Sudah seminggu hubungan Velove dan Bayu semakin membaik sebagai kakak dan adek. Velove sudah menerima Bayu sebagai Kakaknya.
Sekarang adalah acara pindahan rumah Bayu dan Velove ke apartement yang sebelumnya sudah dibersihkan.
"Wih.. Keren banget apartement lo Bay." Takjub Udin. Pasalnya sekarang semua teman dekatnya diundang untuk membantu pindahannya. Nggak banyak yang mereka bawa. Cuma baju dan beberapa barang pribadi, karna memang sudah tersedia semua di apartement.
"Gue boleh nginep disini juga?" Tanya Sidik.
"Nggak!" Tolak Bayu.
"Ah pelit lo!"
"Sorry sorry aja ye, ini bukan tempat penampungan men!"
Mereka terkekeh.
"Ro, boleh bantu gue masukin supermi ke lemari dapur?" Pinta Bayu.
Vero mengangguk, lalu melenggang ke dapur dengan Bayu.
Mereka hanya berdua di dapur. Velove dan Riza sedang dikamar Velove. Entah apa yang mereka benahi, sampe lama banget mereka disana.
"Mana superminya?" tanya Vero.
"Nih" Bayu menyalurkan superminya, Tapi Bayu menahan supermi tersebut.
"Ini kenapa malah ditahan sih?" kesal Vero.
"Ro, gue mau ngomong sama lo." Ucap Bayu.
"Apaan? Gue masih normal Bay."
"Gue juga. Bukan itu maksud gue. Bego!"
"Trus apaan?"
"Lo suka sama Velove?"
Vero membeku dan tergugup. "Ap-apaan sih lo Bay."
"Udah ngaku aja. Gue tau kok dari awal pas gue jadi pacarnya Velove. Gue setuju kalian bersama." Ucap Bayu santai.
"Lo ngomong apaan sih Bay. Udah sini mana superminya." karna gugup, Vero langsung merampas supermi yang ada ditangan Bayu.
"Lo udah dapet restu dari abangnya. Sekarang, giliran lo yang minta ijin sama Velovenya langsung. Good Luck men!" Bayu menepuk pundak Vero untuk memberikan semangat, lalu pergi untuk membenahi yang lain lagi.
**
"Gaesss.... Pesanan dataaang.." Teriak Velove dari pintu utama apartementnya membawa beberapa kotak makan yang berisi ayam goreng.
Semua yang berkumpul di ruang tengah langsung bersorak merdeka. Pasalnya mereka sudah capek dengan kegiatan bebenah tadi, dan sekarang adalah waktunya makan.
Velove membagikan kotak makannya satu-satu.
"Anjiir... Wangi banget men bau ayamnya." Ucap Riza.
"Wangi? Parfumnya ayam rasa apa emang Za?" Tanya Udin.
"Rasa kembang tujuh rupa." Tawa mereka langsung pecah.
**
"Thanks ya udah bantuin bebenah sampe sore gini." Ucap Bayu yang mengantarkan mereka sampai depan pintu.
"Santai lah men. Gue klo ada waktu juga bakal sering main kesini kok." Ucap Irvan.
"Thanks Van, tapi kalo lo nggak kesini gue lebih berterima kasih lagi." Sahut Velove.
"Sialan lo! Ngga ada sayang-sayangnya lo sama temen." keluh Irvan.
"Gue nggak pernah nganggep lo temen gue. Weekk." Velove menjulurkan lidah.
**
"Ah lelahnya......" Velove menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tengah.
"Mandi dulu dek." Suruh Bayu. Gila! Sekarang manggilnya pakai dek-dek an segala.
KAMU SEDANG MEMBACA
VeloVero
Teen FictionPersahabatan yang sudah dibina Vero dan Velove, masih berjalan sampai detik ini. Namun, persahabatan mereka diuji dengan adanya orang ketiga yakni Bayu, yang mencoba memisahkan mereka. Bukan memisahkan, tapi lebih tepatnya adalah, Bayu cemburu denga...