[One-Shot] Rainbow Vanilla Cheese Cake

358 50 174
                                    

Author: AiV___

---

"Kau selalu saja mampir kesini sepulang dari kantor. Benar-benar pria malang yang kesepian," kata pria itu sembari tersenyum, sementara tangannya lincah berkutat dengan mesin pembuat kopi.

"Aku punya alasan yang tak mungkin bisa kau mengerti Jimin-ah," balas namja berhidung mancung itu sedikit kesal. Pasalnya, namja berpostur pendek bernama Park Jimin yang tidak lain adalah barista di cafe itu selalu saja menggodanya seriap hari.

"Whatever. Tetap saja kau terlihat seperti pria kesepian."

Kim Taehyung mendesah kasar. Sebenarnya, ia sendiri tidak mau selalu berada di cafe ini seorang diri. Meski tak mau ia akui, perkataan Jimin si barista pendek dan cerewet itu memang benar. Ia tampak sangat kesepian, dan memang begitulah faktanya. Untung saja rainbow vanilla chesse cake yang selalu dipesannya sangat lezat. Setidaknya, ia tak begitu menyesal jika datang ke tempat ini.

"Kau melamun, Taehyung-ah," suara Park Jimin memecah pikirannya yang entah berada dimana. "Sebenarnya ada apa denganmu? Kau tahu kau bisa bercerita padaku, kan? Bukankah kita sudah berteman?" lanjutnya.

"Aku akan bercerita, tapi sebelumnya kau harus berjanji dulu untuk tak menertawaiku." Jimin mengangguk. "Sebenarnya aku sedang tertarik dengan seorang gadis, tapi belakangan ini aku tak melihatnya lagi. Padahal seminggu yang lalu aku masih melihatnya berjalan ke arah jalan cafe ini."

"YA!! Kau menguntitnya?" kata Jimin nyaris tak percaya.

"Tentu saja tidak, bodoh! Aku hanya kebetulan melihatnya." Taehyung menunduk lesu.

"Sejak kapan kau mulai mengikuti gadis itu?" tanya Jimin yang saat ini fokus melihat Taehyung, untung saja malam itu sedang tidak banyak pelanggan.

"Aku tidak mengikutinya, babo-ya. Sudah kubilang aku tak sengaja. Hmm.. Dan untuk pertanyaanmu itu, kurang lebih tiga bulan."

"Mwo? Kau sudah jadi penguntit selama tiga bulan?" Jimin kini menganga.

"Sudah kubilang aku tidak menguntit. Ah.. Lupakan saja, aku menyesal menceritakannya padamu." Taehyung kemudian beranjak pergi.

"Taehyung-ah!" teriak Jimin yang membuat Taehyung yang sudah berada di ambang pintu menoleh. "Kemarilah, aku punya penawaran yang menarik untukmu."

...

Kim Taehyung berjalan menuju taman dengan langkah gontai. Sejujurnya, ia malas. Ia bahkan menyesal telah menerima penawaran barista yang sudah menjadi temannya itu selama setahun terakhir. Tempo hari Park Jimin menawarkan padanya untuk menjodohkan Taehyung dengan kenalannya. Pria bantet itu bilang gadis itu cantik, dan ia yakin Taehyung pasti menyukainya.

Taehyung sendiri menyanggupi tawaran itu bukan karena iming-iming gadis cantik yang terus dikatakan Jimin. Ia hanya berusaha mengalihkan pikirannya dari gadis yang selama tiga bulan ini selalu berhasil mengacau otaknya. Lagipula Jimin berniat baik, ia khawatir melihat Taehyung yang terlalu sering melamunkan gadis itu. Karena itulah ia memberikan contact salah satu temannya dengan harapan agar Taehyung bisa berhenti mengharapkan gadis yang tak jelas keberadaannya sekarang. Jadi, tidak salah bukan menerima kebaikan temannya itu?

"Sudah lama menunggu?" suara seseorang tiba-tiba mengagetkan Taehyung yang masih berdiri dibawah pohon sakura itu.

"Kau.." Taehyung terbelalak.

"Ne? Kau mengenalku?" tanya gadis bersurai coklat itu sembari tersenyum.

"Tidak. Aku hanya ingin mengatakan, apa kau Seo Nara? Teman Jimin?" Gadis itu mengangguk, senyumnya sangat manis hingga membuat Taehyung lupa berkedip.

Dessert MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang