* flashback, 2 bulan yang lalu
Azura melangkahkan kakinya menuju meja kerja sahabatnya yang ada di lantai 2 tempat mereka bekerja di salah satu perusahaan besar, senyum tidak pernah pudar dari wajahnya.
" Pagi bu azura, mau ketemu ibu radika ya " Elva salah satu karyawan magang menyapanya.
" Iya va aku ada urusan dengan dia " setelah mengucapkan itu dia langsung pamit dan berjalan menuju meja radika.
" Rarad" yang di panggil pun segera mengangkat kepalanya dari depan komputernya.
" Apa az aku lagi sibuk nih " dia kembali mengerjakan pekerjaannya membuat gadis didepannya berdecak kesal.
" Ayolah rad ini udah jam makan siang " radika pun melihat ke jam tangannya, dia lalu menghela nafas dan segera membereskan pekerjaannya.
" Fine, kita makan siang dimana?" azura henya tersenyum dia lalu menarik radika menuju loby kantor mereka, yang ditarik pun hanya mendengus meskipun senyuman mengembang di bibir pink nya.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
" rad, menurutmu ka dicky itu gimana orangnya " radika lalu tersenyum, yap azura memang menyukai dicky tetangga di depan rumah radika.
" dicky orangnya baik, cakep emm cocok lah sama kamu " azura pun tersenyum dia lalu mengambil sebuah buku di dalam tasnya.
" itu apa az " radika memandang buku itu dengan kening yang berkerut dia memang belum pernah melihat buku itu.
Azura lalu memegang salah satu tangan sahabatnya itu dan meletakan buku itu.
" berjanjilah kalau suatu hari nanti ternyata kalian berjodoh, berikan buku ini pada dicky setelah dia membaca semuanya. Tolong taruh buku ini di kamarku, bukan di rumah mamaku melainkan dirumahku yang ada dibandung. Kamu akan tau jawaban dari pertanyaanmu selama ini. "
radika hanya memandang buku itu dia lalu mengangguk dan menyimpan buku itu.
" memang itu isinya apa? diary mu ya az "
Azura terdiam dia lalu kemandang keluar jendela tepatnya ke sebuah taman bunga, radika pun bingung dengan perubahan azura.
" ada yang aneh " batinnya, azura pun menghembuskan nafas panjang.
" itu adalah jawaban dari langkah yang akan ku ambil nanti" radika pun terdiam mendengar jawaban itu, sementara azura tetap melanjutkan makannya sambil melihat ke arah jendela.
" tapi bila kenyataannya kami tidak berjodoh, bagaimana aku memberikan buku ini "
" dengan cinta" kening radika berkerut bingung dengan maksud sahabatnya itu.
" bila di hatimu ada sedikit saja rasa cinta padanya kamu baru boleh memberikan buku itu pada ka dicky, tapi bila tidak buang saja buku itu pada sebuah jurang, atau kuburkan bersama mayatku " radika ingin menyela tetapi dia kehilangan kata-kata nya saat melihat tatapan terluka di mata sahabatnya itu.
" baiklah aku pastikan buku itu akan sampai ke tangan ka dicky itu janjiku " balasnya mantap.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Cukup lama radika menagis dan setelah mendengar mobil dicky melaju pergi, barulah dia keluar dari kamarnya.
Dia lalu memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk pergi kebandung, untunglah dia tinggal di jakarta jadi jarak jakarta bandung tidak terlalu jauh.
Setelah membersihkan dapur dan meja makan dia langsung pergi kebandung.
Sekarang yang dia butuhkan hanyalah ketenangan.
" maaf azura aku belum bisa memenuhi keinginanmu untuk memberikan buku itu pada ka dicky tapi aku janji aku akan memberikannya nanti " batinnya.
*tbc
----------☆☆☆----------
483 kata buat part ini. Author sempat bingung mau nulis apa jadi maaf kan author ya kalo kurang memuaskanoke see you next part ya ....✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Titipan (Selesai)
RomanceBagi sebagian orang menikah adalah hal terindah, dalam hidup kita. Tetapi itu tidak berlaku bagi Radika Yolanda Amelia. Ia terpaksa menikah dengan Dicky Fajar Naufal atas permintaan sahabatnya sebelum dia meninggal. Padahal Dicky adalah orang yang s...