bad all day

11.7K 792 13
                                    

Max pov

Flashback

Sedari Aku tadi dari candid. Aku segera menuju ke toilet. Pasalnya Sedari yadi Aku ingin buang air kecil. Tapi Aku tak menemukan toiletnya berada. 

Tiba Tiba datang wanita memakai dress merah di atas lutut

Victoria

Aku pun berusaha menghindarinya.

"Mau kemana Kau grenlane ?" Tanyanya meneriakiku

Aku tak mengubris perkataanya. 

Dan sialnya Aku sekarang berada di pojok ruangan yang banyak sekali orang. 

Wanita itu terus  menghampiriku dari dulu, Aku sendiri tak tau bagaimana pola pikirannya. 

"Hai grenlane?" Tanyanya

"Berhenti memanggilku Dengan nama belakang " ucapku

"Mengapa? Toh juga pada akhirnya nanti,  Aku juga yang akan memakai nama belakangmu." Ucapnya

"Itu hanya mimpimu victoria " ucapku

"Itu memang mimpiku Tapi tak Ada satupun mimpiku yang tak terkabul" Ucapnya.

Ia terus menggodaku Sedari tadi membuatku sedikit gerah.  Entahlah mungkin ruanganya panas. 

"Aku akan pergi" ucapku

Sebelum Aku pergi Ia menciumku tak Ada habisnya. 

Sialan.  Jalang!

"Berhenti.. dengar bitch.  Jangan ganggu hidupku lagi,kau lihat wanita yang memakai topeng yang Sama denganku itu?  " ucapku seraya menunjuk candid

Ia melihat arah kemana telunjuku bermain .

"Dia wanitaku" ucapku seraya pergi.

Aku menyadari dan Aku mendengar Ia mengumpat.

"Sialan grenlane! Aku akan mencari wanita itu dan merobeknya bagaikan kertas!" Umpatnya 

Flashback off

Aku membanting setirku kasar.
Dan mengacak rambutku frustasi. 

Bagaimana Aku bisa berkata begitu ke candid.

Lagi pula kenapa Aku harus menariknya Saat berdansa Dengan silver?  Apa hak ku ?

Ini karna perasaan ku yang tak terima Dengan adegan Saat silver memajukan badannya seakan Ia akan berciuman Dengan  candid. 

Aku tak bisa berpikir kenapa Aku melakukannya.  Yang jelas Aku tak suka Ia dekat Dengan pria lain apalagi sampai tubuh mereka memisahkan jarak. 

Silver.  Ia masih saudaraku. Tapi keluarganya bekerja di bidang bisnis, ya bisnis yang sangat besar.  Berbeda Dengan keluargaku yang berlatar belakang penerbangan. 

Ayahku Dengan ayah silver adik kaka.  . Ayahku kakanya.  Sementara ayah dari silver adalah bungsu. 

Aku sudah sampai di apartementku.  Aku membanting tubuhku hingga ambruk ke ranjang tanpa melepas sepatuku. 
Aku menutup mataku.  Sejenak. Ya hanya Sejenak. 

Aku ingin semua yang terjadi hari ini adalah mimpi atau kejadian yang tak pernah Aku alami.  Aku ingin Saat Aku membuka mata, candid masih di dapurku Ia sedang memasak untuku.

Tunggu....

Aku ini kenapa?  Kenapa pikiranku tak lepas darinya. 

Virus Apa yang menempel di tubuhku,, Aku tak pernah merasa segelisah ini. 

Oh c'mon Aku tak mungkin mencintainya...  

Apa yang Aku pikirkan???  Kenapa kata mencintainya yang Aku lontarkan??? 

Aku benar benar gilaa...

Matakupun benar benar lelah hari ini.  KemudiaN semuanya gelap.

Candid pov

1 minggu kemudian....

Semenjak keejadian itu. Aku tak mau Lagi menemuinya, toh Ia juga tak menelfonku atau mengirim pesan. Itu tandanya Ia tak peduli Lagi padaku. 

Hari ini Aku mencoba berjalan jalan.  Sepertinya.Aku ingin ke  cafe coffee .

Aku pun mengambil kunci mobil dan segera menuju lift. 

Lift pun membuka, berdirilah pria dingin Dengan pakaian dan lencana pilotnya itu. Aku tau itu Max, hanya saja Aku bersikap layaknya tak mengenal orang itu.
Dan sialnya,hanya Aku dan dia disini.  Ia sekali Lagi Aku tekankan.  Hanya Aku dan dia

Di lantai selanjutnya masuk wanita Dengan anak kecil. 

Ia lucu sekali, bermata bulat dan berambut pirang. 

Ia melambaikan tanganya.  Kepadaku?  Bukan Bukan.  Ke sebelahku tepat pria dingin itu berdiri. 

"Uncle pilottt " ucapnya.

Lalu anak kecil itu melirik Aku.  Aku tersenyum padanya.

"Uncle?  Apa dia kekasihmu?  Sabgat cantik" ucap anak tersebut.

Apa?  Apa Dia bilang?  Euhh itu membuat pipiku tak terkontrol, darah ku berdesir cepat. 

Sial,  ini pasti karna Aku juga memakai dress hitam. Dan Ia memakai baju pilot Dengan jas hitam. 

Sesampainya di loby.  Aku, dia, dan wanita membawa anak kecil itu keluar. 

Max sempat melirikku dan tertangkap basah olehku.  Namun Aku memalingkan pandanganku darinya. 

Aku masih kesal.

Wanita mana yang tak kesal di sebut murahan? 

---

Aku tau ini pendek: ( Tapi Aku usahain ya.  :' oh Ia vote nya ngurangin ya makin kesinii.  tambahin: " biar author semangat.  Makasih buat yang udah vomment 😘 dan author tau banyak banget pembaca gelapnya :" tolong hargain author :" author cape & harus muter otak buat bikin cerita .

-maaf.curcol.

PSYCOPATH PILOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang