[Ficlet] Challenge

155 32 43
                                    

Author: zxyqamw (Ex-Member)

Setiap harinya Cafe itu dipadati oleh pengunjung. 'Flow De Memoire Cafe' begitulah orang-orang menyebut cafe itu.

Di cafe itu sudah banyak memori-memori pengunjung yang tersimpan. Mulai dari memori-memori yang ingin selalu mereka ingat dan memori-memori yang berusaha mereka lupakan.

Cafe itu memiliki konsep yang cukup unik. Setiap pengunjung yang datang ke cafe itu selalu menuliskan memori-memori yang mereka alami di cafe itu dan sebelum mereka meninggalkan tempat tersebut memori yang telah mereka tulis di simpan di tempat yang di desain sangat cantik. Itu untuk memori yang ingin selalu mereka ingat, sedangkan untuk memori yang ingin mereka lupakan di simpan di sebuah tong sampah dan di bakar detik itu juga. Sungguh konsep yang sangat unik.

Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu pengunjung cafe itu. Dengan perasaan yang gembira ia menuliskan semua memori indah yang telah ia alami sepanjang hari ini.

Senyumnya tak pernah pudar sejak dari awal ia menorehkan garis tangannya di atas sepucuk kertas.

"Selamat pagi, Eunha-ssi" sapa salah satu pelayan di cafe tersebut.

"Selamat pagi, Jimin-ssi"

Eunha merupakan salah satu pelanggan tetap di cafe itu. Setiap pagi ia pasti selalu menyisihkan waktu luangnya untuk berkunjung ke cafe itu sembari mencari-cari inspirasi. Ya, Eunha adalah seorang penulis.

Entah apa yang membuatnya selalu berkunjung ke tempat itu. Ia hanya menyukainya, karena di tempat itulah pikirannya terus saja mengalir layaknya air sungai yang mengalir dengan derasnya.

Sementara itu, dilain sisi, dibalik meja pantry seorang namja yang tidak lain seorang barista dan juga pemilik cafe tersebut, sedang asyik berkutat dengan mesin kopinya. Baginya mesin kopi adalah sebagian dari hidupnya. Sampai-sampai orang terdekatnya mengatakan kepadanya untuk menikah saja dengan mesin kopinya itu.

Seperti saat ini, namja yang diketahui bernama Jimin tengah berceramah panjang kali lebar di hadapannya.

"Jungkook, apa kau tidak bosan dengan kehidupan mu ini? Setiap hari kau selalu saja berkutat dengan mesin kopi mu itu! Hey dude, apa kau tidak pernah berencana untuk menikah? Apa kau ingin selamanya mendekam di cafe mu ini? Sudah berapa lama kau tidak melihat cahaya matahari? Setiap hari, dari pagi hingga larut malam kau terus saja di sini. Cobalah menghirup udara segar dan carilah perempuan di luar sana," jelas Jimin panjang lebar.

"Tidak usah urusi kehidupan ku. Urus saja kehidupan mu sendiri. Kau seperti tidak memiliki kehidupan saja."

"Atau begini saja ku beri kau tantangan. Kau lihat yeoja di sebelah sana?" Tunjuk Jimin kepada seorang perempuan yang sedang duduk kursi yang berada di pojok cafe tersebut.

"Hm" ucap Jungkook disaat matanya menangkap sosok yang tengah mereka bicarakan.

"Ku tantang kau untuk menjadikannya istrimu dalam

waktu sebulan, bagaimana?"

"Apa-apaan tantangan mu itu! Aku tidak menyukainya, okey? Jadi, aku tidak mempunyai alasan untuk menikahinya. Lagipula pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan"

"Hah! Kau memang sungguh tak asyik. Ayolah. Hitung-hitung untuk membatalkan perjodoham yang tengah keluargamu rencanakan"

Jungkook kemudian berfikir sejenak dikala mendengar perkataan Jimin.

"Tapi, sampai berapa lama? Dan apa yang kudapatkan dari pernikahan itu?" Tanya Jungkook

"Kau cukup melakukannya selama satu tahun dan dalam satu tahun itu cobalah cari perempuan yang benar-benar kau cintai. Dan setelah mendapatkannya kau ceraikan saja Eunha. Soal apa yang kau dapatkan, kau mendapat dua keuntungan. Pertama, kau tidak jadi di jodohkan oleh perempuan yang kau anggap tidak pantas itu dan kedua, kau boleh memiliki mobil ku. Tetapi sebelumnya, jika kau ingin mendapatkan mobilku kau jangan sampai jatuh cinta kepada Eunha, bagaimana?" Tawar Jimin sambil menaik turunkan alisnya.

Dessert MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang