Chapter 16
Kellan menatap dengan seksama seorang wanita di depan mejanya yang tengah duduk menanti persetujuan nya. Rambutnya blonde disanggul rapi dengan kacamata yang membuat wanita itu terkesan berwibawa. Name tag yang menggantung dilehernya bertuliskan Veronica, dia seorang wartawan yang begitu penasaran dengan kasus seorang mafia bernama Vodka. Penjahat dengan sejuta akal yang berhasil CIA bekuk dan kini tengah mendekam di penjara kurang lebih tiga bulan.
Dengan kerja kerasnya Veronica berhasil membujuk Kellan agar ia bisa mewawancarai Vodka.
Kellan memanggil Lilly untuk mengantarkan Veronica kesel tahanan Vodka, Lilly diminta mengawasi mereka berdua karena sesuatu bisa saja terjadi.Di dekat sel tahanan banyak terpasang cctv untuk mengetahui gerak gerik para penghuni sel .
Vodka memang ditempatkan disel special dia punya sel sendiri. Ada dua petugas yang berjaga, kemudian Lilly dan Veronica masuk lebih dalam lagi dan sampai di depan pintu, pintu itu menggunakan sandi, sandi yang hanya diketahui oleh beberapa orang penting di CIA.
Kemudian mereka masuk kedalam otomatis pintu itu tertutup.
Lilly mengawasi percakapan Veronica dan Vodka. VODKA jelas malas meladeni Veronica.
Di tengah pengawasan ponsel Lilly bergetar seseorang menelfonya, sebenarnya ada peraturan khusus bahwa saat bekerja dilarang menghidupkan ponseel . Tapi Lilly lupa ditambah lagi ia merasa tak bisa menolak telfon itu karena dari seseorang yang penting baginya.
Ia pun keluar dari sel dan meninggalkan mereka berdua."Tuan Vodka Campbell atau mungkin lebih tepat nya Frank Campbell? "*sahut Veronica dengan senyuman yang tersungging.
Mata Vodka terbelalak meski tubuh nya tak gentar, dia tak menyangka seorang wartawan mengetahui nama aslinya.
Dia menatap dari balik kaca yang diciptakan sebagai sekat. Mereka berkomunikasi lewat telfon yang tersedia."Apa kau benar-benar belum menyadari siapa aku? "* sahut Veronica, dia menantang si pria berkepala plontos didepan nya untuk mengingat dirinya.
Kemudian Vodka tersenyum.
"Tentu saja aku tidak lupa sayang... lama sekali tak menemuiku hem "*Vodka mengedipkan mata kirinyaKetika Lilly kembali masuk, Veronica sudah selesai dengan pertanyaan nya terhadap Vodka.
"Maaf jika aku meninggalkan mu terlalu lama "
"Oh bukan masalah Mrs Lilly, aku juga sudah selesai "
"Apa dia bekerja sama dengan baik? "
"Yah cukup baik "Mereka berdua meninggalkan sel Vodka.
*****
"Bagaimana aktingku bagus bukan? "*Katia melepaskan rambut palsu dan kacamata yang ia gunakan
"Kau luar biasa Katia, kenapa tidak jadi artis saja hem "*ledek Jackson
"Setidak aku tidak lamban seperti kalian berdua "*matanya menusuk ke pada Jamie yang berkutat dengan laptop nya .
"Kau pikir kau akan berhasil jika aku tak menelfon Lilly? "
" banyak bicara sudah dapat belum kata sandi nya? "* Katia ikut melihat hasil dari rekaman yang tengah diputar di laptop milik Jamie.
Selama ia masuk ke Sel tahanan Katia sudah menyiapkan kamera mini dibalik kacamata yang ia pakai. Teknologi jaman sekarang sangat canggih, dengan kepandaian yang dimiliki Jackson terciptalah kamera merangakap kacamata.
Kata sandi nya berhasil terekam selanjutnya mereka tinggal menyusun rencana untuk pembebasan Vodka.
-------------------
Malam berganti kini Jamie bersiap untuk makan malam yang ia janjikan tadi di telfon dengan Lilly. Kebohongan yang ia ciptakan harus ia wujudkan bukan sekedar bualan semata. Walau bagaimanapun ia harus bisa menaklukkan hati Lilly. Ini demi misi nya.
Jamie menjemput Lilly ke flat nya,
Lilly keluar dengan gaun berwarna merah menyala rambut nya terurai ikal, bibir nya juga berwarna merah dengan higheel berwarna merah pula. Dia terlihat begitu menggoda, Jamie melihat Lilly beberapa kali selalu dengan rambut terikat rapi."Maaf membuat mu menunggu lama "
"Oh bukan masalah, silahkan masuk Princess "*Jamie membukakan pintu mobil untuk nya, Lilly tersenyum malu malu dia merasa sangat istimewa.Tak berapa lama mereka sampai disebuah restoran tepi pantai, restoran nya mengusung tema outdor jadi para pelanggan bisa menikmati keindahan pantai dengan bersantap.
Ini pertama kalinya bagi Lilly, selama ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya dan tak pernah memanjakan diri nya sendiri.
Lagi pula dia juga tidak punya kekasih.Mereka usai memesan makanan, kemudian Jamie memulai pembicaraan sembari menunggu pesanan datang.
"Bagaimana, apa kau suka tempat nya? "
"Tentu.... kau benar-benar sudah berpengalaman yah? "
"Tentu saja, aku selalu tahu tempat tempat yang akan menghasilkan foto yang bagus "Mendengar perkataan itu Lilly memalingkan wajahnya ke pada Jamie dan saat itu pula Jamie memotret nya dengan kameranya.
"Nice, kau terlihat sangat natural! "*Jamie mengacungkan jempolnya
"Apa yang kau lakukan, hapus foto itu !"
"Tidak akan ini foto yang bagus "Mereka saling berebut kamera dan berhenti ketika Pelayan datang menganatarkan makanan.
Kemudian mereka mulai makan, tapi Jamie selalu membidik Lily ketika menurut nya itu akan menghasilkan foto yang bagus.
-------------------------
Mobil Jamie berhenti di depan flat Lilly.
"Terimakasih untuk malam ini "
"Tidak seharusnya aku yang berterimakasih, kau mau menjadi modelku malam ini "
"Tidak ,aku tidak bilang aku setuju soal itu, ini sudah malam aku masuk dulu "*sahut Lilly hendak beranjak dari jok mobil tapi Jamie malah menarik tubuh Lilly kepelukanya.
Lilly sedikit kaget dan berusaha melepaskan diri tapi Jamie memeluknya dengan erat."Aku mencintai mu Lilly... sejak pertama kali aku bertemu dengan mu "*bisik Jamie lembut ditelinga Lilly, kemudian Jamie melonggarkan pelukanya mereka saling tatap dan akhirnya Jamie melumat bibir Lilly dengan lembut, Lilly mulai terbuai dan menikmati perlakuan Jamie.
Jamie menyudahi ciumannya, sebenarnya hal itu membuat Lilly kesal karena dia sangat menikmati hal itu.
"Maafkan aku, aku sudah lancang padamu "*Jamie memasang wajah yang begitu bersalah
"Aku tidak marah, Jamie aku... aku menyukai nya "*Lilly mengakuinya meski malu malu
"Tapi mungkin kau sudah punya pacar "
"Tidak! "*Lilly langsung menjawab"Kalau begitu maukah kau menjadi pacarku? "*pinta Jamie dengan mata berbinar
Lilly mengangguk dan wajahnya berubah menjadi merah padam.
Jamie mencium Lilly kembali dengan lembut tapi Lilly justru lebih bernafsu kini Lilly duduk di pangkuan Jamie. Terus menekan tenguk Jamie agar dia bisa memperdalam ciumannya. Jamie mengacak acak rambut Lilly dengan gemas .Tiba tiba suara klakson mobil membuat mereka terkaget kaget, Lilly segara pindah kejok sebelah.
"Parkirkarkan saja mobilmu di depan flat ku "
Jamie melakukan nya kemudian mereka keluar dari mobil bersama.
Mereka mulai masuk keflat milik Lilly dan meneruskan kembali aktivitas mereka yang tertunda dimobil.*****
Mata Taylor terbelalak melihat foto foto yang Kristen sodor kan padanya.
Dia merasa tidak terima, dikhianati dan terasa sakit di hatinya."Kau membohongi aku ya? Gadis bernama Lilly Collin itu sudah punya pacar lihatlah lagi pula mana mungkin Pattinson tertarik pada gadis biasa seperti dia "*celotah Kristen
"Siapa pria ini? "*dengan nada amarah
"Dia Jamie seorang photograper "
"Hari ini ini tidak usah latihan, aku ada urusan ""Heh Taylor kau mau kemana hah? "
Taylor tak menggubris Kristen dalam benaknya kini dia hanya ingin bertemu dengan Lilly dan dia harus dapat penjelasan dari semua foto foto ini.
Tbc
Vote nya readers dont forget okey!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Is Agent
FanfictionCinta? Apa mungkin aku punya perasaan seperti itu pada gadis keras kepala ini? -Robert Pattinson Aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini ada, tapi aku merasakan cemburu saat melihat dia bersama yang lain.-Kristen Stewart Aku menyukai gadis itu se...