarik tangannya yang semula berada di mulutnya.
" gak aku gak papa kok kak, cuman mual aja tadi. " ucap radika, dia lalu mengandeng lengan lutfi untuk kembali berjalan.
Namun baru beberapa langkah, radika kembali membekap mulutnya dan matanya mencari - cari letak toilet.
Tanpa sempat berpamitan dengan lutfi, dia buru - buru berlari menuju toilet yang tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Dan untunglah lutfi bisa segera mengerti kondisi disekitarnya, dia mengikuti radika tanpa banyak berbicara dan menunggu di kursi tunggu yang tidak jauh dari toilet itu.
Radika buru - buru menuju wastafel dan berusaha memuntahkan isi perutnya yang hanya berupa cairan putih.
Huek huek
Perutnya terasa di aduk - aduk dan itu sangat menyiksa menurutnya, setelah merasa baikan dia lalu mencuci mulutnya dan juga wajahnya agar terlihat lebih fresh.
Beruntung toilet ini sedang kosong sehingga tidak ada yang melihatnya tadi.
" ada apa dengan aku sebenarnya " batin radika.
Dan tanpa disadarinya seseorang sedang mengikutinya dari tadi dan sekarang orang itu berada tepat di belakangnya.
Dan ketika radika melihat ke arah kaca matanya membulat sempurna dan dirinya di liputi rasa ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Titipan (Selesai)
RomanceBagi sebagian orang menikah adalah hal terindah, dalam hidup kita. Tetapi itu tidak berlaku bagi Radika Yolanda Amelia. Ia terpaksa menikah dengan Dicky Fajar Naufal atas permintaan sahabatnya sebelum dia meninggal. Padahal Dicky adalah orang yang s...