Velove Pouv
Ini sudah seminggu setelah kejadian gagal bolosnya Vero. Kalo inget bagaimana wajah cemberut Vero dari pulang sekolah sampai dirumah, lucu banget. Apalagi pas dia tau kalau gue emang sengaja membuatnya tidak jadi bolos. Wajah marah dan bersalahnya campur aduk jadi satu wkwk.
Hubunganku dengan Bayu baik-baik saja. Sekarang kita sering ketemu dan banyak melontarkan candaan seputar cinta malah kadang gue pernah digombalin.
Dan sekarang, beberapa menit lagi, dia akan sampai dirumah gue. Untuk apa? Ya ketemu sama pacarnya lah. Ups.. Bukan pacar, eh maksudnya belum jadi pacar. Harapan gue sih secepatnya.
"Assalamu'alaikum.." Itu pasti Bayu. Gue langsung lari ke pintu utama.
"Wa'alaikum salam.." Apa pintu rumah gue ini menghubungkan ke Surga? Kenapa pas buka pintu, gue langsung melihat pangeran? Ah Lebay gue. Tapi gila! Bayu ganteng pake banget. Wanginya..... Emmm kayak habis mandi parfum.
"Love..." Panggilan Bayu membuyarkan keterpesonaanku padanya.
"Eh iya. Masuk Bay" Kami pun duduk diruang tamu yang sudah ada laptop dan cemilan.
Alasan Bayu kesini adalah untuk tukeran video kpop.
"Nih harddisk gue. Kalo muat, isiin semua yang lo punya." Niat banget bang, minta aja pake harddisk segala.
Gue pun mulai mengcopy yang gue punya ke harddisk Bayu. Ditengah kegiatanku, tokoh antagonis pun datang. Mama dan kakak gue.
"Wah bagus yaa... Udah berani bawa laki-laki pulang." Tuh kan salah lagi. Kak Jessica aja yang sering bawa pacarnya kerumah ngga papa. Kalau gue aja, mulutnya nyinyir gitu. Astagfirllah. Dosa ngatain Mama sendiri Love.
"Wih, ganteng tuh, Love." Yaiyalah ganteng.
"Emm siang tante, kak.." Ngga usah dimanisin Bay kalau sama kakak gue, entar lo diembat lagi.
"Punya teman cowok semua. Punya bakat ngrayu cowok ya?" Jleb. Perkataan Mama gue langsung menohok hatiku. Segitunya Mama ngga suka sama gue?
"MAMA!" Suara bariton milik Papa itu mengintrupsi cemoohan Mama.
"Love, kerumah Vero aja dulu." ujar Papa melembut.
Bayu langsung mengerutkan keningnya.
"Bay, kita kerumah Vero aja." Gue mengemasi barang-barang yang dibutuhkan -laptop dan harddisk-
"Permisi Om, tante" Ucap Bayu sopan.
Kami pun keluar dari neraka dunia tersebut. Rumah Vero hanya didepan rumah gue, jadi jalan kaki aja bisa. Di perjalanan kerumah Vero, kami hanya diam.
"Assalamu'alaikum.." salamku setelah sampai dirumah Vero, gue langsung nyelonong aja.
"Love, belum disuruh masuk juga." Ucap Vero mengingatkan.
"Udah masuk aja. Ini itu udah seperti rumah kedua gue. Duduk." Iya rumah Vero seperti rumah kedua gue. Gua pernah malah sering tidur disini, bahkan waktu gue lebih banyak disini dibandinh dirumah.
"Kalau dimarahin yang punya rumah, gue ngga ikutan loh." Ucap Bayu mewanti-wanti.
"Ngga akan. Santai aja lagi. Bentar gue panggilin Aziz, adeknya Vero." Bayu hanya mengangguk.
"Ziz!" teriakku. Yang keluar bukannya Aziz malah Bunda.
"Aziznya belum pulang, Love. Kenapa?" Tanya Bunda. "Loh, ada tamu toh, Siapa itu Love? Pacarmu ya? Ganteng banget, Love." Dasar mata wanita kalah liat yang bening dikit aja, langsung paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
VeloVero
Teen FictionPersahabatan yang sudah dibina Vero dan Velove, masih berjalan sampai detik ini. Namun, persahabatan mereka diuji dengan adanya orang ketiga yakni Bayu, yang mencoba memisahkan mereka. Bukan memisahkan, tapi lebih tepatnya adalah, Bayu cemburu denga...