Thirteenth: Get well soon

354 37 1
                                    

.
.
.
.
Sudah 2 hari ini Sella tidak masuk sekolah. Gadis itu absen. Dia sakit. Entah sakit apa yang dideritanya. David pun belum tau kebenarannya. Setiap kali David mencoba menelpon Sella, gadis itu hanya mengatakan ia baik-baik saja.

David tentu saja tidak percaya. Dia segera merogoh ke dalam saku celananya. Mengambil ponselnya. Jari-jarinya mulai mengetikkan angka-angka nomor hp Sella. Sepertinya David sudah lihai dan hapal dengan nomor hp gadis itu.

"Hallo? Kenapa lagi Dav?" Tanya gadis itu dengan suara seraknya.

"Lo sakit apa sih Sel. Udah 2 hari lo gak masuk. Sepi di sini kalau gak ada lo" balas David dengan menggerutu.

"Gue kan udah bilang. Gue baik-baik aja. Harus berapa kali sih gue bilang gitu ke lo" Suara Sella terdengar seperti orang yang sakit parah. Sangat lemas. Sepertinya ia malas berbicara dengan David.

"Gue gak percaya! Pokoknya nanti habis pulang sekolah gue langsung otw rumah lo. Gue mau cek keadaan lo langsung! Gak pake tolak-menolak kaya magnet!" Tutur David yang langsung mematikan sambungannya.

'Ck. Selalu aja gak pernah ngehargain gue' David mendecak kesal. Bahkan buku yang ada di mejanya, ia banting keras-keras. Sampai-sampai seluruh teman-temannya terjingkat kaget.

"Woy sellaaaww bruh. Lo kenapa lagi? Bulanan? PMS gitu? Gue beliin kiranti mau gak?" Celetuk Ari seenaknya saja.

"Gue mau juga dong Ri. Rasa Stroberi ya" sahut Zio yang membuat kelompoknya ternganga mendengar ucapan lelaki itu. Memangnya dia pikir susu UHT apa pake rasa-rasa.

"Itu minuman khusus dateng bulan bego!" Dewa yang sudah amat sangat muak dengan kecerdasan Zio tingkat profesor itu langsung melemparkan pulpen ke arah kepalanya. Zio sontak saja mengaduh kesakitan sambil memaki-maki Dewa dan mengeluarkan segala macam kutukannya.

"Pasti Sella lagi" ucap Wendi yang tenang sendiri dari tadi. Muka David semakin memerah mendengar nama gadis itu.

"Iya. Dia sakit dan selalu aja gak ngehargain posisi gue. Gue kan juga pengen tau kondisi dia. Tuh cewek terlalu pinter atau gimana sampai-sampai rasa khawatir gue gak pernah dia anggep serius" Ujar David dengan kesal. Ia benar-benar kesal dengan sikap Sella. Teman-temannya pun langsung tertawa melihat reaksi David yang begitu cemas akan Sella. Padahal gadis yang dicemaskannya sama sekali tidak memperdulikan keberadaannya. Memang lucu sekali.

*****

"Tante Rena sama Om Anggara kemana Sel?" Tanya David yang sudah dipersilakan duduk oleh Sella. Gadis itu benar-benar tidak beres. Mukanya pucat sekali. Dalam suhu udara Jakarta yang begitu panas dia tetap memakai jaket ekstra double.
"Ke luar kota sama Salsa juga. Ada urusan mendadak sama keluarga" balas Sella yang langsung menyuguhkan minuman untuk David.

"Lo sendirian? Ini juga lo gitu yang buat?" Tanya lelaki itu lagi sembari menunjukkan minuman yang disuguhkan oleh Sella."Nggak. Itu yang buatin Bi Sumi" balas Sella dengan nada serak-serak seperti kodok.

"Lo udah baikan? Coba gue cek" ucap David sambil memegang kening Sella. Bergaya ala-ala dokter. "Gapapa" balas Sella yang langsung menepis tangan David jauh-jauh. "Badan lo masih anget Sel. Lo demam deh kayaknya. Lo udah makan?" Sella langsung menggeleng pelan.

"Non Sella teh gak mau makan dari tadi pagi Den" sahut Bi Sumi yang sedang mengelap-elap meja.

"Ya ampun Sel! Lo tuh gimana sih! Lo udah sakit kenapa nggak mau makan! Kalo gini caranya gimana lo mau sembuh Sella" David langsung  panik ketika mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Bi Sumi. Pembantu rumah tangga keluarga Sella itu pun ikut tersenyum melihat tingkah David yang begitu khawatir dengan anak majikannya itu.

What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang