[One-Shot] Café In Love

130 19 11
                                    

Challenge FF Sub-Unit Pattisier:

Nama : Puan/Pupu

User name WP : puan_enyaaa

Judul : Café In Love

Length : One-shot (min. 2000 words)

Tema : Café

Genre : Fluff, Comedy

Main cast(s) : V BTS & Seo Nara (OC)

DL : 05 Juli 2016

"............................."

Aku berjalan menyusuri trotoar dipagi hari yang cukup mendung ini, seraya melirik barisan pertokoan di sebelah kananku. Rintik-rintik hujan turun dengan perlahan membasahi jalanan kota Prancis. Aku cepat-cepat berlari mencari tempat berteduh saat hujan mulai turun dengan derasnya. Langkah kakiku memaksaku memasuki sebuah café yang cukup dekat dari tempatku berdiri.

Kring...

Suara lonceng dipintu berbunyi saat aku mendorongnya untuk memasuki café. Aku langsung mengeringkan baju dan rambutku dengan handuk kecil dari tas selempang kecil ku. Ah kenalkan, aku Seo Nara. Aku seorang freelance fashion designer di salah satu butik di Issy-les-Moulineaux, sebuah wilayah kecil yang lumayan dekat dengan Paris. Ok, kembali pada diriku saat ini.

Aku melihat sekeliling, menatap interior café yang didominasi dengan warna coklat, menambah kesan hangat diruangan besar ramai pelanggan ini. Dengan wallpaper bergambar Eiffel Tower yang diarsir dan warna wallpaper seperti kertas usang, menciptakan kesan vintage di café ini. Samar-samar terhirup aroma kopi dari ruangan ini. Rasanya menyenangkan sekali berada disini.

Melupakan niatku untuk berteduh, aku berjalan menuju salah satu kursi dekat kaca besar, pembatas antara jalan dan ruangan. Posisi yang nyaman untuk melihat pemandangan jalanan bukan?

"Madame, que feriez-vous commander ? Veuillez voir le menu première. (Nyonya, apa Anda akan memesan? Silahkan lihat menunya dahulu.)," seorang pelayan mendatangiku, memberikan buku menu kepadaku yang semula sedang melamun menatap jalanan kota Prancis yang dibasahi air hujan.

Aku tersadar akan lamunanku, menatap sang pelayan lalu tersenyum kecil. "Je vous remercie. Je vais commander plus tard. (Terima kasih. Aku akan memesan nanti.)." jawabku. Pelayan itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan lalu mendatangi pelanggan yang lain.

Kini ku memusatkan pandanganku pada buku menu dihadapanku. Membukanya pelan dan membaca menu dengan hati-hati, seraya melihat harga yang tertera mengingat bahwa aku tidak membawa uang yang cukup banyak.

"Hahh aku ingin yang manis-manis tapiii...dilihat-lihat harganya lumayan mahal. Uh, eotteokheee?" Aku menggigit bibir bawahku pelan, merasa frustasi.

"Kue manis lezat dan makanan berat dengan harga mahal? Cih, aku tak peduli. Perutku sudah keroncongan dan air liurku dari tadi mengalir melihat visual kue-kue dan makanan berat itu," batinku.

Aku memanggil salah satu pelayan, setelah ia mendatangiku langsung saja aku sebut semua pesananku. Pelayan tersebut lalu menulis pesananku kemudian pergi ke arah dapur. Biar saja deh dompetku kosong, yang penting perutku tidak hahaha, pikirku.

Beberapa menit kemudian pelayan itu kembali lagi dengan tray kayu yang berisi pesananku diatasnya. Huh, air liurku seakan-akan ingin mengalir dari mulutku saat aku mencium aroma lezat dari makanan berat dan kue-kue itu.

"Je vous remercie. (Terima kasih)," ucap ku saat pelayan itu meletakkan pesananku di meja. Ku tatap makanan didepanku dengan tatapan tergiur. Dengan segera ku ambil sendok dan garpu untuk menyantap makanan lezat itu.

Dessert MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang