candid -

27.9K 1.1K 30
                                    

Candid pov.

Hari ini Aku  harus menjemput sepupuku di bandara , Ia bernama berlianes hazel. coba kutebak, kalian pasti berpikir Itu adalah nama perempuan yang feminim

uhh Itu adalah nama anak laki laki seumuranku dia sepupuku sekaligus teman kecilku,,kalian ingin tau Ia seperti Apa?  Haha dia begitu konyol tapi sebenarnya ialah yang selalu menguatkanku Jika ada masalah di keeluarga, tapi Aku sudah lama tidak bertemu dengannya selama 3 tahun ini, terakhir Aku bertemu denganya Itu Saat masih sekolah kelas 10 ,

dan sekarang Aku berhasil menyelesaikan s1 ku Dengan hanya membutuhkan waktu 4 Tahun saja,Aku sekarang bekerja sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit negri terbesar disini,meskipun begitu Aku masih kuliah..Aku tinggal di apartment sendiri karna ibuku diindonesia .

Aku pun menyeret tubuhku untuk pergi ke kamar mandi dan bersiap siap menjemput marmut Tanpa bulu Itu.

Kalian tau kenapa Aku menyebutnya begitu?  Ia sangat lucu dan penyayang binatang khususnya marmut.

***
Author pov

Pria Itu menginjakan kaki di sebuah apartement mewah di singapore .
ia turun dari mobil laborghini salento elemento mengkilapnya
Dan masuk ke apartemen itu ,para pelayan mempersilahkannya dengan senyum yang mengembang seakan kagum dengan penampilannya Yang Sudah di pastikan berkelas itu ,sedangkan ia hanya mengacuhkannya .

Ia menghampiri seseorang pegawai Dan memesan sebuah kamar VVIP berkelas mewah Yang Ada pada lantai paling atas gedung itu, ia tidak pernah main main soal masalah seleranya sendiri Yang tinggi.

Saat ia masuk lift ia berpapasan dengan seorang wanita Yang memakai dress putih selutut, dengan ikat pinggang keecil beerwarna hitam dengan make up natural Yang sedang mempeerhatikanya.  Max menatap tajam padanya seakan bertanya 'tidak sopan, menatap seseorang begitu'

Wanita Itu pun tertunduk dan menepuk jidatnya.

Saat telah sampai di kamar mewahnya Dengan disusul pegawai Yang membawa kopernya.  Ia membereskan perlengkapannya.  Dan membawa handuk

"Hari ini sepertinya Aku akan sedikit santai" rancaunya

Ia teringat kembali tentang perempuan yang berpapasan denganya tadi. Jangan harap Max terpesona, Ia justru berpikir

"Bagaimana Aku bisa segedung apartement Dengan Wanita yang tak punya kesopanan begitu? " ketusnya

***
Candid pov

Uuhh yatuhan bagaimana bisa kau bersikap begitu Candid. Kau Bgitu bodohhhh. 
Aku mengumpat diriku sendiri karna ketololanku sendiri .

Flashback

Aku sedang di lift sndiri  dan melihat lift terbuka di lantai bawah sebelum Aku keeluar Aku melihat pria, memakai seragam pilot Dileengkapi lencana, mata biru laut nya dan badan atletis tak lupa kulitnya yang putih barat.
Aku melamun

'Tuhan bagaimana kau menciptakan makhluk seperti ini? Sedang bahagiakah dirimu Saat menciptakanya? " batinku

Lamunan ku tersadar Saat Ia menatapku seakan mengartikan bahwa Aku tak sopan menatapnya begitu.  Aku pun menunduk dan memukul dahiku sendiri

Tuhan kutuk Aku jadi batu.  Bagaimana Ia tidak ilfeel melihatku Dengan tatapan begitu,seakan Aku wanita murahan  yang terpesona melihatnya.

Flashback off

Aku pun menancapkan gas pada  mobil ferrari white ku Itu dan menuju ke bandara.

***

Max pov.

Aku Sedang di apartment tak ada yang mesti kulakukan dan Aku tahu ini membosankan seperti orang bodoh yang  tidak punya tujuan hidup, mati saja kalau begitu.  Akupun mengambil iphone ku dan menghubungu seseorang

"Apa Aku bisa bekerja Hari ini saja" ucapku

"Bukankah kau baru saja sampai?" Tanyanya

Aku memutar dua bola mataku,, banyak omong .

"Persetan Dengan Aku baru sampai, Aku bosan disini, tujuanku ke singapore hanya untuk kerja.  Siapkan jadwal Apa saja yang harus Aku landasi, lalu kirim lewat emailku,nantti Aku kirim alamat email ku setelah ini  " ucapku lalu mematikan ttelfon secara sepihak.

To:  simon

Maxgren666@gmail.com

Send

Akupun segera berganti pakaian kerjaku.

Dan keluar dari apartement ini. menuju bandara. 

Sesampainya disana Aku bertemu simon

"Jadwalnya sudah Aku kirim" ucapnya. 

Aku mengangguk

"Trimakasih,nanti Aku cek" jawabku.

Aku menengok kesebelah kanan.  Melihat perempuan yang tadi berpapasan denganku Sedang memeluk pria. Ya mungkin prianya,. 

Menjijikan, depan publik melakukan pelukan begittu, dasar kekanakan.  Batinku

Akupun tersadar. 

Aku ini kenapa? toh Apa urusannya denganku .tidak penting, tidak akan mengungtungkan .

Aku pun segera pergi ke ruangan josh, dan menanyakan siapa yang akan menjadi kop pilot bersamaku,,Hari ini Aku akan pergi keluar kota. 

***
Candid pov

Selesai memakirkan mobilku aku melihat pria memakai kemeja kotak kotak merah sedang tersenyum padaku, senyumku mengembang dan memluknya erat

"hazellll omghdbhsjsj aku sangat merrindukanmu ,oh lihatlah kau bahkan melebihi tinggiku,yatuhan " ucapku .

Dia mengelus rambutku .

"Dan kau tetap sama bersikap kekanakan begitu," ucapnya

Membuatku memajukan bibirku .
"Lihatlah kau ini adalah sepupuku yang paling menggemaskan " ucapnya lagi

aku menyengir dan berkata

"Kau bisa saja,hehe bukankah hanya aku sepupumu satu satunya bodoh!" Umpatku .

Dia memasang muka baby face

"Baiklah diamana kau akan tinggal ? " tanyaku

"Sebenarnya aku ingin bersebelahan kamar apartement denganmu ,tapi aku sudah memesan di apartement lain" muka sendu nya dipasangnya. Dan aku tak tahan ingin tertawa .

Dia begitu menggelikan, bilang padaku jika aku kekanakan,dia melebihi diriku bodoh .hahahha

"baiklah ,Kau membawa mobil ke singapore?" tanyaku lagi

"Aku membawanya tapi lewat kapal pesiar" jawabnya.

"Baiklah bagaimana kita ke mall,membeli perlengkapanmu.berapa lama kau disini?" Tanyaku lagi

"Hanya 2 bulan, bulan selanjutnya Aku harus ke paris, biasa membuka pameran lukisan" jawabnya.

Oh Ia Aku lupa Ia adalah seorang pelukis sekaligus dancer modern. 
Aku hanya ber Oh ria. 

Dan Aku menatapnya devil.

"Sudah mempunyai gadis huh? " tanyaku. 

Dia hanya tersenyum kuda padaku.

"Akan ku ceritakan nanti" ucanya

"Hahhahaha bagaimana bisa perempuan Itu suka pria marmut sepertimu?" Tawaku meledak. 

"Tapi Aku tampan" jawabnya Dengan bangga.

"Masa bodoh dengan dirimu yang menganggap tampan, i dont care you know" ucapku menahan tawa.

"Persetan" kesalnya

Dan Aku tertawa sampai tak reda reda.

Kita pun menuju ke mall membeli peerleengkapan untuk marmut tanpa bulu ini.

PSYCOPATH PILOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang