"Yah, hari ini Dera bareng sama Dinda ya?" izin Adera kepada orangtuanya."Iya Dera, hari ini ayah juga mau ke bank dulu, bank-nya kan juga gak searah sama sekolah Dera, lumayan lah hemat bensin motor ayah, hehe." Adera hanya tertawa kecil.
"Adera," teriak Dinda dari luar. Dinda memang memiliki agama non islam, jadi tidak wajib mengucapkan salam, bukan?
"Bun, Yah, Dera berangkat dulu assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
-
Dinda termasuk anak orang kaya, yaiyalah lah semua murid di Liberty School pasti anak orang kaya, terkecuali Adera. Dan kali ini mereka berangkat menggunakan mobil Honda Jazz berwarna putih milik Dinda. Apa harus punya banyak uang dulu baru bahagia? Percuma banyak uang tapi sedikit kasih sayang. Ya, begitu menurut Adera.
"Morning baby hany ku yang imut nan menggemaskan!" Sapa Dinda seperti biasa dan dijawab:
"Pagi kebo," ya selalu seperti itu.
"Dera Dera, no no, hari ini gue berhasil bangun pagi buktinya jemput lo pagi kan, wle." Memang benar ini masih pukul enam pagi.
"Yayaya, siapa yang nyetir?" tanya Adera. Gadis ini memang tidak mempunyai mobil. Namun, jangan ragukan kemampuannya dalam hal menyetir. Ia sangat handal.
"Lo aja ya Der, gue mau ngasih kabar bebeb Noki."
"Gitu aja terus."
"Jomblo sih."
"Terserah gue sih."
"Jones."
"Happynes."
"Noh, Abizhar udah ngode lo masa lo gapeka."
"Apaan lo sampe Bizhar, Bizhar dia cuma temen gue bego."
Dan perdebatan itu selesai ketika dinda mendapat panggilan dari Noki.
-
Mereka berdua sampai disekolah dan berjalan menuju kelas. Sebelumnya, Adera dan Dinda melewati mading dan melihat hasil nilai.
Namun, bukan hasil nilai yang menjadi sorotan para murid, tapi di depan mading ada seorang pria berdiri dengan santai namun terkesan dingin. Ia mengingat sesuatu, semalam dia diantar oleh pria itu!
"Nathan," bibir Adera berbicara sendiri.
"Lah Der, ngapain dah berdiri disitu ngeliatin apaan sih?" Dinda yang menyadari ada sesuatu langsung mengalihkan pandangan menuju pandangan yang dilihat Adera. Betapa terkejutnya dia melihat seorang selebgram memasuki daerah sekolahnya.
"Omegat, omegat Dera, Dera, gue udah cantik belom? Aduh rambut gue Dera berantakan!" Omel Dinda ketika melihat pria itu.
"Inget Noki woi, dah ah yuk,"
Ketika melewati kerumunan itu, Adera tetap cuek dan tidak memperhatikan sekitar. Akibatnya pun, gadis ini tidak sadar bahwa ia sedang diperhatikan oleh seseorang, dan itu membuat beberapa mata menatapnya dengan pandangan iri.
-
Mereka berdua memasuki kelas dan seperti biasa, masih sepi hanya ada beberapa tas saja yang berada disitu. Tanpa memerdulikan Dinda, ia berjalan sendiri menuju loker yang terletak di dekat koridor kelasnya. Mungkin Dinda sedang mendapatkan panggilan dari Noki.
Tatapan tajam didapatkan oleh Adera disepanjang jalan. Namun gadis ini tetap cuek dan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Begitu sampai di loker, Adera mengeluarkan buku yang akan dipelajari hari ini, karena hari ini sudah mulai normal tidak ada UKK.
YOU ARE READING
About Friend
Novela Juvenil"Kamu ingat? Dulu kamu suka manjat pohon, kamu suka lari-larian, kamu suka jatuh di mana saja. Kamu memiliki banyak luka bekas jatuh. Saya dan kakak kamu dulu yang mengobati, tidak pernah orang lain. Bahkan, mamamu saja tidak mengetahui itu," ucap p...