Part 5 ~ {kenyataan}

37.8K 1.3K 5
                                    

Setelah adrian menghilang dari pandangan mereka, dicky pun melepaskan pelukannya.

" Kamu kok tumben kesini rad " ucap dicky.

" Aku laper makan dulu aja ya kak " dicky pun menghembuskan nafas panjang dia lalu mengangguk dan mereka pun kembali ke ruangan dicky yang ada di lantai 15.

Ting

Setelah pintu lift terbuka mereka langsung memasuki lift. Di dalam lift pun tidak ada yang membuka suaranya sampai radika memecahnya dengan sebuah pernyataan yang membuat dicky terdiam.

" azura hebat ya ka dia udah berhasil membuat perusahaan ini berkembang, mungkin kalo dulu kaka gak ngikutin sarannya dia mungkin perusahaan ini gak akan terwujud "

Dicky hanya terdiam dan dia pun tersenyum sembari menerawang jauh ke masa lalu.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

* flash back 5 tahun yang lalu.

Dicky sedang duduk di sebuah kursi taman yang tidak jauh dari komplek rumahnya, dia sedang memikirkan sebuah cara untuk memajukan usaha ayahnya.

Di tempat yang sama radika dan azura sedang berolahraga sore di taman itu, azura yang sedang berlari tanpa sengaja melihat dicky yang sedang duduk di kursi taman dia pun berhenti.

" rad " radika pun menghentikan larinya, keningnya berkerut heran dengan azura yang tiba - tiba berhenti.

" apa an " azura pun memberikan isyarat agar radika mendekat padanya. Radika pun mengikuti perintah azura dia lalu mendekat dan melihat ke arah yang di tunjukan oleh azura.

" ka dicky ngapain ya disana kayanya lagi ada masalah deh, samperin yuk rad " azura lalu menarik tangan radika, radika pun pasrah.

" ka dicky " yang dipanggil pun menoleh kebelakang.

" loh kok ada kalian? " azura pun tersenyum menampilakan deretan giginya.

" kami habis joging ka, kaka ngapain ke sini? " radika pun mengangguk menyetujui pertanyaan azura, memang dicky jarang sekali ke taman dia lebih sering berada di rumah untuk mengatur pekerjaan ayahnya.

Dicky lalu memberikan isyarat agar mereka duduk di sampingnya, mereka pun duduk di samping dicky. Azura yang berada disebelah dicky dan radika berada di sebelah azura.

Dicky lalu menghembuskan nafas panjangnya, dia lalu menceritakan tentang masalahnya.

" Aku lagi ada masalah, papa nyuruh aku untuk mengembangkan bisnis bengkelnya supaya jadi lebih besar dan aku bingung gimana caranya " dia lalu mengusap kepalanya dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi itu.

Radika dan azura pun ikut berfikir bagaimana cara nya.

" aku punya ide " tiba - tiba azura berteriak dan langsung berdiri, spontan radika dan dicky pun bertanya caranya.

Hanya satu kata dan itu berhasil merubah usaha yang di miliki oleh ayahnya dicky, menjadi sebuah perusahaan yang sangat besar.

" Menabung "

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Lamunan dicky pun buyar saat mendengar dentingan pintu lift, mereka lalu berjalan menuju sebuah atau malah satu - satunya ruangan yang ada dilantai itu.

Saat mereka menuju ruangan, dicky sempat melihat ke meja kerja sekretarisnya dan ternyata keysa sedang tidak ada di mejanya.

" fyuh syukur lah jadi aku tidak susah - susah berbohong lagi " batinnya.

mereka lalu memasuki ruangan yang di dominasi dengan warna abu - abu dan hitam itu, radika lalu berjalan menuju sofa dan segera menyiapkan makan siang mereka.

Mereka pun makan dalam diam, sampai suara radika memecah keheningan itu.

" Kak, aku mau minta ijin "

*tbc
-----------☆☆☆-----------

Hay author balik lagi hua maaf ya slow update soalnya author lagi uas doain ya biar hasilnya bagus.

Aminn.

483 kata buat part ini gimana panjang belom, udah ah author kebanyakan ngomongnya.

Oke see you next part ✋

Pernikahan Titipan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang