Fifth: Please

455 59 32
                                    

.
.
.
.
"Ayo jalan!" Ajak David saat dirinya sudah berjalan ke arah mobil.

"Lo ngapain bawa mobil?" Sella masuk mobil dibukakan oleh David. David pula yang memasangkan seat belt nya. Benar-benar berbeda sikap David ini.

"Biar lo gak kedinginan. Ini malem. Gue takut lo sakit" jawab David dengan senyum manisnya.

"Oh" Sella tak tahu harus berkomentar apa lagi. Temannya itu sungguh sangat aneh. Selalu saja ia bersikap manis kepada Sella tetapi dengan orang lain sangat dingin.

*****

David membawa Sella ke pasar malam. Di sana mereka mencoba berbagai macam permainan yang ada. Sella sangat senang sekali. Karena memang dari dulu ia sangat suka pasar malam.

"David!!! Gue seneng bangeettt Dav!" Teriak Sella saat tiba di pasar malam dengan meloncat-loncat seperti anak kecil.

"Yaudah kalo lo seneng aku kita main" ajak David sembari menggandeng tangan Sella.

"Gak usah gandengan juga kali" sahut Sella yang tidak nyaman.

"Biar lo gak ilang" jawab David singkat.

"Dih emang gue anak kecil apa" balas Sella dengan cuek.

*****

Mereka membeli permen kapas dan naik bianglala. Saat di atas, Sella sibuk selfie-selfie sendiri. Sedangkan David merasa tak dianggap karena diabaikan.

"Gue merasa gak dianggep" celetuk David tiba-tiba yang membuat Sella menghentikan aktivitas selfie-selfie rianya.

"Yaudah ayo foto bareng gue. Mau gak?" Ajak Sella dengan senyum manisnya.

"Mau banget lah! Kesempatan emas ini namanya! Hahaha" sahut David.

Mereka pun berfoto dalam berbagai pose. Tapi no alay. Setelah puas bermain, mereka pun mengakhirinya dan berniat untuk pulang.

"Sel kita ke permainan itu dulu yok!" David mengajak Sella yang sudah lelah ke arah permainan mengambil boneka.

"Lo mau boneka yang apa?" Tanya David dengan semangat.

"Hmm.. buat gue? Emang lo bisa?" Sella memasang senyum mengejek kepada David. Padahal hatinya sudah dari tadi dangdutan terus.

"Bukan. Buat Bi Imah di rumah! Ya iyalah buat lo! Ya bisalah!" Muka David berubah menjadi kecut karena diejek oleh Sella.

Mata Sella pun menelusuri semua rupa boneka yang ada dalam kotak tersebut. Bibirnya tersenyum ketika ia melihat boneka baymax warna putih yang ukuran tidak terlalu kecil berada di sana.

"Oke. Kalo gitu gue mau yang boneka baymax itu. Lucu banget Dav!" Ucap Sella kegirangan.

David pun tersenyum melihat tingkah laku Sella. Ia mulai bergerak menjalankan mesinnya mengambil boneka itu. Tapi sayang gagal. Setelah percobaan yang ketiga ia masih gagal.
"Udah deh Dav. Kalo gak bisa gakpapa. Nanti kan bisa beli di toko" ucap Sella dengan tersenyum.

"Nggak ah. Gue mau berusaha buat lo. Kalo beli mah gak seru. Gak ada perjuangannya!" Ucap David dengan mantap.

"Semangat David!" Sella tiba-tiba menyemangati David dan memberikan senyum terindahnya untuk David.

David sempat kaget mendengar Sella menyemangatinya. Karena jarang sekali gadis itu peduli dengannya. Sangat sangat sangat sulit untuk peka dengan perasaannya.

Akhirnya.... yak! David bisa mendapatkan boneka itu!

"Yeay! Lo bisa Dav!" Sella berteriak heboh ketika David memberikan boneka itu untuknya.

What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang