"Nathan lo bego banget sumpah ya ampun!" Dari tadi selama perjalanan menuju Mall, Kafka hanya menggerutu akibat kebegoannya, kurang lebih begitu kata Kafka.Bagaimana tidak? Tadi kelas mereka sedang ada pelajaran sejarah dan Nathan dengan santainya berbicara begitu!
Jelas saja Bu Endang langsung menendang mereka dari kelas. Sekarang ini mall sedang menjadi tujuan bolos mereka.
Tentu saja dari ide Dinda dan koneksi Nathan sehingga bisa keluar dengan lancar dari Pak Kardi.
"Ya gimana gue tau kalo itu guru sejarahnya kan lo tau gue anak baru!"
"Bego! Kemaren juga waktunya sejarah kan? Malah lo disuruh guru itu perkenalan." Kafka gemas sendiri dengan sepupunya yang satu ini.
"Gue lupa kan yang ada di fikiran gue banyak cewek, jadi mana inget satu satu."
"Jomblo ngenes aja lo bangga."
"Jones teriak jones lo babi gila."
"Gue happynes ih kalo kata Dera."
"Bodoooo."
"Kok lo bisa kabur dari Pak Kardi?"
"Yabisa lah."
"Lo ngerayu dia?"
"Ya jelas dong, Pak Kardi kan cinta sama gue.""Jijik, inget tuh dibawah sama-sama batangan kok sama sama suka!"
"Jorok lo!"
Bagaimana bisa keluar dari pak kadir? Yajelas bisa dong kan ada alasan membeli koran sejarah lagi.
Sekarang, Kafka dan Nathan satu mobil menggunakan mobil Nathan. Dinda yang notabenya terlalu bersemangat langsung ngacir dan menyetir mobil kafka karena situasinya sangat tepat.
Kunci mobil kafka sedang diputar-putar dijarinya. Yaudah tinggal rampas aja! begitu kata Dinda.
Dan yang terakhir. Abhizar sendirian di mobilnya. Pikiran Abhizar tidak ingin ke Mall ia hanya ingin ke rumah sakit.
Akhirnya, ia menyalip dua mobil yang ada di depan. Lebih tepatnya mobil Nathan dan mobil Dinda. Ralat mobil Kafka yang dirampas dengan paksa oleh Dinda.
"Mau kemana tuh Bhizar?" tanya Kafka kepada Nathan.
"Itu bukan arah PIM kan?" ujar nathan.
Handphone Kafka berbunyi menampilkan nama Dinda disana.
"Kafkaaa, itu mobil si Abhizar kemana elah, itu bukan arah PIM bego! Kita ikutin apa tetep ke PIM?" teriak Dinda heboh dari sana, sudah dipastiskan pasti bibirnya manyun sepuluh senti meter.
"Ikutin dulu aja, ini arah rumah sakit yang kemarin kan?" ucap Nathan santai.
"Ikutin Din, kita ke Adera." kata Kafka.
"Eh iya-ya, yaudah gue juga kangen sama my baby hany bye!"
-
Mereka berempat sudah memasuki ruangan rawat inap Adera. Dinda, Nathan dan Kafka duduk di sofa panjang sedangkan Abhizar duduk dikursi kecil disamping Adera.
"Aduh tau deh ya kalian tuh kalo pacaran jangan di depan jomblo gini dong." ucap Dinda kesal, pasalnya hubungannya dengan Noki sedang tidak membaik.
"Lah cowok yang biasa lo kintilin keteknya kemana?" Sindir Kafka enteng.
"Nyangkut di gerobak somay nya mang ujang! Jangan dibahas ngapa, kesel gue." Balas dinda kesal.
"Ciyeee putus cieeee."
YOU ARE READING
About Friend
Novela Juvenil"Kamu ingat? Dulu kamu suka manjat pohon, kamu suka lari-larian, kamu suka jatuh di mana saja. Kamu memiliki banyak luka bekas jatuh. Saya dan kakak kamu dulu yang mengobati, tidak pernah orang lain. Bahkan, mamamu saja tidak mengetahui itu," ucap p...