Adera menginjakkan kaki di sekolahnya. Sekolah yang hampir dua tahun ini menjadi rumah kedua. Menurutnya, sekolah ini sangat nyaman, fasilitasnya juga teramat lengkap. Tapi jangan lupakan masalah pembayarannya juga sangat mahal.
XI IPA 1, tulisan itu terpampang jelas di depan Adera. Setelah melewati koridor Adera memakai almameter yang berwarna merah maroon itu kemudian masuk kedalam kelas.
Terlihat masih sepi di kelas Adera, ini sangat jelas mengapa mereka banyak yang belum datang :
Pertama, Adera terlalu pagi;
Kedua, Adera terlalu pagi karena ayahnya masuk kerja pukul 06.00 sedangkan sekolahnya masuk pukul 07.30;
Terakhir, apalagi sekarang UKK sedang berlangsung, jadilah para murid molor.
Adera hanya menaikkan bahu, sudah terbiasa dia seperti ini. Tangannya mengeluarkan buku fisika untuk dipelajari, karena hari ini mapel UKK adalah Fisika.
Satu jam berlalu, tanpa Adera sadari dia sudah membaca tiga buku yang sampai dua ratus empat puluh lima halaman per buku.
Jangan heran karena Adera sangat pintar. Murid-murid Liberty School mulai berhamburan masuk ke kelas. Termasuk sahabat Adera bernama Dinda.
"Morning baby hany ku yang lucu imut nan menggemaskan!" Sapaan pagi seperti ini memang selalu dilontarkan oleh Dinda setiap pagi, hampir satu tahun mereka kenal Dinda selalu seperti ini.
"Pagi kebo," jawab Adera asal tanpa mengubah fokus dari bukunya.
"Eh eh Der, tau nggak sih,"
"Enggak," potong Adera cepat.
"Dera belom selesai, tau nggak sih anak pemilik yayasan katanya mau pindah ke sekolah kita deh! Denger-denger sih ya gitu deh tapi kok anaknya ketua yayasan nggak sekolahan disini dari dulu ya? Katanya juga sih anaknya itu cowok, katanya lagi dia tuh ganteng, katanya Kena tadi siapa gitu namanya gue lupa Der!" Adera sudah terbiasa dengan sikap sahabat barunya ini, dari yang cerewet minta ampun, setiap pagi selalu bergosip ini itu, selalu minta follow back dari artis yang sudah pasti mustahil dan di tambah lagi...
"Dera sumpah ya! Kemaren Noki keren banget gue liat dia perform, lo tau gue diline sama dia, kemarin Dera aaaawwww! Gue bingung ya semalam itu pakek dress apa gue bingung sumpah dan akhirnya mama gue datang merubah segalanya, menjadi lebih indah!"
Curahatan tentang Noki Basmada, gebetannya yang lima bulan dekat tapi belum jadian jadian.
Kadang Dera kasihan terhadap Dinda.
"Pertama, hidup lo kebanyakan katanya dan kayaknya, nyokap lo lebih pantas ketemu Noki," jawab Dera cuek.
"Dera mah gitu sekarang sama dedek yang imut ini!" Jawab Dinda sambil mengerucutkan bibirnya.
"Jijik Dinda!" Dinda hanya tertawa keras karena tau bahwa Dera tidak suka dengan hal yang menye-menye.
"Eh, der tapi kan ini UKK ya masa anak yayasan pindahnya pas uj-"
"Lo lanjut in gue cungkil mata lo!"
"Yyyyeee Dera dasar psikopat!"
***
Adera berjalan melewati koridor kelas IPS. Ia melihat gerombolan cewek sedang melingkar di tengah lapangan outdoor. Dirinya hanya mengedihkan bahu tidak peduli. Ini sudah jam pulang sekolah. Ralat, pulang pagi karena sedang UKK.
Setelah sampai di gerbang, ia berjalan menuju kafe di sebelah sekolahnya. Tidak sedikit yang tahu jika ia bekerja paruh waktu di tempat ini.
Maddock Cafe, tempat tongkrongan anak Liberty School.
YOU ARE READING
About Friend
Novela Juvenil"Kamu ingat? Dulu kamu suka manjat pohon, kamu suka lari-larian, kamu suka jatuh di mana saja. Kamu memiliki banyak luka bekas jatuh. Saya dan kakak kamu dulu yang mengobati, tidak pernah orang lain. Bahkan, mamamu saja tidak mengetahui itu," ucap p...