Part 21 ~ {Pergi}

22.9K 772 9
                                    

Warning : Part ini belum di edit maaf ya klo ada typo

Happy reading
-----------☆☆☆-----------

2 hari kemudian.

" barang - barang nya udah siap rad?" tanya dicky.

" Iya sudah kak " balas radika dia lalu menarik resleting koper miliknya.

Hari ini dia akan terbang ke chicago, setelah melewati perdebatan yang panjang dan melelahkan akhirnya dia menyerah dengan keputusan dicky yang menyuruhnya untuk menerima tawaran peter.

alasanya adalah " peter sahabatku jadi sudah sepatutnya aku membantunya " itulah jawaban dicky saat radika menanyakan alasan mengapa dia begitu ngotot menyuruhnya untuk terbang ke US

Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, mereka pun segera pergi ke bandara karena pesawat yang akan di tumpangi radika dan lutfi akan take off 1 jam lagi.

" Lutfi udah dimana rad? " tanya dicky

Mereka sedang berada di dalam mobil dan dalam perjalanan menuju bandara.

" katanya udah nyampe bandara ka " ucap radika

" oh bilang ke lutfi 15 menit lagi kita nyampe " ucap dicky.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

*Bandara soekarno hatta*

" kamu yakin sama rencana ini " ucap seorang pria dengan setelan jas rapi kepada wanita yang berdiri disampingnya.

" aku yakin sekali, dan setelah hari ini tidak akan ada lagi kebahagiaan dalam hidupnya " ucap wanita itu dengan seringayan yang tergambar jelas di wajahnya.

Lalu mereka berdua segera pergi dari tempat itu sebelum ada yang mengenali siapa mereka.

*Ruang tunggu keberangkatan*

" Feli gak boleh nakal ya sama mama " ucap lutfi yang sedang berjongkok di hadapan felicia - putri kecilnya -.

" siap ayah " ucap feli dan menirukan gaya seseorang yang sedang memberi hormat.

Lutfi dan azila pun terkekeh melihat tingkah putrinya itu. Felicia yang baru berusia 4 tahun terlihat jauh lebih dewasa dari pada anak - anak seumurannya, meski terkadang tingkahnya juga bisa berubah menjadi manja.

" mungkin gen ibunya menurun pada feli "
Itulah yang dipikirkan lutfi bila melihat felicia sekarang, dia memang benar - benar duplikat azura. Azura juga terlihat dewasa dari umur nya yang sebenarnya, dan itu lah salah satu alasan lutfi jatuh cinta dengan azura.

" ayah " lamunan lutfi buyar saat sebuah tangan mungil menangkup kedua pipinya.

" jangan nangis " ucap feli dan tangan mungilnya menghapus air mata yang entah kapan telah jatuh di pipinya.

Lutfi pun segera berdiri dan sekarang dia berpindah kehadapan azila, azila pun segera berhambur kedalam pelukan lutfi yang menurutnya terasa menenangkan.

" jaga dirimu " bisiknya di telinga azila.

" Kaka juga " balas azila. Mereka saling berpelukan selama beberapa detik.

" ka boleh aku minta satu hal " ucap azila, saat pelukan mereka telah merengang.

" apa " ucap lutfi matanya memandang azila intens.

" bisakah kaka tanyakan pada radika nanti, bagaimana kejadian yang sebenarnya mengenai kematian ka azura " ucap azila dengan tatapan memohon.

Lutfi sempat membeku selama beberapa detik, dia ingin membantah tetapi di urungkannya saat melihat tatapan memohon yang di tunjukan azila.

Dia pun menghembuskan nafas gusar, " baiklah akan kakak tanyakan nanti " ucap lutfi.

Mata azila pun berbinar senang, dia lalu tersenyum bahagia.

" ya udah aku pulang dulu ya, feli sayang yuk kita pulang " ucal azila, dia lalu memegang tangan mungil felicia.

" yuk ma, bay papa " ucap feli, mereka pun berjalan menjauhi lutfi. Lutfi pun memandang kepergian mereka.

5 menit kemudian

Radika dan dicky baru saja sampai di bandara, Setelah memarkirkan mobil mereka pun memasuki bandara.

Awalnya Radika ingin membawa koper miliknya sendiri tetapi dicky tidak mengijinkannya, alhasil dia pun hanya bisa pasrah dan membiarkan dicky membawa kopernya dan dia hanya membawa sebuah tas selempang di bahunya.

Saat memasuki bandara tangan dicky selalu bertenger manis di pinggangnya, awalnya Radika merasa risih namun dicky tetap engan melepaskan rangkulannya.

" ka lutfi " panggil radika pada seseorang yang sedang duduk dan memainkan ponselnya tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Orang itu pun mengangkat wajahnya dan melihat dicky dan radika sedang berdiri tidak jauh darinya.

" hai Dic, hai rad " sapa lutfi dia lalu berdiri dan menghampiri pasangan itu.

" udah lama " Sapan dicky.
" tidak juga " balas lutfi dan mengangkat bahunya.

" gue titip istri gue ya, awas lo jangan macam - macam " ancam dicky, alhasil dia mendapat plototan tajam dan siku radika di perutnya.

Lutfi pun terkekeh, di dalam hatinya dia sangat senang melihat hubungan dicky dan radika yang semakin dekat.

" semoga tidak ada yang memisahkan kalian lagi " batin lutfi.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Setelah mengantarkan radika ke bandara dicky segera bergegas ke kantornya, tadi saat di ingin menemani radika sampai pesawatnya berangkat dia justru mendapat telpon dari sekertarisnya kalau ada masalah di bagian keuangan kantor dan harus segera di tangani.

Dia segera menaiki mobilnya dan memicu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

" Apa!! kenapa bisa ada selisih sebesar itu, coba kamu cek lagi. " ucap dicky.
" iya 10 menit lagi saya sampai " ucap dicky dan langsung mematikan telponnya.

Sial

Dia pun memacu kendaraannya semakin cepat, namun saat menginjak pedal rem, rem nya justru tidak berfungsi.

Dan di saat di dilanda rasa panik sebuah cahaya datang dari arah berlawanan dan

Brakk

* ruang tunggu keberangkatan bandara *

Lutfi dan Radika masih duduk di ruang tunggu, pesawat mereka mengalami kemunduran jam penerbangan selama 30 menit.

" Rad " panggil lutfi.

Radika yang sedang membaca novel pun mengangkat wajahnya, dan dia melirik lutfi seakan berkata " apa "

" emm boleh tanya sesuatu " tanya lutfi.

" iya boleh " ucap radika dia lalu menutup novelnya setelah sebelumnya memberika batas pada bacaannya.

"emm bisa aku tau ke - kejadian yang sebenarnya me - ngenai kecelakaan yang menyebabkan kematian azura " tanya lutfi

Tubuh radika menegang, dan itu tidak luput dari perhatian lutfi.

" eh em rad aku --- " belum sempat ucapannya selesai, radika sudah memotongnya terlebih dahulu.

" tidak apa - apa kok kak " ucap radika, dia pun memberikan senyum kepada lutfi.

" sebenarnya ..... "

* tbc

----------☆☆☆---------

Fyuh 'Lap keringat', akhirnya part ini bisa selesai juga.
Maap kan saya yaa baru bisa update, jujur saya lagi terkena penyakit malas ngetik.

Adakah yang masih nunguin cerita author ini ..
Part kali ini cuman 868 kata maaf ya belum bisa ngasih yang lebih panjang lagi.

Vote dan comment ya..
Oke see you next part ✋

Pernikahan Titipan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang