"Assalamu'alaikum..." Efendi memasuki rumahnya dengan menggendong gadis mungil.
Niken sempat kaget dengan apa yang dia lihat.
"Itu anak siapa, Pa?" Tanya Niken.
"Ini anak Mira, dan mulai sekarang akan kita asuh." Jawab Efendi bahagia, lalu merunduk mensejajarkan wajahnya dengan anak kecil di samping Niken yang usianya baru 2 tahun.
"Jessica sayang, sekarang kamu punya teman sayang." Ucap Efendi dengan mengelus pipi Jessica.
"Maksud Papa.... Ini anak Papa dan Mira?" tanpa disuruh, air mata Niken turun membasahi pipi.
"Bukan, Ma. Duduk dulu, Papa jelasin." Efendi mengajak Niken duduk tapi Niken menolak.
"Tidak. Ini sudah malam. Waktunya Jessica tidur." Niken langsung menggendong Jessica masuk ke kamar.
**
Hari ini Vero dan Velove berangkat sekolah seperti biasa naik sepeda. Yang tidak biasa adalah raut wajah bahagia yang terpasang di wajah Velove.
"Sinting ya, No?" Ejek Vero setelah memparkirkan sepedanya.
"Ngga pernah jatuh cinta ya?" Velove mengejeknya balik, dan meninggalkan Vero diparkiran sendiri.
"Jatuh cinta ngga gitu juga kali." gumam Vero.
--
"DIN!!" Bayu memanggil Udin yang baru saja memparkir motornya di parkiran sekolah.
"Kenapa Bay?" Tanya Udin.
"Gue mau crita sama lo.. hosh..hosh.." Ucap Bayu sambil mengatur nafasnya. Pasalnya pada saat menghampiri Udin tadi, dia berlari.
"Gue... Gue udah jadian sama Velove." Ucap Bayu sambil menyunggingkan senyum manisnya.
"Huh? Sumpah lo?" Bayu mengangguk.
"Oke berarti uang jajan gue hari ini akan terselamatkan" Udin menyunggingkan senyuman jahat.
"Maksud lo?"
"Traktir gue makan pe'ak! Udah yok cabut ke kelas."
"Huh....?" Bayu langsung cepet-cepet membuka dompetnya. "Yang sabar ya Nak, hari ini kamu tidak akan selamat dan berpindah tangan semua." lirih Bayu.
**
"Sumpah lo?! Lo nggak lagi bohong kan? Ini bukan Aprilmob kan?" Pekik Riza setelah mendengar cerita dari Velove.
Velove menoyor dahi Riza "Bego di piyara. 1 April kan udah lewat, ngapain Aprilmob?"
"Ohmaegat ohmaegat ohmaegat! Velove Cahya Nugraha! Lo harus bayarin gue makan seminggu!" Teriak Riza.
"Woy!" Ilham yang baru berangkat sampai didepan pintu berteriak dan mendekati Riza. "Lo kira ini hutan apa teriak-teriak begitu!"
"Masih pagi, Ham. Jangan ngajak ribut deh." Ujar Riza santai.
"Gue juga males ribut sama lo!" Ilham meletakkan kunci di meja Riza dan Velove, lalu melepas jaket dan tas nya. Kemudian pergi ke tempat duduk paling keramat. Belakang pojok.
Riza pun mengambil kunci motor Ilham yang tertinggal, lalu memasukkan kedalam kantong bajunya.
"Gue nyembunyiin kunci motornya Ilham. Sssttt..." Bisik Riza ditelinga Velove. Velove pun mengangguk senang.
"Jail lo, Za." Velove menonjok lengan Riza. Kemudian mereka berdua terkekeh bareng.
"Love, lo suka Korea kan? Nih gue kasih hardcase nya artis korea. Gue ngga tau yang mana yang lo suka. Jadi gue bawain 5 ini." Ayu tiba-tiba menghentikan candaan Velove dan Riza.
KAMU SEDANG MEMBACA
VeloVero
Teen FictionPersahabatan yang sudah dibina Vero dan Velove, masih berjalan sampai detik ini. Namun, persahabatan mereka diuji dengan adanya orang ketiga yakni Bayu, yang mencoba memisahkan mereka. Bukan memisahkan, tapi lebih tepatnya adalah, Bayu cemburu denga...